PROLOG
Seperti kebanyakan orang, sejak kecil aku bercita-cita untuk menjadi seorang dokter di masa dewasa kelak.
Akan tetapi, apa yang terjadi?
Pada akhirnya, aku tidak berakhir menjadi dokter. Aku tidak memasukkan jurusan kedokteran saat pendaftaran berkas online saat itu. Aku sadar diri. Sekalipun aku bisa mendapatkan beasiswa, tetapi tetap saja aku membutuhkan biaya-biaya lain yang tidak sebanding dengan pendapatan Mama.
Aku lulus di jurusan akuntansi yang membawaku berakhir menjadi seorang pegawai kantoran dan besok aku akan mendapatkan gaji pertamaku yang sedikit di atas UMR itu. Besok aku juga akan berumur 22 tahun.
Sekarang pukul 9 malam. Tak akan mungkin ada yang datang mengetuk pintu dan memberikan kejutan untuk ulang tahunku karena aku tak punya teman akrab. Keluargaku juga tidak pernah merayakan hal semacam itu. Aku juga tidak akan mau merayakan ulang tahunku maupun orang lain.
Mengapa juga orang-orang merayakan usia mereka yang semakin bertambah?
Tok Tok
"Aylin? Kamu belum bawa minum, kan?"
Aku bangkit dari tempat tidur, menyibak selimut, dan segera menyalakan lampu kamar. Kubuka pintu kamar. Mama berdiri di depan pintu, memegang gelas kaca berisi air yang bagian atasnya tertutup rapat.
Ketika aku baru akan mengambil gelas di tangan Mama, Mama sudah berjalan melewatiku dan menaruh gelas tersebut di meja samping tempat tidurku.
Mama selalu mengingatkan hal kecil yang sempat kulupakan. Ngomong-ngomong, meskipun aku memiliki ingatan yang baik dalam hal pelajaran, tetapi entah kenapa aku selalu lupa akan hal-hal kecil.
"Temenin tidur, Ma," kataku, merangkak naik ke tempat tidur sembari menahan Mama yang hampir berjalan pergi. Mama ikut naik dan berbaring di sampingku, lalu memejamkan mata sembari menepuk-nepuk pelan punggung tanganku.
Gaji pertamaku akan aku berikan semuanya ke Mama. Aku tidak akan membahasnya malam ini. Aku tak sabar memberikannya. Aku akan siap menggantikan Mama yang sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak aku masih kecil. Aku siap jadi budak korporat. Aku akan pelan-pelan dari bawah dan perlahan-lahan mengambil jabatan tertinggi di perusahaan itu.
Kutatap wajah Mama yang semakin menua. Mama langsung tertidur. Pasti lelah bekerja seharian. Besok aku akan meminta Mama untuk berhenti bekerja karena pendapatanku adalah tiga kali lipat dari pendapatan Mama selama ini. Sudah waktunya Mama istirahat total dari segala pekerjaan serabutan yang beliau lakukan selama belasan tahun.
Sejak kecil, aku telah kehilangan Papa. Mama menjadi kepala keluarga. Meskipun tanggungan Mama hanyalah aku, tetapi pendapatan Mama yang di bawah rata-rata itu tidak cukup. Mama bekerja serabutan dengan kakinya yang pincang sebelah.
Saat masih sekolah, aku hanya bisa membantu Mama sedikit karena terbatas oleh usia dan menghabiskan waktu lebih banyak belajar karena ingin menjadi dokter. Di masa SMA, aku bisa membantu Mama lebih banyak lagi, tetapi di tahun ketiga aku menghabiskan waktu 24/7 demi lulus pada jurusan yang aku pilih, yang bertolak belakang dengan jurusan IPA karena berpikir lebih realistis, yaitu akuntansi. Setelah lulus SMA, aku kuliah sambil bekerja dan terbantu beberapa beasiswa yang lebih meringankan beban Mama.
Apa itu jatuh cinta? Aku tak pernah merasakannya. Sekadar menyukai seseorang di masa pubertas? Tidak. Bahkan di umurku yang sekarang, aku belum pernah berpacaran. Aku terlalu sibuk. Tak punya waktu untuk memikirkan hal-hal seperti itu. Duniaku hanya tentang bertahan hidup dari kemiskinan.
![](https://img.wattpad.com/cover/364922762-288-k360187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Them Fall in Love with You
FantasySELESAI ✔️ Aylin Naira kembali ke masa remaja dan jiwa 22 tahunnya dipaksa memasuki tubuh siswi primadona sekolah bernama Zoey Putri Abigail. Dia boleh kembali, tetapi harus berhasil membuat tiga cowok jatuh cinta padanya; Noah Kahil, psikopat gila...