-T U J U H-

53 4 3
                                    

Seru gak sih ceritanya?
Btw, mau tamat di chap berapa? 🤭✌ belasan atau puluhan?

Belum ku baca ulang ✌ mari baca bersama-sama saja. Revisi terakhiran saja....

Braga mengangguk setelah ia menerima laptop miliknya dikembalikan. Dengan mengulum senyum ia menoleh sejenak pada Alyona yang masih terlihat gugup karena telah bercerita tentang kegusarannya selama beberapa hari terakhir.

"Makasih, yaa...." ucap gadis itu tersenyum sampai kedua matanya terlukis bagaikan garis melengkung.

"Kakak lo se-melindungi itu?" ucap Braga menyimpan laptop miliknya ke dalam mobil dengan Alyona yang tanpa sadar mengikuti langkahnya.

"Namanya juga kakak.... Wajar khawatir...."

Braga mengangguk begitu saja. Ia tanpa sengaja ikut membayangkan bagaimana kakak Alyona menjaga adiknya untuk tetap tenang dan tidak merasa bersalah lagi karena kecerobohannya.

Sebenarnya Braga ingin cepat-cepat pulang ketika dirinya tadi sudah menyimpan laptop ke dalam mobil, namun karena Alyona mengikutinya dan suara ajakan dari dalam rumah terdengar akhirnya Alyona berubah memandangnya.

"Na.... Ajak temennya makan bareng dulu sebelum pulang!"

"Yuk ikut makan, Kak....." ujar gadis itu yang hendak memandu Braga untuk ikut memasuki rumahnya.

Dan untuk menghargai ajakan tersebut, Braga mengurungkan niatnya untuk pulang. Ia mengikuti langkah kaki Alyona. Lantas ketika Braga baru saja sampai di ambang pintu ruang makan, dirinya seperti terpaku di tempat dan berhenti mengikuti langkah Alyona yang bahkan sudah menarik sebuah kursi untuknya makan.

"Harus banget ya suasananya kayak gini?" Braga bertanya dalam nada berbisik. Hatinya seperti tersenyuh sekaligus terhantam, suasana seperti ini merupakan suasana yang sering dirinya dengar dari teman-temannya ketika hendak makan malam maupun sarapan.

Braga dengan jelas melihat kegiatan keempat insan yang saling kompak mempersiapkan makan malam untuk mereka. Wanita paruh baya yang kini sedang memindahkan makanan dari saringan ke piring, seorang pria yang sudah hampir beruban seluruh rambutnya ikut sibuk menuangkan air minum pada gelas-gelas kosong yang sudah tertata di atas meja makan mereka. Dan jangan lupakan seorang gadis yang umurnya lebih tua dari Alyona baru selesai mengulek sambel khas buatannya.

"Enak, Bu?" tanya Aliviani ketika Sang Ibu mencicipi sedikit sambel buatan Aliviani menggunakan sendok kecil.

"Seperti biasa. Enak!"

Braga menundukan kepala ketika suara Alyona memanggilnya untuk berjalan mendekati mereka.

"Sekali lagi...." ucap Bi Asri mengacungkan sendok khusus milik Braga ke udara setelah mengisinya kembali dengan nasi dan sepotong daging ayam beserta tempe.

"Wushhh.... Pesawat datang...." ucap Bi Asri ketika kedua mata mungil nan jernih milik Braga kecil masih fokus memperhatikan kedua orangtuanya yang sarapan tanpa peduli dengannya.

"Ma...." gumam Braga kecil yang mendapatkan respon, wanita yang telah rapih dengan blazer abu dan sangat wangi itu hanya menoleh lalu kembali fokus pada handphone di tangan kirinya. Sedangkan tangan kanan masih sibuk menggenggam sendok miliknya dan dapat dihitung sudah berapa suapan wanita itu memakan sarapannya karena fokus makannya terbagi-bagi.

"Kenapa, Sayang?" sahut wanita itu menyunggingkan senyum manis yang hanya sebentar.

"Pa...." sorot mata jernih Braga kecil beralih pada sosok pria yang juga sama sibuknya mengusap-usap layar handphone. Walaupun makanannya pagi ini sudah habis, namun pria itu berusaha sedang menghabiskan beberapa potong buah naga yang telah Bi Asri siapkan.

Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang