“Sshh” ringis Asifa, mencoba bangkit meskipun terasa sakit di dadanya
“Di mana ini” gumam Asifa, melihat sekeliling yang dimana banyak sekali rumput-rumput subuh yang berwarna hijau, tidak ada pohon disini. Tetapi, didepan, belakang, dan sampingnya ada sebuah pintu-pintu ruangan yang dia yakini bahwa ruangan itu pasti kelas
“Apakah aku ada di lapangan?” gumam Asifa lagi
“K-kalung ini…. Bersinar” ucap Asifa menyentuh kalung bulan yang dia pakai
“lo suka sama kalungnya”
Asifa mendongak dan sedikit berjalan mundur, apa yang dirinya lihat membuat dirinya menjadi takut setengah mati. Ada perasaan campur aduk, seperti marah, sedih, senang, dan kecewa
“M-muksin”
Muksin tersenyum
“Gue yang buat kalungnya, niatnya mau dikasih ke lo buat hari ulang tahunmu. Tapi….”“Tapi?” Asifa penasaran ada apa dengan kata ‘tapi’?
“Gue udah keburu mati duluan” lanjut Muksin
Asifa menunduk memandang kalung bulan yang ternyata pembuat nya adalah Muksin, orang yang dirinya suka dari kelas 7
“Tapi lo suka kan sama kalungnya?” tanya Muksin
Asifa menatap Muksin dengan sedikit tersenyum dan mengangguk
“Suka banget, bulannya cantik” jawab Asifa“Sengaja gue bikin bentuk bulan, karna gue tau. Kalo lo suka sama bulan” ucap Muksin
“Tapi….. kenapa?” tanya Asifa
“Kenapa apanya?” tanya Muksin tak mengerti
“Kenapa lo ngelakuin semua ini?” tanya Asifa
“Gue…..”
“Gue ingin kamu cepet sadar, dan hidup dengan kehidupan yang lo inginkan” ucap Muksin
“Tapi, kenapa sama gue? Kenapa gue harus cepat sadar? Emangnya gue kenapa?” Asifa mencoba untuk tidak teriak kepada Muksin
“Dan. Kenapa lo ngelakuin ini semua hanya buat gue ceper sadar?? Kenapa lo bawa Kayla sama Rendy yang awalnya gue gak kenal sama mereka? Kenapa?”
Muksin diam, tak ingin menjawab pertanyaan Asifa
“JAWAB MUKSIN, KENAPA!! KENAPA LO NGELAKUIN INI HANYA DEMI GUE CEPET SADAR!!” Bentak Asifa, dia geram pada Muksin yang tak kunjung menjawab pertanyaannya
“Lo udah koma selama setahun, sif” jawab Muksin
Asifa bungkam, apa maksudnya?
“Gue? Koma?” tanya Asifa tak percaya
Muksin menganggukkan kepalanya
“Terus, gue koma apa hubungannya sama lo? Kenapa lo ngelakuin ini?” tanya Asifa
“Gue suka sama lo, gue udah janji sama orang tua lo buat ngejagain lo, ngelindungin lo. Apapun yang terjadi. Lo koma gara-gara gue, sif” jelas Muksin
Asifa kembali dibuat bungkam oleh ucapan Muksin barusan. Benarkah? Benarkah Muksin juga menyukainya? Sungguh?
“Andai gue dan yang lainnya bikin lo jatuh dari lantai dua, mungkin lo gak akan koma” lanjut Muksin
“Gue jatuh??” tanya Asifa
Mungkin mengangguk
“Terus, kenapa kalian…… tiada?” tanya Asifa lagi berhati-hati
“Kita kecelakaan, lo tau kan” jawab Muksin
“Kecelakaan…. Jadi, kalian benar-benar kecelakaan??" tanya Asifa lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri kelas IX ll 2 ✓
Misterio / Suspensolanjutan cerita 'Misteri kelas IX' yang ingin membaca cerita ini mohon membaca yang season 1 dulu ya jika yang sudah membaca langsung membaca cerita ini tidak apa-apa thank you.....