~Happy Reading~
*****"Sayang, Ayah dan Bunda hanya sebentar kok. Ntar kalo Atha tidur, pas Atha bangun kita udah pulang."
"Ish! Atha takut Bunda~"
"Hiih anak Ayah kok takut sih? Kan Atha itu laki-laki. Gak boleh takut dong."
"Ish loh! Atha ikut aja loh!"
"Jangan Atha, ini udah malem lho sayang, ayo tidur aja sama Bunda ya?"
"Ya gak papa! Kan yang penting Atha sama Bundaaa~"
"Yaudah gak jadi deh jemput kak Eja nya, biarin aja kak Eja di asrama. Yaudah, ayo sekarang tidur sayang."
"Heung! Males! Ntar pasti Atha ditinggal sendiri pasti!"
"Kan ada bi Ani."
"Ayah~"
"Enggak enggak, ayo sama Bunda. Nih Hp nya Bunda Atha pegang biar Bunda gak kemana-mana."
Atha, si anak kecil lugu itu hanya tersenyum senang lalu mengambil ponsel Bunda nya. Ia pun hendak tertidur bersama dua orang tuanya, namun mendadak ponsel Ayah berbunyi. Itu si sulung. Keyzar Nalendra Pratama.
"Hm? Sebentar ya kakak... ini adek nangis minta ikut."
"Ya gak papa kalo ikut Ayah! Eja mau pulang! Pokoknya sekarang! Ayah jemput Eja sekarang!"
Atha yang mendengar itu hanya terdiam. Rupanya kakaknya itu sudah sangat ingin pulang. Atha bingung kenapa Ayah dan Bunda tak membolehkan Atha ikut. Padahal biasanya keluarga mereka berpergian malam tapi Atha tetap ikut.
"Iya kakak, sebentar ya."
Terdengar dengusan kesal dari sebrang. Tentu Eja ingin pulang, dia pasti rindu rumah sebab dimasukkan ke asrama beberapa minggu lalu. Entahlah, Atha bingung dengan keluarga nya akhir-akhir ini. Semakin lama semakin aneh. Dari mulai ia dipisahkan dari kakak kesayangannya, lalu keluarganya pindah rumah di pinggir kota, Bunda dan Ayah yang selalu pulang larut sampai Atha harus bermain dengan bibi Ani, Atha juga tidak diperbolehkan keluar dan tak pernah diajak jalan-jalan, bahkan pernah Atha dengar bahwa Ayah Bundanya hendak memasukkannya juga ke asrama yang jauh.
"Ayo tidur Ndaaa~"
Bunda pun bersama Atha masuk ke dalam kamar untuk tidur. Ketika sekitar jam sebelas, Bunda dan Ayah bangun dan terlihat ingin pergi. Atha belum tidur, dia tahu kedua orang tuanya hendak pergi. Namun ia berpura-pura tidur karna tahu kakaknya sudah ingin pulang. Biarlah sekali Atha mengalah pada kakaknya itu. Jadi Atha menutup mata dengan terpaksa sembari menggenggam erat ponsel milik Bunda tercinta.
~♡~
Pagi ini, Eja terbangun sekitar pukul tiga fajar. Yah, mimpi buruk itu datang lagi. Padahal Eja tak mengundangnya, tapi kenapa mimpi itu datang terus-menerus?
Ia berusaha menggerakkan kedua tangannya lalu beralih meraih kursi roda di sampingnya. Setelah mendudukkan diri di kursi tersebut, Eja terkekeh kecil.
'Ada ya orang se gak berguna kaya aku?'
'Orang bilang, di dunia ini semua ada guna nya. Tapi guna ku apa? Apa gunaku menumpuk kesedihan untuk Atha?'

KAMU SEDANG MEMBACA
2UR Eyes
Fanfiction[Sebelum baca budayakan follow! Jangan lupa Voment! Belajar menghargai karya orang! Kalo cuma mau numpang baca gak usah baca sekalian!!!] Puzzle memori memang belum tersusun rapih, namun satu keping saja sudah dapat disimpulkan. Kebahagiaan nya dire...