-5-

32 6 1
                                    

~Happy Reading~
*****

Mentari yang seharusnya bertugas menyinari bumi kini tertutup rapat dengan awan mendung. Suasana pagi hari yang biasanya indah kini malah nampak begitu kelam nan sendu.

Walau begitu, seorang Eja Nalendra Pratama tetap menjalankan tugasnya yakni melanjutkan perusahaan Ayah tercinta yang telah pergi. Namun kali ini, Eja menemukan sebuah kejanggalan.

Hal itu tentu langsung dibicarakan oleh Bintang, manager sekaligus sahabatnya tersebut. Jadilah kini mereka menyelidiki sesuatu.

Kini mereka berdua sama-sama menatap ke arah komputer yang menampilkan sebuah data-data pengeluaran serta pemasukan perusahaan. Ada yang aneh, jumlahnya berbeda dengan yang ada di buku Eja.

Untuk masalah korupsi, mereka sudah tahu tentunya. Namun mereka pikir itu hanya terjadi di masa Eja saja, tapi ternyata itu sudah berjalan sekitar 16 tahun lamanya. Dan, beberapa orang yang dicurigai oleh Eja dan Bintang juga ternyata sudah bekerja sekitar 20 tahun lamanya di perusahaan ini.

"Gila orang-orang itu! Mereka kerja selama 20 tahun di perusahaan ini, tapi gak jera-jera? Ja gak bisa gini. Kita harus hentiin. Ini gimana?"

Eja hanya menghela napas tentunya. Dia bingung harus menjawab apa. Untuk sekarang, biarlah mereka menyelidiki sedikit demi sedikit dulu. Jikalau bukti kuat telah didapat barulah mereka buka suara.

Tapi tunggu! Eja berpikir sejenak. Karna mereka sudah melakukan hal keji ini selama 15 tahun lebih, tandanya itu telah berlangsung dari masa Ayahnya sebagai CEO di sini. Apa Ayah tahu masalah ini?

~♡~

Setelah menyelesaikan kelas keduanya, Atha kini berjalan menuju kantin tuk mengisi perutnya yang telah berbunyi beberapa kali. Hari ini kelas keduanya memang tak bersama dengan Harlev. Mereka juga memang tak mengambil jurusan yang sama. Atha mengambil jurusan kedokteran sedangkan Harlev mengambil jurusan pendidikan biologi. Namun ada beberapa kelas mereka yang sama, pelajaran serta waktunya. Jadi terkadang mereka masuk dan keluar kelas bersamaan.

Ini sudah pukul setengah dua belas padahal, tapi kenapa Harlev belum keluar dari kelasnya ya? Tanpa pikir panjang, Atha langsung memasukkan makanan yang telah sampai ke dalam mulutnya. Ia mengunyah perlahan sembari membuka ponselnya.

Atha yang biasanya tak pernah membuka internet, kali ini ia membuka tuk mencari informasi tentang perusahaan Eja. Eh, bukan! Perusahaan Ayahnya, bukan Eja!

Sembari menyuap makanan, ia melihat-lihat seluruh informasi tentang perusahaan. Entahlah, akhir-akhir ini Atha mulai berminat dengan perusahaan yang di jalankan kakaknya selama 14 tahun itu.

Setelah melihat-lihat, Atha menemukan salah satu orang yang ia kenali. Matanya membelalak kaget, itu kan kak Bintang? Kenapa dia ada di situ?

Atha langsung bangkit dari duduknya dan bergegas menuju perusahaan tanpa menggubris Harlev yang baru saja datang ke kantin. Harlev yang melihat itu hanya diam saja dan beralih memesan makanan untuk dimakan.

~♡~

Baru saja sampai di perusahaan, sudah begitu banyak tatapan orang-orang kepadanya. Atha tak paham dengan situasinya, dia tak tahu kalau beberapa pekerja takut jika ia dan kakaknya berbaikan. Tapi beberapa pegawai malah lebih mendukung hal tersebut karna dikiranya jika perusahaan dipegang oleh Atha, maka akan lebih baik.

Tanpa perkenalan Atha menerobos masuk ke dalam ruangan Eja. Tak ada yang menghentikan tentunya, siapa yang berani mencari masalah dengan seorang Atha Dwi Nalendra?

2UR EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang