03.

789 32 0
                                    










18 September, 07.07

"Mas, hari ini mau pake baju apa?" Tanya Hyuck menghampiri Mark yang baru saja selesai menyelesaikan mandinya.

Sedangkan Hyuck sudah rapi dengan setelan kemeja dan celana kainnya yang berwarna pastel.

"Hmm.. Samain aja sama warna baju kamu hari ini, Hyuck" Hyuck mengangguk lalu pergi ke ruang tengah untuk memilah pakaian yang hampir sama warnanya dengan warna pakaiannya hari ini. Ia pun menyetrikanya dengan telaten dan hati-hati.

Setelah rapi dan wangi, ia pun memberikannya pada Mark yang menunggu sembari menontonnya menyetrika pakaian tersebut.

"Kamu udah cocok, Hyuck" Ucap Mark tanpa sadar. Hyuck yang bingung lantas bertanya.

"Cocok apa, Mas?" Mark yang salah tingkah segera mencari alasan dan pergi begitu saja untuk memakai pakaiannya.

"Eh, enggak. Aku mau pake baju dulu ya, makasih udah sekalian disetrika" Hyuck hanya mengangguk pelan dengan ekspresi tidak mengerti.

...

"Kamu mau jalan gak?" Hyuck mendekatkan wajahnya untuk mendengar lebih jelas apa yang diucapkan Mark padanya.

Mark pun mengulang pertanyaannya itu.

"Sayangku, kamu mau jalan enggak? Mumpung baju kita lagi samaan" Begitu kira-kira yang diucapkan ulang oleh Mark yang membuat wajah Hyuck memerah karena malu.

Mark tertawa keras saat melihat wajah merah Hyuck dari pantulan spion motornya.

"Berhenti ketawaa, Mell" Rengek Hyuck. Mark pun berhenti tertawa, tapi ia masih terkekeh kecil dan gemas dengan ekspresi Hyuck yang malu-malu seperti itu.

"Jadi gimana, sayangku?" Goda Mark lagi. Kali ini Hyuck memukulinya karena malu.

"Aduh, aduh.. Iya iya maaf, Hyuck. Habisnya masa kamu gak denger aku ngomong apa tadi" Hyuck menunduk menempelkan kepalanya pada punggung Mark.

"Mau.. Aku pengen jalan-jalan sama Mas" Lirih si manis yang jelas-jelas takkan terdengar oleh Mark. Dikarenakan jalan yang macet dan berisik, menyulitkan keduanya untuk berkomunikasi seperti ini.

"Hah?"

"Mauu! Aku mau!!" Teriak Hyuck kesal. Mark tertawa lalu membelokkan arah motornya menuju sebuah tempat foto yang besar dan luas.

"Kita mau foto, Mel?" Tanya Hyuck antusias. Mark mengangguk setelah melepas helm yang dipakai Hyuck dan dirinya. Keduanya pun berjalan beriringan menuju studio foto untuk mengenang keduanya memakai pakaian serupa.

Setelah menunggu cukup lama karena antrian dan jumlah orang yang akan difoto, pada giliran ke 4 lah mereka akhirnya memasuki studio foto yang terlihat luas.

Di sudut studio terdapat satu lemari pakaian untuk dipakai saat berfoto dan cermin besar juga meja rias untuk memperbaiki riasan sebelum dilakukannya sesi foto.

Mark menarik Hyuck untuk dicocokkannya dengan pakaian pengantin yang tergantung disana. Hyuck mengerutkan dahinya tanda tak suka.

Tetapi dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dirinya ingin sekali memakainya bersama Mark sebagai pengantin prianya dan dirinya sebagai pengantin wanitanya.

"Mau kita coba dengan tema pernikahan?" Tanya Mark. Hyuck mengangguk kecil. Keduanya pun memasuki ruang ganti.

Mark membantu Hyuck untuk memakaikannya gaun pengantin itu, setelahnya Hyuck yang membantu Mark memakai jas pengantinnya juga.

Keduanya sudah siap diposisi, sang kameramen pun siap untuk memotret keduanya. Awalnya terasa canggung, lama kelamaan Hyuck bisa mengekspresikan dirinya dan Mark yang ikut menghidupkan foto yang akan mereka cetak nanti.

Setelah beberapa foto memakai pakaian pengantin, selanjutnya memakai pakaian yang mereka pakai dengan model dan warna yang serupa.

Setelah itu mereka mencoba kostum lain hingga waktu pemotretan habis dan mereka pun menunggu hingga proses percetakan foto yang mereka pilih selesai dan siap dibawa pulang. Tak lupa, Mark pun membeli pigura untuk memasang foto tersebut.

Keduanya pulang setelah berjalan-jalan mencari restoran untuk makan siang dan kembali ke kostan mereka.

"Rasanya hanya untuk bermain-main, Hyuck. Tapi aku menganggap ini nyata. Nyata jika kita berdua pasti akan bersatu dengan ikatan pernikahan" Gumam Mark mengutarakan perasaannya hari ini.

Hyuck mengusap pipi Mark lalu mendekatkan wajahnya dan mencium lama bibir Mark. Mark pun membalas dengan melumatnya secara perlahan.

...

19.40,

Seminggu berlalu begitu cepat, minggu-minggu penuh ujian pun mulai menghantui jiwa-jiwa dan pikiran-pikiran para mahasiswa yang hendak melaksanakan kewajibannya yang terakhir sebelum menuju wisuda.

Termasuk Mark yang sudah berkutat lebih dari 3 jam didepan laptopnya mengerjakan skripsi bab terakhirnya.

Hyuck pun menghampiri sang pujaan hati yang sedang fokus pada layar monitor laptop dihadapannya.

"Mas, makan dulu yuk.. Kamu udah nunda berapa jam makan buat ngerjain skripsi? Nanti kamu lemes, Mas" Bujuk Hyuck.

Mark menoleh lalu memeluk tubuh berisi Hyuck diperlukannya. Dan berbisik,

"Sayang, malem ini aku boleh minta jatah?" Hyuck terkejut saat Mark meminta hal intim tersebut.

Sebelumnya mereka sudah melakukannya, tetapi tak sampai dimasukkan.

Hanya sentuhan-sentuhan memabukkan yang mengiringi mereka melewati malam yang romantis.

"B-Boleh.. Tapi kamu makan dulu, sebelumnya diberesin dulu ini ya. Aku kedapur buat bawa makanannya kesini, okay?" Mark mengangguk patuh.

Hyuck bangkit menuju dapur, sedangkan Mark membereskan laptop, buku-buku dan kertas-kertas yang berserakan merapikannya lalu menyimpannya di meja sudut sofa dibelakangnya.

Hyuck datang dengan satu nampan berisi sup hangat, semangkuk nasi yang mengepul uap panas, serta semangkuk penuh kimchi dan segelas air hangat. Hyuck mengaku masih merasa kenyang. Jadi hanya Mark yang makan malam ini.

...

Setelah menyelesaikan makan dan mencuci piring, Hyuck izin pergi ke kamarnya untuk mengambil sesuatu.

Mark sudah siap diatas ranjang kamarnya. Berbaring menunggu, malam ini mereka akan bermain dikamar Mark hingga pagi menjelang.

"Mas.." Mark tertegun saat mendongak melihat kearah pintu yang seolah membingkai sang kekasih yang terlihat menggugah selera.

Terlihat menggoda untuk dicicipi hingga habis tak bersisa. Mark bangkit lalu menarik pinggang Hyuck menuju ranjangnya yang empuk.

"Seksi banget, babe.." Bisik sensual Mark. Hyuck yang merasa sudah memancing hasrat Mark untuk menyantapnya, muncul perasaan tak enak dalam dirinya.

Tetapi ia biarkan, karena malam ini pasti seperti malam-malam sebelumnya saat mereka memutuskan untuk menjalin kasih dan melakukan hubungan seksual kapanpun mereka mau.

"Kamu pinter naikin nafsu aku ya, babe.." Mark mengusap pelan bahu Hyuck yang dilapisi dengan kain terawang yang dipakainya.

Si pemuda manis sengaja memakai lingerie untuk memancing lebih banyak nafsu Mark untuk menyetubuhinya.

...


TBC.
digantung dulu yaa wkwkwk

- chanmilkjen

29/04/2024

Rumah tanpa TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang