Andini masih mencoba mengumpulkan keberaniannya untuk berkomunikasi dengan Jaka. Seperti tahu akan isi hati Andini, Jaka mencoba menggenggam tangan Andini dan mengajaknya untuk duduk." Jangan takut, ini aku, temanmu sejak kau berusia sepuluh tahun."
" Aku tidak memahami semua ini," tanya Andini.
" Terkadang kita tidak perlu terlalu memahami akan sesuatu, mungkin cukup dengan menjalaninya saja." Jelas Jaka.
"Mungkin kamu mau mengunjungi duniaku? aku tahu saat ini kamu sedang terluka." Ajak Jaka sambil menuntun Andini menuju kearah cahaya merah tadi.
Walau dengan rasa takut dia tetap mengikuti Jaka. Andini memasuki cahaya merah itu, terus masuk dan masuk semakin ke dalam. Dia tiba-tiba berada di hutan yang penuh dengan pohon aneh dan ajaib. Bagaimana tidak, setiap pohon memiliki wajah dan tangkai sebagai tangannya. Dengan berbagai macam warna daun dan bunga yang mengeluarkan musik. Andini takjub dan heran dengan semua yang di lihatnya. Belum habis rasa herannya tiba -tiba berdatangan makhluk -makhluk misterius dari berbagai penjuru ada yang besar dengan bentuk wajah bulat dan telinga yang meruncing, Andini teringat film Jack the Giant yang pernah di lihatnya, tetapi Jaka di sini bukan seorang raksasa, dia seorang lelaki tampan yang memukau.
Tidak lama kemudian datanglah beberapa pangeran tampan dengan kuda mereka masing-masing. Mereka tersenyum kearah Andini dan menyerahkan seekor kuda pada Jaka untuk dinaiki. Andini duduk di belakang Jaka. Salah seorang dari pangeran itu berbicara dengan Jaka "Guru ingin agar kita mengambil buku metanoia itu lagi dan menyerahkannya pada gadis itu."
"Baiklah." Jawab Jaka
" Pegangan, ya, karena kuda ini akan membawa kamu berlari kencang." Titah Jaka.
" Kita mau kemana?"
"Sudah ikut saja, aku akan menghiburmu dan melupakan semua kesedihanmu."
Kita di beri tugas oleh Guru untuk mengambil sebuah buku dalam perjalanan kita.
"Buku apa?"
"Nanti kamu akan tahu sendiri.'
Andini hanya mengangguk tanda paham.
🧙♀️🧙♀️🧙♀️🧙♀️🧙
Dalam perjalanannya Andini banyak menemui berbagai kejadian, pertemuan dengan beberapa makhluk aneh. Belum lagi dia harus mengatasi konflik dalam dirinya sendiri, rasa sedih masih menyelimutinya. Dia kadang masih melamun, masih ada rasa ketidakpercayaan pada dirinya sendiri juga rasa takut akan ketidakpastian. Dengan bantuan Jaka dan kekuatan yang semakin bertumbuh di dalam dirinya, Dia berhasil mengatasi semua halangan dan kembali menemukan arti hidupnya.Bahwa perubahan dan pertumbuhan adalah hal yang alami dan penting dalam hidup.
Perjalanan untuk menemukan buku itu memakan waktu dua hari di hitungan dunia Jaka. Akhirnya mereka tiba di sebuah guha dengan sebagian pintu yang tertutup oleh daun merambat dari sebuah pohon besar di sampingnya. Jaka mengajak Andini untuk masuk ke dalam guha itu, walau dengan rasa takut Andini mau memasuki guha itu. Setelah di dalam Andini melihat sebuah meja di tengah-tengah sebuah ruangan. Di atas meja itu ada sebuah buku besar tebal, Andini mendekati meja itu. Dia sempat menoleh kepada Jaka meminta persetujuan.
" Iya, ambillah, buku itu memang untukmu." Ucap Jaka.
Di sampulnya tertulis dengan tebal" Metanoia." Persis seperti buku yang dia lihat di perpustakaan kota sebulan yang lalu sebelum tragedi itu terjadi. Andini mulai membuka dan membaca halaman depannya, buku ini tentang pentingnya menerima perubahan, menghadapi ketakutan dan menemukan keajaiban dalam diri sendiri.
"Terima Kasih, Jaka," Andini tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Itu memang untukmu, kamu bisa membawanya ke duniamu." Ujar Jaka.
Perubahan pola pikir Andini akan rasa sakit yang dialaminya kemarin, tentang kenyataan bahwa kekasihnya adalah Kakak kandungnya sendiri. Tentang rahasia masa lalu Sang ayah yang baru di ketahuinya sehingga sangat berdampak akan km, kini, dia belajar untuk menerima semua itu. Perjalanannya bersama Jaka di dunia baru ini membuat dia semakin tegar. Andini semakin mengagumi Jaka, sosok idola imajinasinya sejak kecil hingga kini dia dewasa. Mungkinkah dia mencintai Jaka? Tetapi bagaimana bisa Jaka kan hanya tokoh komik ciptaannya.
🧙♂️🧙♂️🧙♂️🧙♂️🧙♂️
Sementara di apartemen, ibu sedang menangis di temani ayah karena sudah hampir satu bulan Andini menghilang tanpa ada yang tahu keberadaannya. Ayah dan ibu sudah melaporkan tentang kehilangan ini kepada pihak berwajib. Juga mengeratkan beberapa temannya untuk mencari. Tetapi sampai saat ini dia belum di temukan juga. Ibu menangis sambil memeluk bantal kecil Doraemon kesayangan Andini, air matanya tak pernah berhenti menetes, teringat selalu akan anak semata wayangnya itu.
" Ini semua gara-gara ayah, coba sejak dulu ayah menceritakan tentang kebenaran ini, mungkin semua ini takkan terjadi."
" iya,Bu, ayah menyesali semuanya, bagaimana cara ayah menebus semua ini?"
" Kemana lagi kita harus mencari Andini, yah? Semua usaha kita terasa buntu."
" Sabar Bu, semoga ada hasil dari semuanya, jangan lelah berdoa."
Sementara Andini sudah merasakan nyaman dan ketenangan di dunia Jaka.Dia seperti menemukan kembali semangat dan kekuatan hidupnya.
🌷tbc 🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
World Without Sadness
Fantastik🥰 Blurb "Revenge is the key to opening the devil's gates. A powerful entity that will deliver victims, gets recompense in kind." -- [ Nurya Ihza ) Andini Kusumawardani, seorang komikus handal dari sebuah perusahaan komik terkenal di Assirya. Pertem...