Nanda terduduk di meja makan dengan kedua orang tua juga adiknya, Tasya yang kebetulan pulang dihadiahi berita mengejutkan oleh orang tuanya tentang Nanda sang kakak.
"Pa kenapa harus ada syarat itu sih? Emang papa ga bisa ya kasih jaminan lain? Kak Nanda cuma seharga bisnis papa?"
"Udah Tas, gue udah oke sama itu. Gue ga keberatan sama kemauan papa"
"Kakak apa sih setiap papa dikte a kakak ikut dikte b ikut lagi, kak jangan gini dong"
"Ga punya pilihan lain Tas, papa juga"
"Papa minta maaf ya sama kalian. Ini permintaan terakhir dari papa, setelah ini papa ga akan ganggu kalian lagi terutama Nanda"
"Kenan masih 22 tahun pa, berharap apa? Kak Nanda sendiri keras kaya gini"
"Udah Tas, gue bisa handle"
"Nak, papa minta maaf ya sama kalian, sekali lagi maaf"
"Papa ga cukup apa hancurin hidup kakak dari kecil? Ga cukup juga sampai aku keluar dari sini? Stop disini ya pa, setelah kak Nanda beneran sama Kenan papa bakal dapet apa yang seharusnya. Penyesalan ga pernah salah jalan pa, kak Nanda udah banyak ngalah sama papa dari kecil. Kak, gue masih bisa lo percaya dibanding orang didepan lo. Sampah"
"Tasya"
Tak merespon Tasya memilih meninggalkan meja makan dan keluar. Ia pulang hanya untuk memastikan keadaan Nanda dan sang ayah supaya tidak berbuat lebih jauh. Manusia memang serakah, tapi tentu tak lebih dari orangtuanya.
Nanda menggeleng perlahan, selesai dengan makannya Nanda pamit menuju bengkel. Lagi-lagi tak mau membawa emosi menemui Kenan. Tasya benar tapi ia sendiri sudah tidak lagi mau membantah, Kenan bersedia bersamanya dan ia mencoba menerima itu.
Basecamp
"Iya, biasanya jam segini dateng Ken. Katanya sih mau kesini juga"
"Disini emang ada kamar kak Sena?"
"Ada, 2 sih. Bukan kamar yang gimana kalo kita ngantuk 2 tempat itu udah paling enak buat merem. Satu standar aja biasanya Nanda yang pake, yang satu lebih luas biasa kita pake ngumpul."
"Sering tidur disini?"
"Nanda? Lumayan, akhir-akhir ini disini terus dia, ga ngabarin lo ya? Dia kalo kesini biasanya pas emosinya lagi ga bagus kecuali pas balapan ya. Dia ga mau mungkin lo bakal nyusul atau ketemu dia, dia kalo lagi emosi gitu ga bisa di ganggu"
"Oooohh ngerti ngerti, ini dia emosi ga?"
"Kayanya iya, adeknya si Tasya pulang. Tasya itu lebih bisa berontak daripada Nanda karena dulu tiap dikerasin sama om Hendro Tasya selalu bantah ga kaya Nanda yang iya iya aja jadinya kaya sekarang"
Suara motor berhenti tepat di pintu samping, tak berapa lama menampilkan sosok Nanda.
"Ngapain lo Ken?"
"Main aja, kangen lo kak"
"Ga dulu sekarang, gue capek"
"Nan, baik dikit dong ah. Dia kesini buat lo" -Sena
"Gue ga minta?"
"Nanda anjing" -Sena
"Iya gue emang anjing"
"Kak Sena udah, gapapa" -Kenan
"Lo mau terus maklum Ken? Pikirin lagi keputusan lo nerima nih anak, lo bisa dapet orang yang lebih ngerti lo daripada ini curut dan lo bersyukur gue bilang. Sikap lo ga bisa terus semena-mena kaya gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Nanda [PoohPavel]
FanfictionNanda Maheswara, laki-laki berusia 27 tahun yang harus menerima ketika dijodohkan dengan anak bungsu dari pemilik Pancasaka Group. Kenan Pancasaka, berusia 5 tahun lebih muda dari Nanda dan satu-satunya pewaris perusahaan. . . . "Kaya hidup di j...