6. Sebuah jawaban

1 0 0
                                    

"Mas, kamu kenapa marah?. Dia Asifa temannya Kayla sama Rendy" ucap Rista mengelus lengan Darwis

"Teman Kayla?" tanya Darwis

Rista mengangguk, "iya mas, Asifa sama Rendy kesini karna mau nyari Kayla. Katanya Kayla gak pulang dari kemarin"

Darwis menoleh menatap istrinya,
"Kayla hilang?" tanya Darwis dengan suara tegasnya, membuat Rista menjadi tegang

Rista menjauhkan tangannya dari lengan suaminya, suaminya sedang menahan emosi. Setelahnya Rista mengangguk perlahan

Darwis murka, dia menoleh kedepan dan menatap tajam Asifa dan Rendy,

"SEMUA PASTI GARA-GARA KAMU, KAYLA HILANG PASTI GARA-GARA BERTEMAN SAMA KAMU!!" bentak Darwis sambil menunjuk Asifa

Asifa menundukkan kepalanya tak berani menatap Darwis,
"Maaf, om." Cicit Asifa

"Kamu belum puas kah, HAH!!. Dulu kamu udah buat anak saya tiada. Dan sekarang kamu buat anak istri saya hilang!!" bentak Darwis dengan mata melotot tajam ke arah Asifa

Rendy dan Rista terkejut, apa maksud dari perkataan Darwis tadi? Anaknya tiada karna Asifa?

Asifa mendongak, "Saya tidak-"

"APANYA YANG TIDAK!!!" potong Darwis

"Dulu, kamu berteman dengan anak saya dan membuat anak saya lupa dengan keluarganya, tak ingin pulang dari asrama. Bahkan ketika hari pernikahan saya dia tak mau pulang. Dan lebih memilih untuk pergi menyusul bundanya, apa yang telah kamu lakukan pada anak saya, HAH!. Dan sekarang kamu berteman dengan anak istri saya dan membuat dia hilang. APA YANG TELAH KAMU LAKUKAN!!!" ucap Darwis dengan amarah yang sudah di ubun-ubun, wajahnya memerah, matanya melotot tajam, dan dada yang naik turun menghirup rakus udara

"Sa-" ucapan Asifa terpotong oleh Rendy, Rendy berdiri di depan Asifa dengan memegang tangan Asifa

"Om, saya tau kalau Asifa salah. Tapi Asifa gak sepenuhnya salah, om. Kita kesini cuman ingin menanyakan apakah Kayla ada pulang kesini" ucap Rendy, Asifa menatap kepala belakang Rendy, kenapa Rendy membelanya? Pikir Asifa

"KAMU!! kamu yang udah bawa dia kesini? Apa kamu juga sudah terjerumus oleh omongannya dan rayuannya?" ucap Darwis menunjuk Rendy

"Om saya enggak, kita berdua kesini niatnya cuma buat nyari Kayla doang om. Untuk masalah om dengan Asifa saya gak tau om, tapi Asifa gak pernah ngerayu saya om. Kita bahkan dekatnya baru hari ini" jelas Rendy

Darwis pun tak percaya, dia menahan emosinya sebelum mengeluarkan sepatah kata

"Kamu, Rendy. Bawa temanmu keluar dari rumah saya. Saya gak ingin bertemu dan melihat wajahnya lagi" suruh Darwis dengan nada rendah

"Tapi om-" omongan Rendy terpotong

"Atau kamu ingin saya membuat ayah kamu kehilangan pekerjaan nya?"

Rendy bungkam, jika sudah begini dirinya tidak bisa membantah. Rendy menarik tangan Asifa untuk keluar dari rumah ini

"Ayo sif, kita pulang" bisik Rendy

"Kami pamit om, tante" pamit Rendy, dan menarik paksa Asifa keluar dari rumah kediaman Darwis

......

Diluar....

Saat ini Rendy dan Asifa sudah sampai di mana tempat motornya Rendy di parkirkan

"Ren, gue harus masuk. Gue harus jelasin sama om Darwis kalo semuanya ini salah paham" ucap Asifa memaksa untuk kembali masuk kedalam rumah keluarga Kayla

Misteri kelas IX ll 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang