One

3.6K 311 83
                                    


NINDY POV

Aku Nindy Annisa Gita, seorang gadis berumur 16 tahun yang merupakan salah satu fans dari boyband terkenal CJR. Aku bahkan sudah mengidolakan mereka sejak aku masih berumur 14 tahun. Alasannya, karena mereka multitalent. Aku paling mengidolakan Iqbaal. Dia adalah inspirasiku, dan kelak aku berharap mempunyai suami seperti dia—bahkan kalau bisa dia saja.

Mungkin kalian pikir aku gila, tetapi aku yakin jika kalian pasti juga mengharapkan hal yang sama. Bayangkan saja, dia tampan, pintar, rajin beribadah, dan berbakti pada kedua orangtuanya. Ah, sudah-sudah. Aku bisa gila jika terus-terusan berkhayal seperti ini.

Aku juga menyukai Alvaro Maldini. Dia tampan, keren, dan suaranya indah sekali. Pun dengan Teuku Ryzki Muhammad. Dia sangat tampan dan bijaksana.

Aku tahu banyak tentang mereka. Aku juga menyimpan foto-foto mereka. Hal ini kadang membuat kekasihku kesal, lantaran di ponselku lebih banyak foto mereka daripada fotonya. Ia juga sering kesal karena aku selalu mengabaikannya saat aku sedang menonton penampilan mereka di televisi. Ah, tetapi kini aku sangat merindukannya.

***

Aku sudah duduk di sofa ini sejak beberapa jam yang lalu. Namun, brownies dan teh hangat itu masih belum tersentuh sama sekali. Aku masih asyik dengan ponsel, membaca kembali percakapanku dengan Fakhri 7 bulan yang lalu.

Usia hubungan kami memang masih seumur jagung. Namun, ia sudah memberikan warna dan kesan tersendiri tiap kali aku bersamanya. Setiap pelukannya selalu terasa hangat dan suaranya menjadi sangat merdu di telingaku. Singkatnya, aku selalu bahagia jika bersamanya.

*Flashback ON*

Sekitar 7 bulan yang lalu, aku sempat jatuh sakit. Fakhri pun berencana datang ke rumahku untuk mengejukku.

Ponselku tiba-tiba saja berbunyi. Namun aku menghiraukannya sebab kukira itu hanyalah pesan singkat yang dikirimkan operator. Lagipula, tubuhku terasa sangat lemas  untuk mengambil ponsel yang letaknya lumayan jauh. Tak selang berapa lama, ponselku berbunyi lagi. Sekuat tenaga aku coba bangkit untuk mengambilnya. Ternyata, terdapat puluhan pesan singkat dari Fakhri. Aku pun membacanya satu per satu.

[07.45 A.M.]

Fakhri♥ : Hari ini sangat buruk. Kursi di sebelahku bahkan sudah seperti kuburan—kosong tak berpenghuni.

[08.10 A.M.]

Fakhri♥: Cepat sembuh, ya, Tuan Putri! Aku merindukanmu.

[08.45 A.M.]

Fakhri♥: Sepulang sekolah nanti aku akan kerumahmu. Apa perlu kudatangkan CJR juga supaya kaucepat sembuh?

[11.30 A.M.]

Fakhri♥: Hei, aku sudah pulang! Tunggu 15 menit lagi, ya, Tuan Putri!

[11.42 A.M.]

Fakhri♥: Apakah kau kekasih laki-laki ini? Jika iya, dia baru saja kecekakaan. Tapi tenang saja, aku sudah membawanya ke rumah sakit di daerah cempaka.

[11.44 A.M.]

Fakhri♥: Cepatlah ke sini, dia sedang kritis!

Caira bening itu langsung meluncur turun ke pipiku. Dengan tenaga yang tersisa, sekuat tenaga aku coba pergi ke rumah sakit yang disebutkan orang tadi. Masa bodoh dengan penampilanku yang masih acak-acakan.

Sontak tangisku pecah di dalam taksi itu. Pikiran negatif langsung berputar dengan cepat di otakku

'Bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya?'
'Bagaimana jika petugas medis tak mampu menolongnya?'
'Bagaimana....bagaimana jika ia sampai meninggalkanku?'
'Ya Tuhan, selamatkan dia. Kumohon....'

Choosing You [CJR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang