01.

1.1K 35 3
                                    












11 Agustus, 16.05

"Permisi, bu. Saya boleh nanya? Ibu tau alamat kostan ini? Saya bingung karena disini banyak pemukiman. Saya takut tersesat" Seorang pemuda desa dengan penampilannya yang sopan hendak mencari alamat yang dicarinya dengan bertanya pada seorang ibu yang melintas tak jauh darinya.

Ibu itu pun menatapnya dengan wajah penuh selidik.

"Kamu dari desa ya?" Tanya ibu itu. Sang pemuda mengangguk pelan dan tersenyum sopan. Ibu itu pun menunjukkan jalan menuju alamat tersebut.

Setelah berterimakasih, ia pun berjalan menuju tempat yang ditujunya. Ternyata sudah dekat, sekitar 10-15 menit lagi pasti sampai dengan berjalan kaki.




Disisi lain, ada pemuda dengan setelan khas anak muda zaman sekarang berjalan mengikuti langkah sang ibu kost yang hendak mengajaknya berkeliling mencari kamar kost yang cocok.

"Bagaimana nak Mark? Suka dengan kamarnya?" Tanya sang ibu yang memiliki ekspresi teduh itu. Mark berdehem menimbang-nimbang harga dan kualitas kamarnya.

"Ini untuk dua orang, Bu?" Tanya Mark ketika melihat pintu kamar lain didalam kamar tersebut. Ibu berwajah teduh itu pun mengangguk mengiyakan.

"Jika nak Mark keberatan, saya ada kostan untuk satu orang di gedung sebelah. Nak Mark mau?" Tawar Ibu itu. Berusaha untuk menyakinkan sang penyewa agar tetap menyewa kostan miliknya.

"Tidak apa-apa, Bu. Saya lebih suka kamar ini, nyaman dan luas. Saya tidak keberatan jika harus memiliki teman sekamar" Jawab Mark final dengan ekspresi wajah yang senang. Sang ibu kost tersenyum puas dengan jawaban si penyewa.

Setelah memberikan uang sewa untuk satu tahun kedepan, Mark pun masuk ke dalam kamar kost nya untuk mulai membereskan barang dan membersihkan tubuhnya.

Baru saja hendak masuk kedalam kamar mandi, terdengar suara ketukan pintu dari luar dengan segera ia menghampiri sang calon tamu diluar kamar kost nya.


Tok tok tok.

"Permisi, nak Mark. Ini ibu" Ujar seseorang yang baru saja pamit kepada Mark beberapa menit yang lalu. Mark pun memegang knop pintu lalu memutarnya.

ceklek.

"Nak Mark, maaf mengganggu nak Mark. Oh ya, ini Hyuck. Ibu bawa kesini karena kamar lain sudah penuh. Ini satu-satunya kamar kost yang masih memiliki satu kamar lainnya didalam. Nak Mark tidak keberatan kan jika Hyuck satu kost dengan nak Mark?" Mark yang sedikit melamun langsung mengangguk setelah ibu kost menjelaskan tujuannya kesini dengan membawa seseorang yang menurut Mark luar biasa auranya.

Mark sampai terdiam (re: terpesona).

"Nak Mark?" Si ibu kembali memastikan bahwa Mark fokus.

"I-Iya? Oh iya, tidak apa-apa, Bu. Saya tidak keberatan" Jawab Mark dengan salah tingkahnya. Ibu kost tertawa lalu kembali berpamitan.

"Baiklah kalau begitu, saya pamit ya. Selamat menikmati kamar kost disini ya, nak Mark dan nak Hyuck. Saya tinggal dulu" Pamit sang ibu kost. Hyuck berterimakasih dan menyapa Mark yang sudah mempersilahkannya masuk.

Rumah tanpa TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang