06. Kasian?

47 9 0
                                    

🤍Halo, Semuanya🤍
🤍Jangan lupa vote dan komen🤍

"Kemarin gue liat lo jemput Chila"

Riki menoleh pada Nata. Ia heran kenapa Nata mengetahui hal itu.

"Lo pasti kaget gue tau, kemarin habis gue nelfon lo gue langsung ke sekolah. Keysa minta tolong sama gue buat jemput Chila karena nyokap Chila cuma kenal dan percaya sama gue. Waktu gue sampe sana gue liat lo sama Chila masuk mobil"

"Hmm ya itu gue"

Nata tersenyum dan bertepuk tangan. Membuat kelima temannya yang duduk dibelakang mereka terheran.

"Kenapa Nat?" Tanya Devan mewakili teman-temannya

Nata menoleh kebelakang dan tersenyum "Ehh gak ada Dev, ini gue sama Riki cerita pertandingan bola tadi malam"

Teman-temannya mengangguk. Berbeda dengan Riki. Kenapa Nata berbohong pada teman-temannya. Biasanya Nata sangat suka menjahili Riki perkara hal-hal seperti ini.

"Perasaan kemarin gue gak nyuruh lo jemput Chila kan Rik?"

"Hmm"

Nata tersenyum miring "Terus kenapa lo jemput Chila?"

"Gue kasian"

"Heleh kasian apa kasian hmmm?" Ucapnya menggoda Riki

"Iya kasian doang Nat"

"Lo kalau suka sama Chila, gue bakalan bantu Rik. Jangan lama-lama mendemnya. Nanti keduluan cowok lain loh"

Riki terkekeh "Gak mungkin gue suka sama dia, Nat"

"Yakin?"

"Iya"

~~~

"Ini untuk kak Riki"

Saat ini Riki sedang di kantin bersama teman-temannya. Saat sibuk makan, Chila datang membawa cake ditangannya.

"Diterima ya kak" ucap Chila sopan

"For what?" Tanya Riki, teman-temannya hanya diam sesekali melirik interaksi dua orang tersebut.

"Yang kemarin Kak. Ini Bunda yang buat. Kata bunda ini sebagai ucapan terima kasih ke Kak Riki"

"Ambil aja, gue gak suka Cake cokelat"

Teman-temannya langsung menoleh ke Riki. Mereka sangat tau, Riki Angkasa Keenandra sangat menyukai Cake cokelat.

"Kak Riki gak suka ya? Maaf kak, aku gak tau"

Terdengar nada kecewa di ucapan Chila. Nata yang mengerti pun langsung menjawab "Gimana Cake nya buat kita ber enam aja Chil, gak apa-apa kan?"

"Iya betul kata Nata, kita aja yang makan" sahut Arka yang ikut menyadari perubahan raut wajah Chila.

"Tentu boleh Kak"

"Thanks ya. Bilangan sama Bunda lo terimakasih" ucap Jay yang sedari tadi diam melihat interaksi Chila dengan Riki.

Chila mengangguk dan kemudian meninggalkan ketujuh orang itu.

Walk To You | CHAEMURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang