Aku menatap makanan yang baru saja kusiapkan, Aku ingin memanggil Tokito untuk makan malam tapi aku mengurungkan niatku karna kejadian tadi,
***
"Gunakan bajumu dengan benar"
deru nafas Tokito terasa di telingaku, wajahku sontak memanas lalu setelah itu Tokito memegang haoriku dan menutup nya dengan rapat, aku diam mencerna apa maksud perkataannya lalu aku melihat ke arah baju ku 'DADAKU!!' aku sontak menampar Tokito yang sedang menutupi bagian dadaku dengan haori milikku
"Kyaa!! DASAR MESUMM!"
***
Mengingatnya saja sudah membuatku malu, bukan hanya karna dadaku terekspos tapi karna aku menampar Tokito sembarangan harusnya aku berterima kasih padanya karna sudah memberitahuku, aku juga meneriaki nya..
Aku menghela nafas lesu menyesal dengan apa yang sudah aku lakukan pada Tokito.
Sebenarnya aku membuatkannya puding untuk ucapan minta maaf dariku, sebenarnya aku juga sedang menahan diri agar tidak memakan puding yang aku buat untuk Tokito..
"Oh, sudah selesai?" Suara dengan nada datar yang sudah pasti aku tahu siapa langsung membuyarkan lamunanku
"a-ah, ya?"
Aku menatapnya, Tokito berjalan melewati ku lalu duduk di salah satu kursi. Aku sontak menyiapkan makanan untuknya lalu memberikannya pada Tokito
"A-anu.. Tokito-san.. Aku.. Aku minta maaf soal tadi di kamar.. Aku menyesal, seharusnya aku berterima kasih padamu" ucapku Tokito hanya diam sembari tetap memakan makanannya, Aku pun pergi ke dapur lalu membawa puding di dalam lemari es, puding rasa coklat dengan hiasan mint di atasnya, aku ingin melahapnya sekarang juga!! Tapi ini untuk Tokito! Jadi aku harus menahan diri!. Aku menyimpan puding itu di hadapan Tokito,
"Untukmu, sebagai tanda permintaan maafku.. " Tokito tak bergeming dan tetap melanjutkan makannya, aku masih setia berdiri menunggunya memakan puding itu dan berharap ia memaafkan ku atau menyukainya
"Apa yang kau tunggu?" tanya Tokito
"Eh, t-tidak ada.. Lanjutkan saja makanmu, Tokito-san" aku tersenyum tipis
"....Oh, iya. Sepertinya aku akan jarang di sini" ucap Tokito yang membuatku memiringkan kepala
"eh, kenapa? " Tokito menyimpan mangkuk dan sumpitnya di atas nampan
"kau juga tahu, aku ini seorang hashira tentu saja aku akan mempunyai banyak tugas" Setelah mengatakan itu Tokito langsung pergi ke atas tak lain ke kamar, aku hanya menatap puding yang sama sekali tak ia sentuh
"apa ia tak suka?" aku menunduk, tapi aku berpikir positif bahwa ia ingin beristirahat.
Aku memasukkan puding itu pada lemari es dengan perasaan kecewa lalu mencuci beberapa piring dan peralatan yang di pakai untuk memasak setelah itu aku pun pergi ke atas dan masuk ke kamar
"Ap--"
Baru saja aku masuk aku langsung melihat pemandangan yang sedikit... Privasi. Muichiro sedang memakai celananya dan masih setengah telanjang tak memakai baju atasan.
"Seharusnya kau mengetuk terlebih dahulu sebelum masuk" ucap muichiro sembari menggunakan ikat pinggangnya, aku membuyarkan lamunanku yang memandangi tubuh berotot nya
'Tunggu, dia masih seumuran denganku.. Bagaimana bisa dia mempunyai tubuh seperti itu?!'
Wajahku memerah,sontak aku melihat ke arah lain.
"M-maafkan aku"
Setelah itu tokito memakai atasannya, dan membawa nichirin yang berada di atas meja dekat lemari
![](https://img.wattpad.com/cover/356588703-288-k443303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Sequel From 'Moon')
FanficWARN!! OOC PARAH PLIZ Gadis berusia 16 tahun harus menerima perjodohan dalam usianya yang begitu muda. Perjodohan nya dengan seseorang pria bernama 'Tokito Muichiro' atau sering di panggil 'Sang Pilar Kabut ' dari corps pembasmi iblis membuat hidupn...