Perhatian

17 1 0
                                    

                      *Warning typo

°
°
°
°

     "Punggung lu kenapa?" Tanya Hongjoong yang tidak sengaja melihat bekas cakaran di punggung Yunho, "oh, ini kemaren dari princess" jawab Yunho santai lalu memasang kaos nya, mereka sedang menganti pakaian sehabis main futsal tadi dan terlihat hongjoong dengan ekspresi terkejut nya menatap Yunho tidak percaya.

"Beneran lu?!"

"Ya elah bang pake nanya lagi, ya beneran lah"

"Beneran apaan?" Jongho yang baru selesai bermain futsal masuk kedalam ruang ganti.

"Ini mangi, dia udah unboxing sama yunho" hongjoong menunjuk ke si pemilik nama.

"Widih, berapa ronde bang?"

"Sttt, ini pribadi enggak boleh diumbar" Yunho menaruh jari telunjuk nya dibibir lalu setelah itu mereka tertawa bersama, sedangkan di sisi lain Wooyoung pergi berkeliling mall untuk menemani si princess Mingi Karena hari ini pria bertubuh tinggi itu berniat memberi kejutan untuk pacar nya.

"Gi, masih lama enggk?" Tanya Wooyoung yang sudah lelah menunggu.

"Bentar, ini tinggal yang terakhir beli sepatu" mingi masuk ke toko sepatu meninggalkan sahabat nya disana.

Sambil menunggu Wooyoung melihat ke sekitarnya dan menemukan Yeosang bersama San di toko perhiasan, dirinya sempat diam sesaat sambil memikirkan hal apa yang mereka lakukan disana.

"Gue udah selesai nih, ayo- lah itu kan Yeosang sama San, ngapain mereka berdua?" Mingi yang baru selesai juga tidak sengaja melihat hal itu.

"Biarin aja, mungkin mereka lagi ada janji disana" balas Wooyoung.

"Masak lu enggak cemburu cowo lu jalan sama yang lain?" Ujarnya yang kurang terima melihat reaksi santai Wooyoung.

"Bodo amet, gue mau pulang aja udah pegel nih kaki"

Melihat Wooyoung tidak menghiraukan hal itu mingi hanya mengiyakan perkataan sahabat nya dan mereka segera berjalan menuju parkiran, yang tanpa disadari San tau Wooyoung melihatnya bersama Yeosang.

Kini sudah jam 10 malam dan Wooyoung masih sibuk mengurus tugasnya sampai dia mendengar ketukan pintu yang membuat nya berhenti sesaat.

"Siapa?" Tanya Wooyoung dibalik pintu lalu terdengar suara San menjawab, sebenarnya dia sudah malas berurusan dengan pria satu ini tapi disisi lain Wooyoung juga tidak enak kepada San karena pria itu diam-diam sudah membayar uang kos nya untuk setahun membuat Wooyoung mau tidak mau harus bertemu San setiap hari sebagai balas budi.

"Kamu udah makan?" Tanya San sambil merapikan rambut Wooyoung yang terlihat berantakan.

"Udah" jawab nya singkat dan kembali mengerjakan tugas.

Entah berapa lama San harus menunggu Wooyoung untuk kembali membuka hatinya, dia tau sudah banyak menyakiti pria kesayangannya ini tapi San juga tidak bisa berbuat apa-apa selain mendekati kembali dan melakukan segalanya untuk Wooyoung.

"Tadi sore aku lihat kamu sama mingi di mall, ngapain aja?" San berusaha mencari topik agar tidak sunyi diantara mereka tapi tampaknya topik itu membuat Wooyoung kurang nyaman yang berarti San memperhatikan nya di sana.

"Nemenin mingi doang" jawab Wooyoung yang tidak menoleh ke arah San sedangkan pria itu hanya tersenyum tipis dan masih memperhatikan gerak-gerik Wooyoung mengerjakan tugasnya sesekali mengelus lembut rambut pria yang lebih kecil dari nya.

"Cantiknya" puji San tiba-tiba yang Wooyoung kira San memuji hasil gambar nya, "makasih" ujarnya pelan.

"Kamu nya yang cantik" tambah San yang membuat Wooyoung menoleh kearahnya, "apaan sih, enggak jelas"

"Emang bener kok, cantik, manis, apa lagi? Semuanya ada" San mencubit hidung Wooyoung dan mendekati wajahnya untuk mencium pria itu "Setelah ini langsung bobok, kasian mata kamu udah ngantuk"

Wooyoung sempat terdiam sesaat lalu tersadar dan segera membuang wajahnya "jangan ngatur" jawaban nya.

"Aku enggak ngatur sayang, cuman ngingetin aja" balas San lembut.

Satu jam berlalu Wooyoung mulai kelelahan dan perlahan tertidur dimeja nya, San yang sudah memperhatikan Wooyoung dari awal tersenyum tipis lalu memindahkan posisi wooyoung tidur di kasur tidak lupa mencium kening nya sebelum ikut tidur bersama.

"Sleep well my love"

.
.
.
.
.

"Ta-da!" Yeosang menujukan cincin couple mereka, "aku pergi bareng San ke toko perhiasan buat nyari ukuran yang pas sama jari kamu" ujar Yeosang sambil memasukan cincin itu kejari manis jongho.

"Jadi ceritanya kamu ngelamar aku?" Tanya jongho menggoda Yeosang.

"Emang kenapa kalo aku yang ngelamar kamu duluan? Kamu enggak suka?" Tanya Yeosang balik dengan nada judes.

"Enggak aku suka kok, cincinnya juga cantik" jawab jongho cepat, takut membuat kekasih cantik cemberut.

"Cantikan cincinnya atau aku?" Tanya Yeosang yang membuat jongho seketika tertawa, "pake nanya lagi, ya kamu lah siapa sih yang bisa ngalahin si cantiknya jongho ini" jawab nya sambil mencubit pipi Yeosang, lalu tiba-tiba teringat tentang teman sekamarnya yang ingin menggunakan seluruh kamar.

"besok aku nginep tempat kamu ya, junkyu mau pake kamar buat mabar sama temennya"

"Kamu enggak ikut?"

"Enggak, lebih enakan sama kakak aja, bisa manja-manja sambil cerita"

Mendengar jawaban kekasihnya Yeosang hanya mengangguk, lagian memang jongho ini manja saat bersama nya padahal yang dia dengar dari teman-temannya jongho lebih dewasa dan tegas saat bersama yang lain tapi sepertinya Yeosang sudah berhasil membuat brondong keras kepala ini menurut dan manja kepadanya.

"Tapi kamu tidur di sofa ya" tambah Yeosang yang membuat ekspresi wajah jongho berubah, "kok gitu? Kan aku mau nya tidur bareng kamu" jawab jongho tidak terima padahal dia sudah membayangkan seberapa manis nya mereka nanti.

"Yang ada aku di entotin lagi"

"Astaga cantik mulut nya dijaga, lagian kamu bikin aku sange siapa juga tidur pake baju tipis kan jadi pengen"

"Alah kamu nya aja yang nafsuan"

"Tapi nafsunya sama kamu doang, aduh ah.. jadi pengen nenen, boleh ya yang bentar aja"

"Enggak"

Yeosang tidak mengerti lagi, selain manja jongho juga suka mencabuli tubuhnya bahkan saat mereka sedang menonton tv bisa saja tiba-tiba jongho menghisap puting nya, semua yang dikatakan orang-orang tentang Jongho tidak sesuai yang mereka lihat pria satu ini suka usil dan menggodanya.

"Sebentar aja, boleh ya" jongho tetap memaksa karena sudah tidak tahan saat matanya menangkap siluet puting Yeosang karena baju nya memiliki kerah yang lebar, sedangkan Yeosang yang terus dipaksa akhirnya mengiyakan dan membiarkan jongho menikmati waktu nya, yang pada akhirnya Yeosang berakhir ditusuk oleh jongho karena terlalu terbawa suasana.

"Ahh...Ho... pelan-pelan"











___________________________

Next (⁠☞⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠☞




Dear Heart: Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang