Di tengah-tengah jutaan masyarakat Indonesia, aku masih saja tidak percaya mengapa takdir memilihku untuk menjadi bagian dari sejarah ini.
Sepuluh pemuda, yang akan mengguncangkan dunia.
Kalimat yang sangat wah, begitu mantap jika didengarkan, tapi sangat amat berat untuk dijalani.
Aku tidak tahu apakah ini akan menjadi awal dari semuanya, atau ini hanyalah sebuah khayalanku saja.
Aku tidak tahu.
Selama beberapa hari ini aku tidak dapat tidur karena membayangkan bagaimana takdir bisa merubahku dalam jentikan jari. Bagaimana orang sepertiku, anak miskin yang tidak tahu arah masa depan tiba-tiba menjadi orang yang merasa penting.
Krek.
Suara pintu terbuka di sudut ruangan mengambil alih seluruh perhatian kami.
Ah, itu dia yang yang kami tunggu-tunnggu.
Aku mengambil nafas dalam-dalam, sedalam udara bisa masuk ke kerongkongan. Berusaha untuk membuang jauh-jauh ke khawatiran yang melanda.
Di ruangan berukuran enam meter persegi ini, kami dapat melihat satu sama lain. Meskipun cahayanya hanya remang-remang, tapi kami masih bisa melihat dari ujung ke ujung ruangan.
Seperti yang saat ini kalian lihat. Pak Ruslan memakai kursi Roda, dengan setelah abu-abu dengan kemeja putih di dalamnya. Terlihat elegan meskipun sudah tua.
Sekarang kami sedang berdiri memandangi Pak Ruslan yang kian mendekat.
Sepuluh orang yang telah dipilih, dengan berbagai ras, kepribadian serta perbedaan-perbedaan lainnya yang belum kuketahui kini berdiri melingkari meja.
Walau bagaimana pun, kami memang baru kenal. Ospek pun baru selesai satu minggu yang lalu, tapi tugas berat telah datang menghampiri kami.
"Selamat malam, para pahlawan baru."
Pak Ruslan mencoba mencairkan ketegangan dengan sapaan. Sementara kami yang disapa hanya mengangguk ragu-ragu.
Bukannya bangga disebut pahlawan, justru sebaliknya, aku gemetar. Hati seperti dipompa sedemikian kencang, aku belum pernah menyaksikan bahkan menghadiri rapat semenegangkan ini.
"Jangan takut," Pak Ruslan memberi senyum kepada kami yang kini sedang diambang pintu kekalutan. Hanya duo kembar yang selengean yang melihat Pak Ruslan biasa saja.
"Kalian bisa ada di sini, karena takdir yang membawa kalian kemari."
"Duduklah."
Pak Ruslan lagi-lagi mencuri seluruh perhatian kami. Sedari tadi semua pandangan mengarah kepada dirinya, tidak ada semili pun sudut mata yang bergerak ke arah lain.
Apalagi setelah ia duduk di sini, bersama kami. Membawa buku catatan kusam yang menguning, seluruh indra seolah dibuat membisu olehnya. Seakan tidak ingin melewatkan sedikitpun pembahasan pada rapat malam hari ini.
"Ini adalah catatan Pak Soekarno," Pak Ruslan berhenti. Membuat penasaran seluruh peserta rapat.
"Di dalamnya adalah harapan-harapannya mengenai Indonesia di masa depan."
"Dan ini adalah tugas kalian, tanggung jawab kalian."
Ruangan berukuran enam meter persegi ini hening sejenak.
"Apa kalian sudah siap?"
Kami mengangguk bersamaan.
Aku menelan ludah. Tidak pernah jantungku berdegub sekencang ini sebelumnya.
"Baiklah. Mari kita mulai."
Aku mengikuti mata Pak Ruslan yang tengah menyapu seluruh pandangan. Kemudian mulai membuka lembaran demi lembaran, menceritakan apa yang ada di dalamnya.
Dan disinilah, awal dari semuanya.
Menuju Indonesia Emas kita.
***
Hai, hai. Udah dua tahun enggak berjumpa wkwk.
Sebenarnya ada alasan yang membuat saya belum upload-upload. Dan sebenarnya banyak chapter yang sudah menunggu untuk diupload, tapi masih ragu.
Karena ini topik yang berat, dan menyangkut Indonesia. Takutnya salah persepsi, terus dibilang sok tahu. Karena itulah selama dua tahun ini, aku mencoba riset mencari tahu tentang Indonesia emas yang diharapkan semua warga Indonesia, kemudian Indonesia emas menurut para petinggi-petinggi. Biar enggak salah kaprah dan omong kosong doang.
And, tulisan ini akan aku revisi lagi. Di novel ini aku pengennya pake POV 1 biar gampang. Nanti kalau ada kesalahan bahasa, atau kekeliruan mohon kiranya untuk dibenerin ya kakak-kakak.
Doain dan support terus aku, supaya novel ini enggak cuma jadi bahan bacaan. Tapi juga bisa menggugah masyarakat kita untuk sama-sama mewujudkan Indonesia emas.
Btw, menurutmu dan harapan kamu untuk Indonesia emas itu seperti apa sih?
Coba komen di bawah ya, siapa tahu aku bisa dapat pencerahan.
Oh, ya. Kalau ada yang mau sharing, atau ngobrol, kalian bisa DM aku lewat IG @vrlghifaaa_ry.
Terima kasih. Salam hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pelopor (Mega Project)
AcciónSepuluh pemuda, yang akan mengguncangkan dunia. - - Sequel dari Bangkitnya Sang Pusaka. Sebelum baca ini, silahkan baca Bangkitnya Sang Pusaka terlebih dahulu. Agar tidak kebingungan. (Tidak diperuntukkan untuk kalian yang malas baca, suka ngeluh da...