-Septyni-

1.7K 168 22
                                    

Sudah beberapa hari Serenity tidak keluar dari pondok kecil yang ia bangun. Zetric benar-benar memasungnya kali ini sampai ia tidak bisa bergerak meski hanya ke kamar mandi. Zetric mengetahuinya, fisik Serenity masih tetaplah manusia. Karena itu ia terus menyerap rasa sakit di tubuh Serenity, meski tidak berefek samping padanya, Serenity tetap saja bisa merasakan tubuhnya yang begitu lemas dan tidak bertenaga.

"Apa mereka bodoh?" tanya Zetric yang saat ini tengah duduk di hadapan Serenity yang sedang menyesap wine.

"Bodoh?" Serenity membeo.

"Aku bersyukur mereka tidak menjamah tubuhmu, dan aku menjadi yang pertama. Aku senang kau terus menjaganya untukku, Sera," jawab Zetric dengan senyum miringnya.

"Aku tidak melakukannya untukmu, tapi untuk diriku sendiri. Aku tidak tahu apa pemilik tubuh ini menyukainya atau tidak, dan aku tidak peduli," jawab Serenity dan ia dapat melihat Zetric tertawa.

"Pamilik tubuh itu adalah dirimu sendiri, Sera," Zetric bangkit dan berjalan ke belakang wanita itu sambil memeluknya erat. "tubuh ini adalah milikmu, kau adalah renkarnasi Serenity. Aku sengaja pergi mencari dirimu di dunia lain setelah ratusan tahun kau mati, menemukanmu dan aku membawamu kembali."

"Jangan katakan permainan dalam ponsel yang aku mainkan adalah milikmu?" tanya Serenity menatap tidak percaya.

"Aku bukan pemiliknya, aku hanya memberikan ide untuk game yang kau mainkan," jawab Zetric dan mengecup pipi Serenity.

Serenity kembali berpikir, bagaimana bisa Zetric membuatnya sedemikian rupa. Rincian dalam game tersebut merupakan idenya, dan ia kembali berpikir tidak ada yang berbeda dengan situasinya saat ini.

"Aku tidak merubah apa pun dalam game itu, alur cerita itu asli dan kau bisa melihat reaksi ketiga mantan suamimu yang lain saat itu."

Serenity mengangguk membenarkan, kini ia bimbang dan tujunnya sudah semakin meleset saat kedatangan Zetric. Ia harus kembali merancang rencananya yang sekarang dan melarikan diri dari pria yang kini menjadi suaminya.

"Memikirkan semua ini hanya membuatku sakit kepala," gumam Serenity sambil memijat pelipisnya.

"Jangan berpikir untuk lari dariku," ujar Zetric dengan wajah terlihat tidak suka.

Serenity mendongak dan melihat iris merah suaminya, perlahan wajah Diego yang tertanam di benaknya mulai perlahan berganti dengan wajah tampan Zetric. 

'Apa aku harus menciumnya?'

Zetric terlihat tersenyum lebar, ia kembali mendekat dan mengecup bibir Serenity sekilas. Wanita itu kembali menggerutu, di sisi lain Fiore hanya bisa menunduk dalam dan mendengarkan percakapan Tuannya.

"Tidak masalah, ia adalah pelayanmu yang setia dan tidak mungkin membenciku sebagai suami Tuannya."

"Bukan itu, apa kau bisa membaca pikiranku saat ini?"

Zetric menyeringai, ia memang bisa membaca pikran Serenity setelah mereka menikah dan langsung melakukan malam pertama yang begitu menggairahkan. Tetapi, ia tidak akan mengatakannya saat ini, Serenity bisa saja langsung memblokade pikiran darinya.

"Bukankah itu tercetak jelas di wajahmu?" bisik Zetric.

"Jangan bercanda, aku dapat mengontrol ekspresiku sejak dulu. Kau bahkan tidak tahu itu, Zetric."

Serenity bangkit dari kursi dan segera berjalan keluar meninggalkan Zetric yang hanya menggelengkan kepalanya pelan. Ia ingin menenangkan isi kepalanya, tetapi Zetric selalu saja mengikuti kemana pun wanita itu pergi. Merasa jengah dan kesal, Serenity berbalik dan menatap tajam Raja Dragonic itu.

OTOME GAMES : Twelve Deadly HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang