Chapter 5 ~ Sekolah

5.8K 476 12
                                    

Aklesh memandang datar bangunan didepan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aklesh memandang datar bangunan didepan nya. Sebuah bangunan dengan fasilitas sekolah lengkap dan lapangan yang luas.

Dia bisa melihat orang-orang yang dia kenali sebagai anggota OSIS dan Kedisiplinan yang berjaga didepan gerbang sekolah.

Aklesh melalui mereka dengan datar sebelun salah satu anggota Kedisiplinan menghentikan.

"Hei kau. Tunjukkan kartu pelajar mu"

Aklesh berbalik dan menatap orang itu sebelum dia menghela nafas.

"Kartu pelajar ku belum jadi. Karena ada beberapa perubahan nama, jadi sekarang aku tidak memilik nya" ucap Aklesh sejadi nya. Dia terlalu malas menjelaskan panjang lebar sekarang.

"Kalau begitu sebutkan nama dan kelas mu"

"Akleshi Camilo Khawa Qaisar, XI IPA 3" ucap Aklesh singkat.

"Oke, kau bisa pergi"

Tanpa menunggu, Aklesh berjalan menjauhi sekumpulan manusia yang dijadikan babu sekolah itu. Tanpa tahu dia sekarang menjadi bahan gosip oleh sekumpulan manusia yang dia sebut sebagai babu sekolah itu.

"El, bukan nama dia bukan Qaisar ya?" Tanya Deko salah satu anggota kedisiplinan yang berjaga dengan orang yang dipanggil dengan sebutan El atau Elvano Andrian Veinoil, Putra tunggal sekaligus pewaris keluarga Veinoil, Keluarga Ular Hijau.

"Jangan tanya gw. Gw gak tau" timpal Elvano sambil menyatat nama Alkesh dibuku kehadiran dan kelengkapan atribut sekolah.

"Apa perasaan gw aja atau memang dia jadi tambah berwibawa gitu. Gw aja sampai getar-getar tadi pas lo bicara ama dia, kaya terintimidasi gitu" ucap Deko sambil memperbaiki dasi adik kelas yang tidak sesuai dengan syarat lengkap atribut sekolah.

Elvano hanya diam, Dia tidak menimpali ucapan Deko. Karena dia juga merasa begitu, Entah kenapa dia merasa tidak bisa langsunf bertatapan dengan mata tajam tapi terkesan malas miliki Alkesh. Mata hitam sehitam obsidian tapi entah kenapa terlihat seperti daun yang berembun, itu terlihat sangat jernih.

Elvano lahir didalam keluarga penuh kelicikkan. Dia diajarkan hidup seperti ular, menjadi licik adalah hal biasa dalam keluarga nya. Entah berapa topeng sudah tersemat diwajah nya, hanya untuk menipu orang-orang disekitar nya. Mungkin juga, diri nya sendiri.

Tapi, saat Aklesh menatap nya rasa semua topeng nya ditembus dengan paksa. Walau dia tahu, Aklesh terlihat tidak peduli tapi dia merasa tidak akan satupun kebohongan nya bisa menipu Aklesh.

 Walau dia tahu, Aklesh terlihat tidak peduli tapi dia merasa tidak akan satupun kebohongan nya bisa menipu Aklesh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akleshi? No, I'm Aklesh {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang