~Happy Reading~
*****Bintang itu adalah kakak yang hebat. Dia sudah mengurus adiknya seorang diri sejak duduk di bangku SMP. Dulu di keluarganya masih ada Ayah. Sedangkan Ibu Bintang sudah pergi sejak Harlev lahir. Lalu pada suatu hari, tiba-tiba di kabarkan bahwa Ayahnya kecelakaan.
Bintang masih ingat bagaimana ia pergi sendiri meninggalkan dua adiknya di rumah setelah mendengar kabar tentang Ayahnya. Kala itu sedang hujan deras, namun tanpa takut ia menerobos di tengah badai membelah guyuran hujan menuju rumah sakit sampai akhirnya tubuhnya lemas melihat daksa sang Ayah yang sudah tak bernyawa.
Pada waktu itu, Bintang terus menangis dan tak ingin pulang sampai tengah malam. Setelah pikirannya kembali barulah ia ingat dengan adik-adiknya di rumah. Dia kembali dengan senyuman dan mata merah. Melihat dua adiknya yang menangis walau tak mengerti apa pun membuat Bintang tersadar. Tak lama kemudian langsung saja Bintang memeluk kedua adiknya itu dan menangis bersama.
Setelah kejadian itu, Bintang menjadi punggung keluarga. Dari bangku SMP dia sudah bekerja mencari nafkah untuk kedua adiknya. Sedang di rumah adiknya juga berjualan.
Bintang masih ingat sekali bahwa ia selalu mengeluh namun keluhan nya hilang ketika menatap mata kedua adiknya. Dan sampailah saat dulu ia memtuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan setelah jenjang SMA, tiba-tiba sosok Eja datang.
Tepat seminggu sebelum ujian nasional, Bintang bertemu dengan Eja di sebuah taman. Eja terlihat menatap ke langit tanpa ekspresi. Saat itu Bintang kira Eja orang yang kesusahan. Bahkan sempat terlintas di benak nya kalau Eja itu pengemis melihat bagaimana lusuhnya dia.
Bintang ingat dulu dia yang menghampiri Eja dan memberikan sepotong roti padahal ia sendiri saja susah untuk membelinya. Saat tangan Bintang terjulur, Eja menengok dengan kernyitan.
"Ini makan aja, bukan bekasan kok."
Eja masih menatap Bintang dengan heran.
"Aku tau hidup emang sesusah itu, nih makan aja."
Eja terkekeh sembari membuang muka.
Tangan Eja meraih ponsel disaku nya dan mengetik sesuatu dan menunjukkan nya ke arah Bintang.
'Kamu pikir aku pengemis?'
Bintang langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Sepertinya dia salah bicara, dia saja sudah terkesima dengan ponsel yang Eja pegang. Itu merk ternama dan harga nya juga bukan main-main.
Tak lama kemudian seorang supir datang menjemput Eja dengan mobil pribadi yang membuat Bintang meneguk saliva nya. Sebelum pergi, Eja tersenyum kemudian melambaikan tangannya.
Sejak saat itu, Eja dan Bintang menjadi semakin dekat. Mereka saling bertemu dan bercerita satu sama lain. Karna Eja juga Bintang jadi meneruskan pendidikannya ke jenjang terakhir yakni perguruan tinggi.
Kala itu Bintang kuliah seraya bekerja di perusahaan Eja. Semua baik-baik saja sampai tiba-tiba Bagas membawa sosok Atha main ke rumahnya. Bagas bilang Atha itu selalu sendirian dan sangat dingin, Bagas lah seorang yang berhasil mendekati nya. Atha juga kemudian berteman baik dengan Harlev karna memang seumuran. Dari awal Atha datang, Bintang memang terasa tak asing dengannya karna Eja pernah memperlihatkan foto adiknya itu pada Bintang.
Karna kepalang penasaran, Bintang sampai mempotret Atha diam-diam dan menanyakannya pada Eja. Pada hari itulah awal mula Eja meminta Bintang untuk menjaga adiknya.
Awalnya Bintang memerhatikan Atha hanya sebagai formalitas. Namun, siapa sangka kalau sosok Atha rupanya adalah anak kecil yang berpura-pura dewasa. Semakin lama Bintang merasa bahwa Atha juga patut di sayangi. Setiap melihat mata bulat anak itu, Bintang selalu mendapati kesedihan walau sedikit tertutup dengan tatapan tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2UR Eyes
Fanfiction[Sebelum baca budayakan follow! Jangan lupa Voment! Belajar menghargai karya orang! Kalo cuma mau numpang baca gak usah baca sekalian!!!] Puzzle memori memang belum tersusun rapih, namun satu keping saja sudah dapat disimpulkan. Kebahagiaan nya dire...