start

115 9 1
                                    

Rio POV

Aku menghela nafasku . kenapa lagi lagi aku harus bertengkar dengan Zee ? Kutatap layar ponselku kosong . aku berpikir keras . apa aku akan menelpon memastikannya sudah sampai atau tidak ?

Ku tekan nomor handphonennya. Begitu mencemaskan bagiku apabila dia tak mengangkat nya .  dan syukurlah dia mengangkatnya .

"Halo?" -dia

"Apa kau sudah sampai?" -aku

"Hm." -dia

"Apa kau masih marah?" -aku

"Berhentilah menggangguku. Ini sudah tengah malam.  Tidurlah" -dia

Dia memutuskan sambungan teleponnya . aku menghembuskan nafas kecewa . entah kenapa aku masih menyukai wanita yang masih seperti anak anak ini. 

Sejak lulus SMA dia kembali ke rumahnya bersama kedua orang tua . walau aku sedikit frustasi karena tidak ada dia lagi di rumahku. 

Aku mulai mengfokuskan mataku pada laptop di hadapanku . terpanpang lah data data yang membuat kepalaku serasa akan pecah . bahkan aku akan lebih memilih untuk mengerjakan soal fisika . ah . tidak bukn fisika , tapi matematika. 

Zee POV

Pagi menyinari kamarku . sinarnya menembus gorden ku sehingga terkena langsung pada wajahku membuatku bangun dari alam mimpiku . aku bangun dari tidurku dan segera turun ke bawah.  Melihat pembantuku dan mamaku sedang memasak . papa sedang membaca koran di depan meja makan.  Aku berjalan menuju kulkas dan mengambil air dingin . menuangkannya kedalam gelas . mataku seperti tak bisa melihat apa apa.  Mksudku terlihat buram.  Mungkin karena aku masih mengantuk .

" apa apaan ini ? Masih pagi pagi sudah minum dingin ? " kata mama mengecupkan pipiku . aku hanya tersenyum dan berjalan menuju meja mekan.  Ada roti lapis , susu , dan burger . aku mengangkat satu alisku . " ma.. Boleh aku memakan burger itu?" kutunjuk burger sambil memandangi muka mama juga . mama hanya mengangguk .

Aku lngsung melahap habis makanan itu . " bagaimana dengan design mu? " tanya papa melipat korannya . " ah.. Lumayan . baru baru ini gaun bridal buatanku diciptakan . aku benar bnar menyukainya " kataku tersenyum pada papa . " jam berapa kau masuk ?" tanya papa sambil melihat arlojiku .

Aku menatap jam . mataku membelalak dan langsung berlari ke kamarku . tergesa gesa.

***

Aku memasuki kantorku.  Dan berjalan menuju ruanganku . " hai " kata Stella menyapaku . aku tersenyum lebar . " wah.. Style lu beda hri ini kak " kata Ray memerhatikanku . " ini karena gw tadi tergesa gesa " kataku .

" hot pants , kaus oblong putih , blazer abu abu , snearkes putih . apa kakak mau jadi muda lagi ?" dia mendekatkan wajahnya denganku .

Aku memukul pipinya . " hey.. Bukankah gw masih muda ? Ckckck.. " kataku masuk keruanganku . aku tersenyum melihat diriku di cermin ruanganku . benar kata ray hari ini aku memiliki style yanh berbeda .

Aku pun duduk di tempatku dan mulai menggambar lagi . ada yang mengetuk pintu ku . "masuklah " kataku tanpa menoleh sedikitpun dari kertas gambaranku itu .

" Zi, konsep kita untuk minggu depan dirubah jadi summer . you know about summer ? Yah.. Lu harus gambar baju untuk tema summer . " kata Stella memberi tahuku akan perubahan konsep . aku hanya mengangguk .

Tak kusangka dia  duduk di kursi depanku . " hey.. Ada yang ingin kutanya" katanya dengan suara lembut . aku mengerutkan dahiku menandakan rasa penasaranku . " gw rasa ray itu suka sama lo . lo suka juga sama dia ?" tanya stella . mulutku membentuk huruf O . huh? Apa dia tidak sadar kalau aku sudah bertunangan ?

RUN AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang