Happy reading!
*****
Hari Senin pagi seluruh siswa SMA angkasa berada didalam kelas masing-masing. Hari ini mereka terbebas dari kewajiban upacara yang biasanya dilakukan setiap senin pagi.
Kelas yang terkenal akan prestasi nya atau kelas XII MIPA 2 sekarang tengah kosong, bukan kosong karna tidak ada murid melainkan gurunya yang belum tiba.
Giyo, Jendral, Rakan, dan Rayhan tengah tergeletak di pojok kelas yang memang terdapat karpet. Mereka merebahkan tubuhnya disana.
"Mokel yok, gak tahan gue." ucap Giyo. Kini ia mengipasi wajahnya dengan buku, entah buku itu milik siapa.
"Gue kasih tau adek lo bang," ancam Rakan yang berada disebelah Giyo.
Giyo yang mendengar itu pun langsung menyentil kening Rakan. Rakan hanya meringis kecil.
Saat yang lainnya sibuk merebahkan diri beda dengan Javan yang sibuk membaca Al-Qur'an. Suara beratnya yang melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an terdengar indah.
"Assalamu'alaikum!"
Suara wanita paruh baya yang tengah berada didepan kelas bersama 2 remaja laki laki berhasil membuat Jendral dan kawan kawan bangun dan lari ke tempat duduk mereka.
"Waalaikumsalam bu." jawab semua murid.
"Hari ini kita kedatangan dua murid baru, silahkan perkenalkan diri kalian." Ucap bu Nita.
Javan memperhatikan kedua laki-laki yang berada di depan kelas mereka, Javan mengenali dua wajah laki-laki itu.
"Lo ngapa, Van? Ngeliat nya gitu bener." tanya Giyo.
"Gue gak asing sama mereka berdua, Yo." ucap Javan lalu Giyo mengangguk.
"Hallo semua, nama saya Leon Jaeregar. Kalian bisa panggil gue Leon." ucap seorang remaja disebelah kanan bu Nita.
"Hai, gue Zeno Kavindra. Kalian semua bisa panggil gue Zeno." Ucap remaja di sebelah kiri bu Nita.
"Nahkan bener, Yo!" ucap Javan sambil berbisik agar tidak menjadi pusat perhatian.
"Njir, bisa gitu ya." ujar Giyo, lalu ia melanjutkan kalimatnya. "Kenal dimana?"
"Dia yang nolong Lea waktu Lea kabur dari rumah dan masuk RS." jelas Javan. Giyo yang mendengar itu pun langsung mengerutkan keningnya.
"Dirumah sakit?" Javan pun mengangguk "waktu gue dateng ke rumah sakit gak liat mereka berdua njir."
"Karna mereka udah balik, dodol!" refleks Giyo menutup mulut Javan.
"Goblok malah teriak!" bisik Giyo ditelinga Javan.
Giyo dan Javan pun hanya bisa tersenyum kaku, tidak. Javan tidak tersenyum, Javan tetap memasang wajah datar. Mereka sempat jadi pusat perhatian kelas, bahkan bu Nita menggelengkan kepalanya.
"Zen, itu pacarnya Lea kan?" tanya Leon berbisik ditelinga Zeno dibelakang punggung bu Nita.
"Lah iya baru sadar gue." jawab Zeno saat melihat kearah Giyo dan Javan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAVAN DAN SEMESTANYA [HIATUS]
Roman pour Adolescentsdeskripsi dibuat saat cerita sudah tamat! follow akunku agar tau spoilernya. ig @bobarw67 tiktok @wpolien ⚠️MY WORKS, DO NOT IMITATE ANYONE!! ⚠️IF IT'S PLAGIARISM I'LL MAKE SURE YOUR ACCOUNT IS SPREAD!!