10 : THE TRUTH

1.4K 232 1
                                    

Dimalam hari pun pikiran Mizu masih belum terlepas dari peristiwa tadi pagi. Dia masih terus berpikir, hatinya masih terus bercekcok.

Mizu pun berniat kembali ke kamarnya setelah melihat Wei sudah terlelap sepenuhnya dengan pulas. Mizu merapatkan selimut kepada si kecilnya itu, dia mencium lembut keningnya dan beranjak menutup pintu Wei.

Mizu menuju kamarnya, pintunya terbuka lebar, lampu pun masih menyala, dia berharap Yixing sudah tertidur tapi harapan tetap saja harapan.

"Hei Mizu..Wei sudah tidur?" tanya Yixing sambil menepukan tangannya ke samping, mengisyaratkan 'kemarilah'.

Mizu mengangguk, dia duduk disamping Yixing sambil menarik selimut untuk menutupi setengah tubuh mereka yang kedinginan. Mizu menyenderkan kepalanya pada dada bidang Yixing. Yixing yang sedang duduk membaca buku, merangkulkan tangan kanannya dibahu Mizu.

"Sampai kapan kau ingin terus membaca bukumu itu, eoh?" dengus Mizu.

"Hhhh.." Yixing pun menutup bukunya dan berniat menaruhnya dimeja, disamping tempat tidurnya itu, tapi Mizu memeluknya dengan erat dan membenamkan wajahnya semakin dalam. Tak lama Yixing merasakan kaosnya itu tak kering lagi.

Biasanya bila Mizu sedang menangis seperti ini, Yixing berusaha dulu menenangkannya, meluruhkan suasana hatinya, membiarkan dia menangis sepuasnya.

"Maafkan aku Yixing" pinta Mizu. "Kumohon maafkan aku."

Mizu terus mengulang permohonan maafnya. Dia benar-benar tak bisa menatap Yixing. Yixing pun mengusap kepala Mizu lembut, perlahan dia membangunkan Mizu.

"Hei sudah, ada apa?" tanya Yixing sembari mengusap air mata Mizu yang terus mengalir. Mizu pun menceritakan semuanya.

"Kau masih mencintainya?" tanya Yixing.

"Iya, aku memang masih mencintainya tapi bukan berarti aku akan meninggalkanmu Yixing. Rasa cintaku ini hanyalah sisa-sisa masa lalu bersamanya. Aku tak ingin berbalik menoleh kebelakang. Aku..milikmu. Seutuhnya diriku sudah melebur bersamamu. Aku hanya denganmu. Hanya aku, kau, dan Wei. Bila kau mengijinkanku untuk bertemu dengannya dan menjelaskan semuanya, aku sungguh berterimakasih" Mizu menjelaskan panjang lebar, dia membenamkan kembali wajahnya. Dia tau dia menyebalkan. Yixing pasti membencinya.

"Kau harus menjelaskan semuanya, jangan ragu lagi. Penjelasan tidak akan menghancurkan kalian, malahan bila kau tidak menjelaskan dan mencurahkan isi hatimu seluruhnya, itu akan menjadi penyesalan untukmu sendiri nantinya. Kau akan lebih tersiksa Mizu. Kau jangan berpikir aku membencimu, tidak apa-apa Mizu. Aku tidak marah" Yixing pun menarik Mizu kedalam dekapannya.

Sungguh demi seluruh jiwaku, aku berteimakasih padamu Yixing. Batin Mizu.

Now What? (Sequel of Stop Now)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang