19

2 1 0
                                    

Tadi setelah mata kuliah Alana berakhir, perempuan itu melihat room chat group panitia, terdapat pesan Jevan yang meminta panitia untuk ikut bersamanya menghadap Wadek 1-Wakil Dekan 1. Namun tidak ada yang merespon, kemungkinan senior-seniornya masih ada kelas. Alana pun berinisiatif untuk menemani Jevan dan langsung mendapat persetujuan laki-laki itu.

Jevano Narendra

Dimana?

masih di kelas.

Kamu bisa naik duluan?
Tunggu aku di atas.

iyaa

Alana pun menurut, ia menitip kelas kepada Luveta karena akan ada sosialisasi HMPS-Himpunan Mahasiswa Program Study- di kelasnya.

Di lantai 3 Alana duduk seorang diri di dekat ruang TU, sesekali disapa oleh petugas karena cukup akrab dengannya. Cukup lama Alana menunggu sampai suara Jevan terdengar.

"Heyy, ayok"

"Kok lama?" Tanya Alana."Baru bangun pasti." Ujar Alana.

"Hemm. Tidur jam 3 tadi, kalau pak Wadek gak nelpon aku kayanya gak bangun." Tutur Jevan. Alana menggeleng tak percaya. Apakah rata-rata seniornya semester atas juga sering kekurangan waktu tidur?

Memasuki ruangan yang lumayan luas, juga sering di gunakan untuk rapat itu, Alana baru pertama kali menginjakkan kaki ke dalam sana.

"Alana." Suara seseorang menyapa pendengarannnya membuat gadis itu menoleh. Sedangkan Jevan sudah masuk ke ruangan Wakil Dekan tersebut.

"Hai, pak." Ternyata itu dosennya.

"Nyari saya?" Tanya pria berkepala tiga itu penuh percaya diri.

"Iih bapak percaya diri sekali. Nggak pak saya kesini mau ketemu sama wakil dekan 1." Balas Alana.

"Owh, kirain nyariin saya." Pria itu terkekeh juga dibalas tawa kecil oleh Alana. Dosen nya itu memang kerap bercanda dengannya. Alana pun menyusul Jevan, dan hanya ada mereka bertiga di dalam ruangan itu.

Membahas tentang percairan dana serta berapa banyak tamu undangan, dan berapa sekolah yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan mereka, membuat Alana mengerti betapa sulitnya untuk membuat sebuah kegiatan agar berjalan baik dan sesuai keinginan. Bagaimana Jevan berusaha membujuk dan meyakinkan pembinanya itu bahwa acara ini akan berjalan sesuai keinginan dan tentunya bermanfaat banyak.

"Baik kalau begitu, kedepannya kita atur untuk rapat bersama. Tapi dengan seluruh panitia yang kamu punya."

"Baik pak. Terima kasih atas waktunya."

"Sama-sama."

Keluar dari ruangan itu membuat Alana bisa bernafas lega. Karena baru pertama kali dihadapkan pada situasi tersebut, Alana jadi tidak terbiasa, dan mati-matian menjaga kegugupannya.

"Mau adain rapat kapan?" Tanya Alana saat mereka mulai menuruni tangga.

"Kita liat nanti, kayanya anak-anak masih banyak kegiatan lain."

"Iya, besok juga aku ada kegiatan pelantikan anggota HiMa-Himpunan Mahasiswa"

◇◇◇

Storge LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang