🥰 Bab 3

12 3 0
                                    

🥰Bab 3🥰

Cinta memang bisa menjadikan semangat untuk orang yang sedang menjalaninya. Hati yang sedang berbunga -bunga mimenjadikan minat menggambar dan meneruskan cerita dalam komiknya semakin produktif. Itu yang sedang Andini rasakan. HuIdenya seperti mengalir dengan deras. Mbak Maya, editornya suatu hari sampai berkata seperti ini “Lu jangan sampai putus ya sama Satrio, sampai selesai tuh komik, bagus tuh jadi mengalir deras ide lu.” Mbak Maya menyenggol lengan Andini yang sedang asyik menggambar sambil tertawa dan pergi menuju lift. “Aamiin,”jawab Andini.

Andini kembali fokus dengan tab nya, tokoh yang sedang  dia buat membutuhkan konsentrasinya. Dalam ceritanya dia membayangkan sebuah dunia yang damai tanpa adanya kekacauan Dia ingin agar tokoh utamanya sebagai seorang detektif yang mampu menyelesaikan banyak kasus penting. Sosok Jaka wiguna seorang detektif dengan masa lalu yang tidak begitu baik tentang penghianatan teman-teman ayahnya dalam dunia bisnis membuat ayahnya harus meringkuk di dalam penjara untuk kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Jaka menjadi sosok yang tangguh setelah kematian ibunya. Dengan hati-hati Andini mencoba menuliskan tokoh Jaka. Tentang luka yang pernah dialami Jaka, karena penghianatan. Dan keinginannya untuk selalu membantu orang yang sedang dalam kesulitan. Mengungkap kasus yang tersembunyi di balik kasus itu sendiri. Apa yang melatarbelakangi dia berbuat seperti itu.

Tak terasa sudah hampir satu tahun Andini dan Satrio menjalin hubungan. Semuanya berjalan baik-baik saja, mereka tetap saling support walau mereka berdua kini jarang bertemu karena kesibukan pekerjaan masing-masing.Namun Dia mulai merasa Satrio menyimpan sesuatu, instingnya sebagai penulis novel misteri membuatnya mencari tahu tentang perubahan sikap Satrio. Hal ini bermula ketika Andini mengajak Satrio untuk mengunjungi kedua orang tuanya di kota lain. Walaupun sibuk tetapi Andini selalu berusaha untuk tetap bisa mengunjungi kedua orangtuanya. Andini anak satu-satunya jadi sudah pasti kedua orangtuanya merasa kesepian setelah dia bekerja di luar kota. Banyak sekali alasan dari Satrio untuk menolak ajakannya. Hingga akhirnya sore ini dia menyetujui untuk bisa mengantarkannya .

Kota Westirya letaknya berdekatan dengan Assirya, di sanalah kedua orang tuanya tinggal. Hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk bisa sampai ke sana. Kedatangan mereka berdua di sambut hangat dan penuh kegembiraan oleh kedua orangtuanya. Andini mulai memperkenalkan Satrio sebagai kekasihnya.

“ Dimas kusumawardhana” ayah Andini mulai memperkenalkan dirinya diikuti oleh istrinya.

“ Saya Satrio, Pak.” Jawabnya singkat.

“Asal dari mana, Nak Satrio?” tanya Pak Dimas kembali.

“ Saya hanya anak desa, Pak, yang mencoba mencapai cita-cita.” Jawabnya sambil tersenyum.

Satrio mengamati semua foto yang tergantung di dinding ruang tamu itu, foto keluarga dengan formasi lengkap. Ada ayah, ibu dan Andini.Satrio tersenyum kecut tanpa ada yang menyadarinya. Ada desir sakit di dalam hatinya yang terdalam. Sakit hati yang selalu dia bawa hampir dua puluh dua tahun ini. Ada rasa benci akan semua keadaan dirinya,ada penyesalan yang selalu mengganggunya karena tidak bisa berbuat apa-apa hingga ibunya meninggal dunia. Dan meninggalkan Satrio dengan luka dan kini menjadikan dendam untuk membalaskan semuanya.

Pak Dimas kerap memperhatikan Satrio, dia seperti sedang mengulang memorinya yang tersimpan rapih selama duapuluh tahun lebih ini. Ada kecurigaan besar dalam benak Pak Dimas akan sosok kekasih anaknya ini. Setelah pertemuan pertama mereka Pak Dimas mulai sering bertanya kepada putrinya tentang asal usul Dimas. Andini tidak banyak tahu kehidupan pribadi Satrio karena kekasihnya itu tidak banyak bercerita. Dia hanya menceritakan yang dia tahu saja. Bahwa Satrio sudah tidak memiliki ibu dan Sang ayah yang meninggalkannya ketika usianya masih balita. Atas kecurigaannya ayah Andini itu mulai mencari tahu tentang Satrio dan semua kecurigaannya, tanpa diketahui oleh Andini anaknya. Dia mulai menghubungi beberapa kenalannya yang bisa membantunya mencari identitas seseorang walau sudah puluhan tahun lamanya. Layaknya seorang detektif,Pak Dimas dengan teliti menyusuri setiap masa lalu Satrio, hingga pada akhirnya menjadikan satu kesimpulan yang sangat membuatnya terkejut dan penuh dengan penyesalan. Dan kebingungan yang kini mengganggunya, bagaimana dia akan menyampaikan semuanya pada Andini. Pasti anaknya itu akan sangat terkejut. Dan Pak Dimas belum siap untuk menerima resiko bahwa anak satu-satunya itu akan membencinya.

Sementara Andini kerap bermimpi tentang sosok Jaka tokoh dalam bukunya, seperti yang ingin menyampaikan bahwa ada sesuatu yang besar yang siap meledak kapanpun, tentang kehidupan masa lalu keluarganya. Jaka kerap hadir seperti membeberkan fakta-fakta tentang Satrio dan Ayah Andini. Seperti yang sedang melaporkan tentang setiap penemuan fakta -fakta yang menarik. Pada awalnya Andini menganggap hal itu sebagai bunga tidur tapi lama kelamaan mimpi itu kerap datang teratur dan menjadikannya harus ikut menyelidikinya juga sesuai dengan arahan Jaka dalam mimpinya. Andini merasa heran mengapa dia harus mempercayainya. Tapi perubahan sikap Satrio itulah yang membuatnya ikut berpikir juga. Andini mulai takut menerima kenyataan pahit nanti jika saja hal yang di khawatirkannya benar-benar suatu kebenaran. Kebenaran bahwa di balik cinta Satrio ada masa lalu pahit tentang keluarganya. Ada dendam dan rasa sakit yang sangat.

World Without Sadness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang