Chapter 17

128 14 4
                                    

Suara pintu terbuka membuat langkah (Name) untuk naik ke lantai atas terhenti, ia langsung menoleh ke arah pintu yang terbuka.

Melihat Tokito yang berdiri di ambang pintu yang akhirnya membuka pintu untuknya membuat (Name) semakin gugup. Tatapan Tokito masih datar, dengan ragu ia langung berjalan mendekat ke arah Tokito dengan cepat,

Tapi, saat sudah berhadapan dengan Tokito tiba tiba rahang (Name) seakan tercekat, semua kata kata nya tersangkut di tenggorokan nya.

Sehingga saat ia bertatapan ia hanya bisa diam dengan mata yang kembali memanas karna merasa kesal pada dirinya yang ingin meluruskan semuanya tapi untuk bicara saja ia tidak berani

Ia memainkan jarinya sendiri, tatapan Tokito saat ini seakan panah yang menghujam jantungnya saat ini

"Apa keperluanmu?"

(Name) mengalihkan pandangan nya ke lantai yang ia pijak, ia menutup matanya merutuki dirinya dalam hati,

"A-aku minta maaf!"

...

Rasanya begitu canggung, hening kembali mendominasi.

(Name) mencengkram tangan nya sendiri dengan kuat bahkan ia merasa kuku nya sendiri melukai telapak tangannya, ia juga tidak bisa menahan matanya untuk mengeluarkan air mata lebih lama, air mata mulai terbendung di ujung mata nya.

Kenapa ia jadi begitu lemah? Ia bahkan tidak tahu, tapi ia benar benar takut Tokito akan membencinya

"Aku salah.. Aku benar benar minta maaf.."

Nada bicara (Name) terdengar sedikit bergetar, dan Tokito menyadarinya.

Di sisi Tokito, ia terkejut dengan (Name).

'Tunggu, apa dia menangis?' pikirnya.

Ia hendak memegang pundak (Name) tapi ia urungkan karena ragu akan reaksi (Name)

"Aku tahu, aku keterlaluan padamu. Aku tidak akan melakukannya lagi. Aku memang bukan istri yang baik untukm--"

"Jika kau sedang bicara padaku, tatap aku"

"--u.."

Perkataan nya terpotong karna tiba tiba Tokito menyentuh dagu (Name) dan mengangkat nya dengan pelan tetapi tetap terkesan di paksa karena membuat (Name) mau tidak mau mendonggak, menatap lurus tepat pada Tokito

Tatapan Tokito yang datar bertemu dengan Tatapan (Name) yang sayu dan berkaca kaca,

Deg..

Perasaan Tokito langsung berubah, rasanya sesuatu menggelitik di perutnya. Wajahnya sedikit memanas, ekspresi wajah (Name) membuat sesuatu dalam dirinya keluar

Tokito langsung melepaskan dagu (Name), ia meneguk ludah kasar dan memalingkan wajahnya,

Sedangkan (Name) berpikir, Tokito bahkan tidak ingin menatapnya sama sekali?

"Uh, memangnya kau tidak membenciku?" tanya Tokito tiba tiba

(Name) terkejut dengan pertanyaan tiba tiba, ia menatap ke arah Tokito yang masih memalingkan wajahnya. (Name) semakin bingung melihat..telinga Tokito yang merah?

"Y-ya?"

Tokito akhinya menatap (Name) lagi, "Bukankah kau membenciku karna perlakuanku tadi pagi?"

Dengan ajaib, mata (name) yang awalnya berkaca kaca langsung surut.

"A-apa maksudmu? Aku tidak.. Kenapa kau berpikir seperti itu? Seharusnya, itu perkataanku. Aku pasti sudah keterlaluan padamu.. Dengan melakukan itu kan.."

Mine (Sequel From 'Moon') Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang