Para pangeran bermalam di The Lunar, tentu saja dipaksa oleh Eunhyuk. Membuat para putri kesal, tak habis pikir sama ayahnya.
Selesai makan malam, Taeyeon memerintahkan semua pangeran dan putri untuk tidur. Acara girls time yang sudah dibuat para putri hancur sudah.
"Aku mau keluar dulu, kalian ikut?" Ajak Wonwoo.
"Aku dan Minghao tidak ikut, sepertinya Minghao tidak enak badan" jawab Jisoo sambil mengelus pucuk kepala Minghao.
"Yasudah kalian ke kamar sana"
Sebenarnya para putri minus Jisoo dan Minghao tidak tentu arah dan berakhir di pantai. Tempat ternyaman menurut mereka. Jika ada masalah, pasti mereka datang ke pantai ini.
"Kak, perjodohannya" Seungkwan menghela napas.
"Tenangkan pikiran kalian" ucap Wonwoo.
Jeonghan bangkit dari duduknya.
"Mau kemana kak?" tanya Jihoon.
"Aku mau pulang duluan, kalian masih ingin disini?" Wonwoo, Jihoon dan Seungkwan kompak mengangguk.
Sesampainya di istana, Jeonghan mencari orang tuanya hingga bertanya ke pelayan.
Jeonghan berdiri didepan ruangan yang biasanya dipakai untuk rapat keluarga.
Penjaga disana membungkuk kearah Jeonghan "Raja dan Ratu sedang rapat dengan kerajaan Utopia, ada yang ingin disampaikan, tuan putri Jeonghan?"
"Izinkan saya masuk, saya ingin berbicara dengan Raja Eunhyuk, Ratu Taeyeon dan Ratu Yoona"
"Baik, saya usahakan" penjaga itu membungkuk dan masuk keruangan itu.
Semoga Jeonghan tidak salah ambil langkah.
Pintu ruangan terbuka lebar dan penjaga mempersilahkan Jeonghan masuk.
Tunggu
Para pangeran juga ikut dalam rapat ini? Jeonghan kira hanya Raja dan Ratu saja.
Jeonghan membungkuk sopan dihadapan semua orang "maaf mengganggu waktu kalian, saya ingin berbicara dengan orang tua saya"
"Apa yang ingin kau katakan, Jeonghan" ucap Eunhyuk.
Kenapa jadi gugup?
Jeonghan berjalan menuju Eunhyuk "ayah"
"Kenapa?"
Ayo Jeonghan, kamu bisa demi adik adikmu "bisakah yang terlibat dalam perjodohan hanya aku? Cukup aku saja, ayah, jangan mereka"
Semua orang yang didalam ruangan itu terkejut.
Eunhyuk bangkit dari duduknya "maafkan ayah, sayangnya tidak bisa, sayang"
"Ayah...aku mohon" Eunhyuk menggeleng.
Tiba-tiba terdengar seseorang tertawa kencang seperti meledek di depan pintu.
"Oh ayolah, kau harus terima dan tidak perlu menawar" Jeonghan tahu betul siapa orang itu, ucapannya membuat Jeonghan tersulut emosi.
"Kau seperti parasit yang menginginkan harta berlimpah, Eunseo" balas Jeonghan sambil berjalan kearah Eunseo.
Eunhyuk tentu panik.
"Jeonghan!" panggil Eunhyuk tapi tidak ditanggapi.
Jeonghan dan Eunseo berhadapan memberi tatapan sinis satu sama lain.
"Kau terlalu kekanakan! Kau tidak pantas disini! Tidak pantas menjadi bibi!" Jeonghan terlalu emosi.
Bukannya kesal, Eunseo malah tertawa "kau lucu, mau gimanapun caranya, masa depan kalian ada di tanganku"