(Author pov)
"Ekhem.. Jadi.. Bagaimana hasilnya?? Apa rencananya sudah ada? "
"Ibu. Berhenti membicarakan hal hal yang aneh"
Hikari cekikikan sendiri melihat wajah putrinya yang sudah semerah tomat, dan (Name) yang sedang mati matian menahan kata kata mutiara nya.
'Sabarr, jangan sampai semua makanan yang ada di sini aku hempaskann'
Suasana di meja makan malam ini di penuhi orang orang yang terus menggoda dua pasangan muda yang tak lain Tokito dan (Name), terutama Shinobu, Aoi dan Hikari. Mereka terus terusan menggoda (Name) sedari tadi hingga (Name) sangat muak mendengar suara mereka
"Nee.. Muichiro.. Beritahu mertuamu ini, apa yang kalian bicarakan tadi?"
Hikari beralih menatap Tokito yang sedang makan dengan tenang dan tak mempedulikan yang lain
"Tak ada"
Perempatan imajiner muncul di pelipis hikari yang menatap menantunya itu,
'Bisakah menantuku ini bicara panjang lebar?'
Hikari diam sembari menatap tajam Tokito yang sama sekali tak bisa ia ajak mengobrol, sedari tadi Tokito sama sekali tak menatap nya sedikit pun
"Apa suamimu memang seperti itu (Name)-chan" Hikari berbisik dan pertanyaannya membuat (name) risih
"Ibu.. Hiraukan saja dia, dia memang tak bisa di andalkan"
Tentu saja suara (name) yang tak di pelan kan terdengar oleh Tokito yang membuat kegiatan makan nya terhenti sejenak
"Dia itu menyebalkan, jangan bicara dengannya"
"Oh, begitu"
Semua orang menatap Tokito yang tiba tiba angkat suara tetapi masih fokus dengan kegiatan makannya
"Ya, kau memang menyebalkan. Tidak-- Sangat. Menyebalkan."
Jarak (name) dan Tokito cukup jauh, (name) yang duduk di kursi samping tengah dan tokito yang duduk di kursi sebelah kanan ke tiga. Terhitung kursi di sana berjumlah 10, 4 di sebelah kanan dan kiri , 2 di samping tengah
"Kalau bisa aku ingin menendangmu dengan seluruh tenagaku"
"Ho.. Cobalah kalau bisa. Bukankah tadi di kamar kau juga gagal? Juga, berhenti menunjukan wajah jelek mu itu" Sumpit yang Tokito pegang ia simpan lalu menatap (Name) dengan seringai tipisnya
Hening, setelah itu tak ada yang bicara. Mereka terlarut pada pikiran masing masing
'Apa ini? Menantuku bisa bicara panjang lebar?'-Hikari
'Muichiro-kun ternyata bisa menggoda juga'-Shinobu
'Tokito-sama.. Nada bicara nya begitu berbeda!!'-Aoi
'Kyaa! Naho-chan kiyo-chan kalian lihat?? Tokito-sama tersenyum'-sumi
"BRENGSEK"
Tak lama setelah itu sebuah garpu melayang tepat di samping wajah datar Tokito, garpu itu menancap pada dinding yang cukup jauh jaraknya dari meja makan
"Kyaa! (Name)-san!!?" Naho, sumi dan kiyo menatap (name) ngeri
(Name) sudah berdiri sembari menatap Tokito dengan wajah merah padam
"Kau--" (name) menghela napas mengingat karna masih ada orang lain di sini, lalu (Name) pun berjalan ke arah kursi Tokito
"Temui.aku.di.kamar."
Setelah mengatakan itu (name) langsung pergi ke ruangan miliknya dengan perasaan kesal
"Kau benar benar membuat putriku menjadi singa yang sangar ya, Muichiro"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Sequel From 'Moon')
FanfictionWARN!! OOC PARAH PLIZ Gadis berusia 16 tahun harus menerima perjodohan dalam usianya yang begitu muda. Perjodohan nya dengan seseorang pria bernama 'Tokito Muichiro' atau sering di panggil 'Sang Pilar Kabut ' dari corps pembasmi iblis membuat hidupn...