Panas

44 1 1
                                    

*warning typo
🔞

°
°
°
°

  "Kita kayaknya salah jalan" seonghwa melihat kearah goggle maps nya yang tidak menemukan titik tujuan mereka.

"Coba perhatiin lagi mana tau ada tikungan" jawab hongjoong yang tetap fokus menyetir, hingga mereka sudah berkeliling dua jam tetap tidak menemukan tempat yang dicari.

"Berhenti dulu ditepi kita tanya sama warga sekitar"pinta seonghwa lalu turun dari mobil setelah kekasihnya menepi dan ikut bertanya dengan warga sekitar, selesai mereka bertanya mereka kembali melanjutkan perjalanan yang ternyata tidak jauh dari sana. Menuju ketempat orang tua hongjoong yang baru pindah rumah, cukup jauh dari perkotaan hingga mereka sulit menemukannya sampai dimana pagar tinggi dengan nomor rumah yang sesuai akhirnya ketemu.

"Mommy nungguin kamu loh dari tadi" ucapan ibu hongjoong saat anaknya sudah sampai.

"Jauh banget dari kota mom, jadi kesasar dijalan" jawabnya, baru ingin memeluk anaknya ibu hongjoong malah fokus kearah pria cantik dibelakang hongjoong.

"Ini seonghwa kan?" Terdengar suara bersemangat dari ibu hongjoong dan pria yang disebut namanya itu tersenyum lembut lalu mencium punggung tangan ibu hongjoong , "iya tante, saya seonghwa"

"Aduh... jangan panggil Tante, panggil aja mommy... cantiknya menantu mommy ini, ayo masuk sayang" pada akhirnya seonghwa yang dibawa masuk duluan meninggalkan hongjoong dibelakang.

Seonghwa yang diawal berfikir akan canggung saat bertemu keluarga kekasih nya nanti justru disambut hangat, terutama orang tua hongjoong yang bertanya-tanya kenapa seonghwa mau bersama anaknya.

"Padahal Hongjoong ini pendek loh, kok kamu mau sama dia?" Tanya ayah dari hongjoong saat mereka sedang makan malam bersama.

"Apaan sih dad nanya begituan" hongjoong yang disindir tentang tinggi badannya membuat dia sinis kearah ayah nya sendiri yang justru disambut tawa.

"Dad cuman nanya aja loh, enggak biasanya kamu bawa pacar kerumah, udah cocok ya sama yang ini? Acara nya mau kapan?" Ayah hongjoong semakin menggoda anak nya yang membuat hongjoong tidak bisa berkata apa-apa, dia kesal tapi juga tidak bisa menolak fakta bawah sudah secinta itu dia kepada seonghwa.

"Dad ah! Suka bercanda Mulu"

Hingga makan malam selesai orang tua hongjoong menitip rumah kepada anaknya dan mereka pergi ke acara ulang tahun salah satu rekan bisnis, meninggalkan hongjoong besama seonghwa disana, tidak lupa kata kramat dari ayahnya sebelum pergi "kalo main jangan lupa pake kondom". Hongjoong tentu tidak bisa melupakan perkataan ayahnya itu yang padahal dia tidak berniat melakukan menjadi ingin.

"Hwa" panggil hongjoong pelan, dia malu meminta itu kepada kekasihnya meskipun mereka sudah beberapa kali melakukan nya.

"uhm?" Jawab seonghwa yang tidak mengalihkan pandangan dari film yang mereka tonton.

"Pengen" lirih nya, seonghwa yang mendengar perkataan hongjoong melihat kearah kekasihnya tajam.

"Ini rumah orang tau kamu loh, enggak malu apa?"

"Enggak, dad aja bilang jangan lupa pake kondom waktu main"

Seonghwa yang tidak habis pikir terdiam, dia malu jika melakukan hubungan ditempat orang lain apalagi ini adalah rumah orang tua kekasih nya tentu dia tau sopan santun.

"Yang bener aja! Entar orang tua kamu pulang gimana?" Seonghwa masih berfikir rasional dia tidak ingin merusak image nya di depan orang tua hongjoong.

"Aman itu sayang" jawab hongjoong yang perlahan melepaskan kancing cardigan seonghwa hingga puting nya terekspos dan segera di hisap hongjoong.

"Ahh... Joong... pelan-pelan hisep nya" Seonghwa meremas rambut hongjoong yang sudah berada tepat didepan dadanya, sambil memainkan puting sebelah nya kepala seonghwa mengadah ke atas menikmati hisapan dan gigitan dari hongjoong disana.

Hingga tidak sadar kini seonghwa sudah berantakan dengan tubuh yang hampir telanjang ditambah banyak bekas cupang. Diatas sofa hongjoong mengungkung seonghwa dan menatap intens seolah siap menerkam ditempat.

"Joong masukin nya pelan-pelan aja" pinta seonghwa yang teringat terakhir kali mereka bermain hongjoong mendorong dalam sekali masuk.

"Iya cinta ku" jawab hongjoong lembut lalu mulai mencium kening seonghwa hingga sampai diarea pusar nya membuat tubuh pria itu bergidik geli.

Sampai dimana seonghwa sudah bertelanjang bulat bersamaan hongjoong yang terus mendorong penis nya masuk lebih dalam membuat suara percintaan mereka terdengar jelas dan hetakan terakhir homgj mengerang nikmat lalu membaringkan tubuhnya disebelah seonghwa.

"Kamu... enggak pake kondom ya?" Tanya seonghwa setengah sadar, dia bisa merasakan semburan hangat di lubang nya.

"Lupa yang" dengan cengiran nya hongjoong menjawab, dia terlalu menikmati percintaan mereka hingga lupa menggunakan kondom, seonghwa yang sudah terlalu lelah tidak menjawab lagi dia memilih tidur membiarkan tubuhnya tetap telanjang disana.

Disisi lain, jongho juga sedang menikmati waktu nya bersama Yeosang terlebih melihat kekasihnya yang dengan lihai mengendarai nya diatas membuat jongho semakin bersemangat dan beberapa kali menampar bongkok Yeosang.

"Pintar nya cantik ini" puji jongho sambil membantu Yeosang bergerak lebih cepat.

"Aah...ah... punya kamu mentok didalam" ujar Yeosang yang masih tetap menggerakkan pinggulnya didalam.

"Lanjut aja sampai aku keluar, enak banget liatin kamu sambil ngentot gini" wajah memerah Yeosang ditambah keringat mereka membuat kulit seputih susu itu semakin cantik, belum lagi ekspresi Yeosang yang membuat jongho tidak berhenti untuk menusuk lebih dalam.

"Dikit lagi keluar ini yang" ujar jongho yang mempercepat dorongan nya, sehingga Yeosang yang diatas cukup kewalahan dan terlonjak naik turun mengikuti ritme mereka.

Sampai di titik Yeosang merasakan lubang nya penuh hingga keluar mengotori tempat mereka lalu dia menjatuhkan diri diatas dada Jongho, "makasih ya cantik" sambil mengecup kening Yeosang dan melepaskan penis nya dari sana, perlahan dia menurutkan kekasihnya dari atas tubuhnya menaruh di posisi yang nyaman diatas kasur agar jongho bisa membersihkan tempat percintaan mereka.

Karena Yeosang memiliki kulit seputih susu, jongho bisa melihat banyak bekas merah disana terutama diarea bokong membuat nya terlihat seperti buah peach, "lucu" ujar jongho yang tiba-tiba mendekat ke bokong Yeosang dan mencium nya, tentu pria cantik itu terkejut terlebih dia yang dalam posisi lelah.

"Jongho" tegur Yeosang karena masih merasakan kecupan-kecupan kecil dan gigitan di pantat nya sampai dirinya berusaha menahan kepala jongho yang langsung ditepis.

"Bentar aja" jawaban jongho yang membuat Yeosang muak, karena kata sebentar berati lama.

"ho jangan ah!" Yeosang menghindar dari sana yang justru ditahan oleh jongho dan berakhir Yeosang pasrah sambil menahan desahannya karena Jongho mulai bermain di area sensitifnya lagi.

Cukup lama dia menikmati buah peach kesukaannya itu jongho segera bangkit dan baru tersadar Yeosang tertidur karena terlalu kelelahan, "maaf bikin kamu kecapean" ujarnya pelan lalu menutupi tubuh Yeosang dengan selimut dan segera membersihkan tubuh nya.










_________________________________

┗⁠(⁠•⁠ˇ⁠_⁠ˇ⁠•⁠)⁠―⁠→
Jangan lupa ninggalin jejak....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Heart: Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang