eight

131 18 0
                                    

Tiga hari berlalu, tidak ada yang aneh tapi sangat aneh menurut para putri.

"Wonwoo" panggil seseorang.

"Kenapa, Soonyoung?"

"Jihoon aneh" ucap Soonyoung.

"Memang, jangan heran"

"Bukan itu, aneh yang—" ucapan Soonyoung terpotong.

"Itu bukan Jihoon, jangan terhasut dan Minghao juga seperti Jihoon" ucap Wonwoo.

"Ada apa?"

"Tidak sekarang, jangan bilang bilang ke mereka berdua, bersikaplah seperti biasa" ucap Wonwoo.

"Biarkan aku membantu" minta Soonyoung.

"Tidak perlu, terimakasih" hubungan para pangeran dan para putri sudah mulai terbentuk tapi tidak dengan Soonyoung-Jihoon dan Jun-Minghao.

Wonwoo pergi menuju perpustakaan untuk mencari cara agar bisa menyelamatkan adik adiknya.

"Ayolah ayolah, kau selalu membaca tentang penyihir tapi kau tidak paham ini" Wonwoo frustasi membaca bukunya tentang penyihir.

"Kak Wonwoo sedang apa?" tanya Minghao dari balik rak buku.

Jantung Wonwoo berdegup kencang "aku hanya ingin membaca novel"

"Aku ingin membacanya juga" sok akrab sekali makhluk ini pikir Wonwoo.

Para putri tak tahu yang menjadi Jihoon dan Minghao itu apa, entah penyihir yang menyerupai atau makhluk lain atau duplikat? Masih misteri, sebisa mungkin para putri tidak membuat curiga dua duplikat saudaranya.

"Aku belum tahu ingin membaca yang mana tapi bukankah kau sudah mempunyai janji dengan Seungkwan? Tadi aku melihat dia sendirian di art room, mungkin menunggu mu" usir Wonwoo secara halus.

"Ohiya aku lupa, aku pergi dulu ya kak" pamit duplikat Minghao.

"Pergi yang jauh" ucap Wonwoo dengan suara sangat rendah hampir berbisik.

Sebenarnya kasihan Seungkwan, dia terus mengeluh karena sikap Jihoon dan Minghao yang berubah. Dia merindukan 'trio rusuh'.

Para putri juga merindukan dua saudaranya itu.

Eunhyuk dan Yoona tidak tahu apa apa, keluarga Utopia juga tidak mengetahuinya. Taeyeon tidak menyuruh para putri untuk tidak memberi tahu siapapun tapi memang para putri saja yang ingin menyelesaikan masalah ini bersama Taeyeon saja.

Cklek

"Perasaan aku saja atau memang keluarga kalian sedang ada masalah?" tanya Mingyu.

Wonwoo melihat Mingyu sekilas "tidak ada apa apa, Gyu"

Mingyu mendudukan dirinya di samping Wonwoo.

"Kalian terlihat mempunyai banyak beban, cerita saja atau ingin menangis sebentar?" Mingyu merentangkan tangannya menyambut Wonwoo.

Tanpa pikir panjang, Wonwoo masuk kedalam pelukan Mingyu dan menangis kencang. Mingyu hanya bisa menepuk pundak Wonwoo, tidak ingin menganggu kegiatannya sekarang. Dia membiarkan Wonwoo melepaskan semua rasa lelah selama ini.

Wonwoo bingung, dia bingung memikirkan cara agar adik adiknya selamat, kenapa masalah selalu saja menimpa keluarganya? Wonwoo juga selalu memikirkan Jeonghan, dia anak pertama di anak anaknya ayah Eunhyuk ataupun anaknya bunda Taeyeon, semua beban ada di Jeonghan dan bisa bisanya Jeonghan tidak pernah menangis dan selalu menenangkan adik adiknya. Setiap masalah Jeonghan selalu seperti itu. Wonwoo harap kakaknya mendapat pasangan yang bisa menjadi tempat bersandar Jeonghan. Wonwoo merasa menjadi adik bahkan kakak yang tak berguna. Dia ingin menolong beban Jeonghan tapi dengan beban sendirinya saja dia sudah tak berdaya seperti ini.

Stap [SVT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang