gambaran kita

15 1 0
                                    

                      *Warning typo
                                 🔞

°
°
°
°
  Hari ini mereka memperdebatkan hal yang sama, mingi tetap kekeuh mengajak Yunho bercinta sedangkan pria satu itu terus memberi penjelasan agar mingi tidak menyesal nanti.

"Udahlah kita putus aja" ujar mingi yang langsung mendapatkan tatapan marah dari Yunho.

"Kamu bilang apa tadi?" Yunho menarik pergelangan tangan mingi kuat, mingi cukup terkejut Yunho tiba-tiba bertindak kasar, "yunho?" Panggil mingi pelan.

"Kamu pengen tau kan rasanya bercinta, setelah ini kamu jangan nyesel" Yunho membawa mingi ketempat nya dan mendorong mingi kearah ranjang, mingi menelan Saliva dengan susah payah, pertama dirinya melihat sang kekasih bersikap seperti ini Yunho yang dikenal lemah lembut berubah beringas, dengan senyuman tipis Yunho membuka baju nya dan segera menelanjangi mingi, tentu saja pria bermarga song itu panik karena ditelanjangi tiba-tiba, seluruh pakaian nya dibuka hingga tidak tersisa helai benang pun ditubuh nya.

"Prince" panggil Mingi lagi tapi dengan suara sedikit bimbang.

"Sutt, kamu enggak perlu takut sayang, aku pelan-pelan mainnya" Yunho mengelus lembut pipi mingi dan mencium bibir sang kekasih dengan tangan yang mengocok milik mingi.

"Ah.. prince" lenguh mingi, Yunho terlalu cepat mengocok milik nya disana membuat tubuhnya bergerak gelisah.

"Yes princess" dengan seringai tipis Yunho tetap fokus mengocok milik mingi lalu mulutnya berpindah keputing sang kekasih membuat mingi semakin melengkung kan tubuh nya, rasa nikmat yang terus menerus diberikan oleh Yunho membuat mingi tidak tahan dan menuju ke pelepas nya.

"Baru dikocok langsung keluar, memang nakal kamu ya" ujar Yunho sambil perlahan memasuk kan jarinya ke lubang mingi.

"Yang! Akhh" mingi meringis kesakitan saat merasakan sesuatu masuk ke lubang nya, dia meremas kuat lengan Yunho dan mengigit bibirnya, sedangkan Yunho tetap memasukkan jari nya lalu mendorong disana, dirasa mingi sudah cukup longgar sekarang giliran penis Yunho yang masuk, dengan perlahan dia mengarahkan nya disana.

"Aku izin masuk ya princess" ujar Yunho lembut dan mencium bibir mingi, dengan anggukan kepala mingi memberi jawaban dan saat itu juga penis sang kekasih masuk, mingi mencakar punggung Yunho meninggal banyak jejak disana meskipun terasa perih tapi hal itu tidak sebanding dengan yang mingi rasakan, Yunho berusaha selembut mungkin agar mingi tetap nyaman dan menikmati permainan mereka.

Sampai dimana mingi terbangun dengan tubuh telanjang dan berada dipelukan kekasihnya, dirinya teringat kegiatan mereka membuat rasa malu tiba-tiba muncul, mana keras banget lagi gue desah nya batin mingi.

"Udah bangun princess?" Suara khas bangun tidur yunho terdengar mungkin dirinya sadar karena merasakan pergerakan mingi, sedang pria bermarga song itu hanya tersenyum kiku, dia masih malu mengingat kegiatan mereka sebelumnya.

"Aku buatin sarapan dulu ya" Yunho mencium kening mingi dan bangkit dari kasur, sedangkan mingi tersenyum lebar Yunho tetap memperlakukan nya lemah lembut dan penuh perhatian.

.
.
.
.
.

 
   "Joong! Akh... Itu jari nya"
Seonghwa kini tengah menengadah nikmat akibat jari dari kekasihnya dengan tubuh seonghwa yang menungging mempermudah hongjoong memasukkan jari nya lebih dalam sambil sesekali dirinya menampar buntalan indah itu.

Dengan air liur nya hongjoong membasahi lubang seonghwa lalu menjilat tempat senggama penis nya bersarang nanti, tanpa memperdulikan protes dari seonghwa pria bermarga Kim itu terus asik mengobrak-abrik lubang sang kekasih dengan lidah nya tidak lupa tanda yang dirinya buat disekitar paha dalam seonghwa.

Selesai membuat tanda di sana sekarang giliran penis nya masuk memberi kenikmatan, dengan sekali hentak penis milik hongjoong tertanam penuh membuat tubuh pria di bawahnya tersentak kaget sekaligus merasa sakit di bagian selatan.

"Moan my name mars" lirih nya sambil mendorong masuk si perkasa.

"Ahh... captain Joong...hmmm~"

Persetubuhan antar hongjoong dan seonghwa berjalan cukup lama sampai tiba-tiba panggilan dari Wooyoung masuk membuat pria berhidung lancip itu berhenti sebentar dari kegiatan nya.

"Halo?" Panggil hongjoong dari seberang tidak lupa dirinya melanjutkan kembali kegiatan mereka, sedangkan seonghwa menggeleng ribut untuk tidak membiarkan Hongjoong bergerak ditakutkan suara nya akan terdengar oleh Wooyoung, tapi bukan hongjoong namanya jika tidak nekat melakukan hal itu, tanpa peduli penolakan dari sang kekasih dirinya menambah hentak disana membuat seonghwa lagi-lagi mendesah dan terdengar oleh Wooyoung.

"Bang are you oke? Kok kayak aneh gitu suara Lo?"

"Suara seonghwa bukan gue, ah... Mars"

Panggilan langsung dimatikan oleh hongjoong sendiri membuat Wooyoung yang sepertinya paham maksud kalimat terakhir merutuki perilaku tidak senonoh kakak tingkat nya itu, terlebih lagi dirinya melakukan panggilan loud speaker disebelah San yang sibuk menonton tv.

"Gimana?" Tanya San melirik Wooyoung disebelah nya.

"Gimana apa nya?"

"Kamu" sambil menujukan gerakan tangan yang menghasilkan suara khas percintaan.

"Bangsat Lo Choi san!"

.
.
.
.
.

   "Sore kakak cantik, sudah makan?" Sambut jongho sambil membuka pintu mobil untuk Yeosang.

"Belum, kita mampir beli ayam bakar ya"

"Oke"

Mereka berdua berhenti membeli ayam untuk dibawa pulang karena hari ini yeosang berencana mengajak kekasihnya untuk minum di apartemen sekaligus meminta pendapat tentang pekerjaan yang ingin dirinya ambil tamat kuliah nanti.

"Kamu yakin mau jadi model yang?"
Tanya jongho yang sebenarnya kurang setuju dengan keinginan Yeosang.

"Yakin dong, gaji nya juga lumayan gede, kamu sendiri yang bilang tamat kuliah kita nikah jadi biayanya kita bagi dua"

"Bukan gimana, tapi aku engga suka kalo kamu jadi model apa lagi pake baju kebuka gitu mana di pamer ke sosial media, aduh makin banyak yang suka sama kamu, entar kamu oleng gimana? Aku engga ikhlas yang"

"Bear ku sayang dengerin ya, kalo dari awal niat ku pacaran sama kamu cuman karena duit atau tampang doang udah dari lama aku pacarin orang-orang modalan begitu, but look at me now aku stuck sama kamu disini milih menjalin hubungan sama bocah yang sok sok-an pengen bangun rumah tangga bersama dan aku setuju, so kamu harus tanggung jawab Choi jongho, tanggung jawab atas perasaan aku yang engga bisa kemana-mana selain ke kamu, paham"

Mendengar ucapan dari pria didepannya membuat jongho tersenyum lebar, ini adalah kalimat terpanjang Yeosang selama mereka menjalin hubungan, Yeosang yang bisa irit bicara dan lebih banyak bertindak menjadi manis ketika mengungkap perasaan nya tentang hubungan mereka membuat jongho tidak tahan untuk memeluk dan mencium seluruh wajah sang kekasih.

"Kok kamu manis banget yang, makin cinta aku sama kakak cantik" ujar Jongho yang masih menyerang Yeosang dengan ciuman.

"Ho udah!" Yeosang berusaha menghindar ciuman bertubi-tubi dari pacar berondong nya itu, tapi apa boleh buat jongho yang tetap gemas dengan kakak cantiknya ini tidak ingin berhenti dan menahan kedua tangan Yeosang yang sempat mendorong nya.

"Kalo gini bisa cium sepuasnya"

"CHOI JONGHO!!"



_________________________________

Seperti biasa tinggalin jejak ya
(⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞ Next....

Dear Heart: Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang