Boba disini
Jangan kaget liat judul babnya
Bab kali ini kita bakal tau latar belakang Giyo.
Jangan lupa bintangnya
*****
Setelah mengantar Alea pulang, Giyo memutuskan untuk kembali lebih dulu ke rumahnya. Sebenarnya Giyo sangat malas untuk kembali kerumahnya. Sepi, sepi selalu menghantui Giyo.
Giyo melepaskan helm nya, menatap sendu kearah rumahnya. Ia pun turun dari motor, mengambil kunci rumah yang berada disaku celananya.
Perlahan ia membuka pintu, memasukan motor sportnya. Rumah minimalis yang memiliki dua kamar, dapur, toilet, dan ruang keluarga yang sepi.Giyo menatap sendu kearah ruang keluarga, sudah 2 tahun lebih ia tak merasakan kehangatan keluarga.
"Andai ibu masih ada, abang gak bakalan ngerasa kesepian." lirihnya, "semenjak ibu pergi, ayah memilih kerja diluar negeri bu." lanjut Giyo.
Giyo menatap sendu kearah bingkai foto kecil, yang menunjukkan foto keluarga yang terlihat lengkap. Satu wanita paruh baya yang telah tiada, satu pria paruh baya yang sekarang berada di Singapura, dan dua anak kecil.
"Adek masih dipondok, bu. Dia gak mau pulang, dia masih belum nerima kenyataan." ujar Giyo pada foto tersebut.
"Abang lagi cari kerja sampingan, buat biaya cuci darah." Giyo menjatuhkan tubuhnya di sofa.
Drett drett
Ponsel Giyo yang berada di saku celana berdering, menandakan bahwa ada telpon. Giyo merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel nya. Dibenda pipih tersebut terdapat tulisan 'Giya🧕🏼'
"Assalamu'alaikum," ucap Giyo saat telpon sudah tersambung.
"Waalaikumsalam abang, abang adek punya berita terbaru!" seru seorang gadis dari sebrang telpon sana.
"Wih, apa tuh dek?" tanya Giyo penasaran.
"Abang, Senin adek pulang. Abang jemput, ya?" Suara yang berasal dari benda pilih itu mampu membuat Giyo tersenyum bahagia.
"Serius, dek?" tanya Giyo, ia benar-benar tak percaya. Padahal kemarin Giya sendiri yang bilang tak bisa pulang puasa tahun ini.
"Iya abang, nanti Abang jemput adek didepan pondok ya?"
"Siap dek! Abang boleh ajak temen-temen abang gak?" tanya Giyo.
"Boleh kok bang," jawab Giya.
"Udah malem dek, jangan lupa makan, wudhu, terus tidur ya?"
"Siap abang! Adek tutup ya telpon nya?"
"Iya."
"Assalamu'alaikum, abang."
"Waalaikumsalam, adek abang."
Tutt tutt
Setelah telpon ditutup Giyo langsung melompat lompat kegirangan. Ia tak menyangka sang adik akan pulang, meskipun ayahnya tak pulang yang tetap senang. Karna puasa tahun ini ia tak sendirian.
![](https://img.wattpad.com/cover/363669322-288-k988420.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVAN DAN SEMESTANYA [HIATUS]
Novela Juvenildeskripsi dibuat saat cerita sudah tamat! follow akunku agar tau spoilernya. ig @bobarw67 tiktok @wpolien ⚠️MY WORKS, DO NOT IMITATE ANYONE!! ⚠️IF IT'S PLAGIARISM I'LL MAKE SURE YOUR ACCOUNT IS SPREAD!!