6

1.7K 136 1
                                    

"Lo ceweknya Kiesha kan?"

"Maksud lo?"

"Eca yang lo maksud itu Kiesha kan?"

Gadis yang diberi pertanyaan itu hnya tetap diam

"Lo gausah ngelak, gue udah tau semuanya, dan dengan ini perjodohan ini bisa lo tolak"

"Gue ga mau"

"Maksud lo, lo gk mau nolak gitu?"

"Hm"

"Kenapa?, lo suka sama gue?"

"Enggak, ngacok lo"

"Truss kenapa lo ga mau nolak?"

"Gw ga mau ngecewain orang tua gw"

"Gw bilang tolak ya tolak"

"Gw bilang enggak ya enggak!"

"Allright, gw harap lo ga nyesel"

---

"Gimana Devv, kamu mau kan menerima perjodohan ini?" Tanya Metta

Ya, gadis itu adalah Leancya Arne Sridevi, kekasih dari musuh bebuyutan Afan

Gadis bernama Devi itu pun menoleh kepada Afan yang telah menghadiahinya dengan tatapan tajam

"Terima mi"

"Bagus kalau gitu, pernikahan kalian 3 hari lagi"

"Hah?!" Teriak Mala dan Devi, sementara Afan hanya membelalakkan matanya tak percaya

"Mami serius?" tanya Mala

"Ya serius, kapan lagi?, mama nya Devi udh ngebicarain hal itu sama mami"

"Gak kecepatan mi?, kan bisa tunangan dulu atau apalah gitu?"

"Tunangan itu hnya buang buang waktu, mending langsung ke intinya aja" ujar Daniel

"Mama juga udah urus semuanya, dan kalian berdua hanya tinggal nurut" ujar Gita, mama Devi

"Tapi mi-"

"Sudah Afan"

---

Saat ini, Afan dan Devi sedang berada di mobil, mereka akan pergi fitting baju ke pusat kota

Tapi tidak ada percakapan diantara mereka, Devi yang sibuk dengan ponselnya dan Afan yang sibuk menyetir

"Hmm, Afan" Panggil Devi

"Hm?"

"Lo punya cewek?"

"Punya"

"Berapa?"

"Ya satu lah, gue bukan playboy"

"Owh"

"Kenapa lo nanya itu?"

"Gaada"

"Lo tenang aja"

"Tenang?"

"Gw gabakal larang larang lo sama Kiesha, dan lo juga sama, tapi seiring waktu pasti ada sesuatu yang tumbuh diantara kita"

"Maksudnya?"

"Dev, cinta itu datang karna terbiasa"

"Cih"

"Tapi terserah diri kita sendiri sih, kalau mau langgeng sama pilihan kita masing-masing juga gapapa"

Devi memperhatikan muka Afan yang sedang fokus menyetir

Kalau diliat-liat dia ganteng juga ya, tajir lagi, tapii- ga ga ga, cinta gw cuman buat eca, gabakal dibagi bagi, tapii dia ganteng anjir, baik lagi, dahlah bingung, beruntung ga sih gue nikah sama dia?

Devi terus menghayati dengan cermat setiap pahatan muka calon suami nya itu

"Jangan diliatin mulu, belom halal, tenang aja habis nikah lo juga bakal liat luar dalam kok"

Devi memalingkan wajahnya

Kok dia tau sih, malu bett gueh

"Awas lo jatuh cinta sama gw, tapi kalau kejadian juga gapapa" ujar Afan tanpa melirik sepintas pun kepada Devi

"Pede luu, gw mah ogah kalau cinta sama lo, berani sumpahh"

"Jangan sumpah-sumpah, takutnya terlanggar"

"Cih kegeeran"

Afan hanya terkekeh

Aa manis bengeeeett  batin Devi histeris

"Kita liat aja nanti, Leancya Arne Sridevi"

---

Kini, dua sejoli itu sedang berada di sebuah restoran yang berada tidak jauh dari tempat mereka fitting baju tadi

"Di mulut lo ada noda" ujar Afan

"Hah?"

Devi mengambil tisu dan menghapus noda di bibirnya

Jadi cowok ga ada romantis-romantis nya, lap in gitu kek, gimana ya nanti kalau udah nikah, mungkin gw ngerasa nikah sama batu

"Habisin makanan lo, jangan mubazir"

"Iya bawel"

---

Mereka telah sampai di rumah Devi

"Bilang sama mama, gw ga bisa mampir, buru buru soalnya" ujar Afan kepada Devi yang telah keluar dari mobil

"Iya"

"Dadah devi jelek"

Devi membulatkan matanya tak percaya, baru saja ia merasa tenang karna Afan sangat kalem tadi, dan sekarang?, entahlah

"Apa?"

"Dadaa"

Afan melajukan mobilnya

"Afaaannn, dasar bunglon!"

Derrt

Derrtt

Devi merogoh ponselnya dan membaca nama yang tertera disana

"Kiesha?"

---

TBC

#++#

Next or No?

Tinggalkan Jejak dengan Vote dan Komen yaa!!!

20 vote langsung update!!

See you alll!!

MINE (DEFAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang