OTOME GAMES : Twelve Deadly Husbands

-Trīspadsmit-

Saat rapat masih berlangsung, sebuah sinar muncul di atas meja rapat, di depan para Raja. Mereka tersentak karena tidak pernah ada penyusup yang berani muncul di hadapan mereka langsung. Kain hijau panjang terhempas angin, bergelombang, sampai menampilkan seorang wanita cantik berambut hitam dengan mata Zambrud miliknya.

"Serenity!" ujar para Raja serentak.

Mereka tidak menyangka akan kedatangan Serenity yang mampu menembus barrier agar tidak ada yang menyusup dalam pertemuan. Serenity terlihat beridiri di ujung meja yang tepat di hadapan Drago dan Herlion.

"Apa kau sudah mengatakan tentang pintu neraka, Artemish?" tanya Serenity dengan senyuman angkuh menghiasi wajahnya.

"Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau sedang menyerahkan diri, Serenity?" jawab Artemish dengan pertanyaan.

"Menyerahkan diri? Apa maksudmu dengan itu? Aku sudah bukan bagian dari pondasi keseimbangan, jadi tidak ada gunanya kalian menangkapku," balas Serenity dengan tawa meremehkan.

"Apa? Lalu apa maksud dari Dewa pintu neraka akan tertutup dengan cinta?" tanya Baltarain.

"Ahh, kalau itu kalian harus menemukannya sendiri. Aku hanya diperintahkan untuk tidak melakukan apa pun, dan menikmati hidup. Jadi ... apa kalian sudah menemukan jawabannya?"  jawab Serenity sambil berjalan mendekati Baltarain.

"Lalu apa maksudmu dengan rasa cinta ini?" tanya Baltarain menatap tajam Serenity.

Serenity berjongkok dengan tangannya kanannya meraih dagu Baltarain. "Mungkin karma? Apa pun itu, kalian harus menebus dosa-dosa yang telah kalian lakukan. Semkain menderita kalian, semakin aku senang dan bahagia melihatnya. Dengan kehidupanku yang baru, aku ingin kalian merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan!" 

Serenity melepas wajah Baltarain dengan kasar, ia bangkit berdiri dan sebuah rantai langusng mengarah kepadanya. Sayangnya rantai itu tidak dapat menyentuh Serenity, wanita itu tertawa dan berbalik ke arah Roxette.

"Kalian tidak dapat menyentuh tubuhku, Black heart sudah hancur dan sang Pencipta membukakan segel kekuatan dalam tubuhku. Kalian mengatakan, aku tidak memiliki ras? Kalian benar, karena aku sendiri adalah puncak dari semua ras!" terang Serenity sambil mengubah wujudnya menjadi beberapa ras.

Semua mata terkejut melihat perubahan ras Serenity, bukan hanya rupanya yang berubah, semua aspek pada dirinya berubah mengikuti ras yang ia pilih. Serenity berjalan ke arah di mana Sky duduk. 

"Sihir memiliki beragam bentuk dan kekuatan yang unik, mencerminkan keberagaman ras dan karakteristik individu di dalamnya. Sihir tidak hanya menjadi alat untuk memanipulasi elemen alam atau memunculkan energi mistis, tetapi juga mencerminkan kekuatan batin dan emosional seseorang.

"Setiap ras memiliki pendekatan yang berbeda terhadap sihir. Misalnya, manusia sering menggunakan mantra dan ritual yang rumit, sementara ras peri mungkin lebih terhubung dengan energi alam dan kekuatan emosional. Vampir dapat menggunakan sihir yang berhubungan dengan darah dan kegelapan, sementara makhluk seperti elf lebih terhubung dengan alam dan kebijaksanaan.

"Yang membuat sihir di dunia ini unik adalah bahwa kekuatan sihir sering kali terikat erat dengan emosi dan niat seseorang. Sebagai contoh, kemarahan dapat memperkuat sihir api seseorang, sementara cinta dan belas kasihan dapat memperkuat sihir penyembuhan. Namun, sihir juga dapat berbahaya jika tidak dikendalikan dengan baik, karena emosi negatif seperti kebencian atau dendam dapat memicu sihir yang destruktif. Kau mengerti penjelasan dasar itu, bukan?" terang Serenity sambil tersenyum remeh ke arah Sky.

"Kau ... apa maumu?" tanya Sky yang menahan diri untuk tidak menarik tangan Serenity dan memeluk wanita itu.

Serenity menjentikkan jarinya, saat itu juga tubuh Sky terluka parah dari dalam. Pria itu memuntahkan darah dari mulut dan matanya. Semua raja terperanjat dan bangun dari tempat duduk mereka. Entah sihir apa yang dipakai Serenity, mereka tidak dapat melihatnya dengan mata biasa.