Author POV
bibirnya yang sangat merah karena lipstick dan juga silet yang berada di tangan kanannya . dia terduduk lemah di lantai . dia menangis seakan anak kecil yang tidak di beri permen. Rio menghela nafasnya dengan lega . " hey, kenapa kamu lakuin ini ? " Rio berlari menuju Zee dia memeluknya langsung dan melepaskan secara lembut silet yang berada di tangan Zee. Minah dan juga Stellla hanya diam menatap Zee . mereka benar benar tidak percaya akan apa yang dilakukan sahabat mereka . " sekarang , mandilah " kata Rio melepaskan pelukannya . Zee mengangguk seperti anak kecil . " kenapa lu kayak anak kecil gitu sih ? menjijikkan tahu " kata Minah membantu Zee berdiri . zee melepaskannya dan menatap nanar pada mereka bertiga . " kenapa kalian melakukan ini ?" maskara yang ia gunakan sudah meleleh sehingga menjadi berantakan diantara matanya . Stella menghembuskan nafasnya dengan kasar . " karena kami takut lu.." kata kata Stella disela oleh rio " kamu nggak bakal menyukaiku lagi . kau tahu? cinta pertama adalah cara paling ampuh untuk berpaling dari cintamu sekarang. dan aku tahu kalau Jackson adalah cinta pertamamu yang kurasa bisa dan sangat ampuh merusak hubungan kita " itulah alasan yang Rio buat . tapi bahkan dia juga tidak percaya akan Jackson yang masih hidup.
" itu tidak mungkin terjadi , " kata Zee menatap kosong Rio . stella dan juga Minah hanya tersenyum , mereka berdua tahu zee . dan pasti itu akan terjadi bagi mereka . " kami akan pergi membelikan mu makanan " kata Minah menarik Stella pergi . merek pergi .
***
" gw nggak nyangka . zee bisa seperti itu hnya karena Jackson " kata MInah pada Stella sambil jalan menuruni tangga rumah Zee . Stella diam , dia terlihat berpikir , " kurasa , Zee bisa saja kembali pada Jackson dan meninggalkan Rio begitu saja " Stella mengatakan apa yang ia pikirkan tadi . Minah hanya menjawabnya dengan mengangguk . mereka bedua jalan dalam keheningan di tengah tengah ramenya London .
***
" Ri, apa yang harus aku lakukan ? " Zee bertanya pada Rio di ruang makan . " stay with me" Rio menatap Zee nanar . ia kini duduk berhadapan dengan Zee di meja makan . Zee hanya mengangguk .
Rio berdiri dan naik kelantai atas . dia mengambil sisir , tisue basah dan pembersih wajah . ini akan ia gunakan untuk membersihkan wajah zee yang benar benar berantakan sama seperti rambutnya . " lu nggak seharusnya lakuin hal segila itu " Rio menatap dirinya di cermin meja rias milik kekasihnya itu . ia hampir tidak bisa mengendalikan dirinya ketika melihat kekasihnya seperti itu . hampir saja ia memiliki rencana untuk membunuh Jackson gila .
Rio turun kebawah . betapa terkejutnya disana telah ada Jackson yang berdiri jauh dari Zee . namun Zee tak menyadarinya . ' kenapa lu nggak kesini ? kenapa cuman disana ? kami tidak akan marah apabila akan ada tamu yang datang " kata kata Rio membuat Zee menoleh pada Rio dan melihat arah mata Rio . " jackson.." Zee mengucapkan nama itu . Jackson tersenyum sinis pda Rio . " makasih bro ".
Jakcson berjalan menuju meja makan dan duduk di hadapan Zee . Jakson tidak terkejut sama sekali ketika melihat muka Zee berantakan. " gw tau akan seperti ini bila gw datang lagi . maka itu.." kata kata Jackson terpotong dengan perkataan Rio . " maka itu janganlah kembali . jadilah Jackson yang lain dan jangan tunjukkan dirimu ke dia ." Rio duduk di kursi makan di samping Zee dan mulai menyisiri rambutnya . Jackson tertawa hambar . " i just Miss her . i want to remove this longing to meet him " kata Jackson . Rio menghela nafasnya . dan menatap tajam pada Jackson . mulutnya langsung berkata " bukankah tidak cukup lu memata - matai kami dan mengikuti kami ?" tanya Rio .
Jakson langsung Blank . pikirannya entah sudah melayang kemana . semua tercampur . otaknya bertanya tanya mengapa Rio bisa tahu semuanya. Zee hanya menatap kosong Jackson didepannya . " ok , gw bakal jelasin semuanya " Jackson menyembunyikan rasa paniknya . tiba tiba mereka menoleh pada Zee ketika Zee mulai berbicara . " Jack, lebih baik kembalilah bekerja " . Rio tersenyum dan bersenandung ria didalam hatinya . Jackson beranjak dari kursi dan langsung menoleh pada Rio yang terlihat menahan tawanya .
Jackson mulai berjalan keluar dan menendang btu . " why ? kenapa semua ini melenceng dari rencana ?! kak! kenapa kau membuatnya menjadi sangat kacau ?" .
***
Stella berjalan menuju ruangan ibundanya yang berada di lantai paling atas . dia tersenyum melihat karyawan karyawan lain yang sibuk dengan komputer , yang sibuk dengan baju baju yang akan dikirim ke tempat pemotretan , dan para model yang sudah siap berangkat .
" mam, " dia masuk mendorong pintu kaca itu . dia terkejut melihat sang kekasih miliknya ada di ruangan ibundanya . " kenapa kau disini ?" tanya Stella polos pada Ken sambil menaruh berkas paa meja ibunya . Ken hanya tersenyum dan berkata " hanya ada urusan sebentar " . " dia turun pangkat " kata ibu Stella langsung . " apa? turun pangkat ? kenapa ?" Stella sangat terkejut .
Stella menatap ke Ken dan tatapan itu memancarkan arti agar Ken menjelaskan semuanya . " kalian bicaralah saat waktu makan siang . " dari perkataan itu ada maksud untuk mengusir mereka . :)
Ken hanya mengangguk dan segera pergi . Stella ikut pergi . ketika mereka diluar . " ada apa denganmu ?" Stella meneriaki Ken yang sudah jauh dari pandangannya . Ken hanya tersenyum dan pergi .
Stella menghentak hentakkan kakinya karena Ken mengabaikannya . semua karyawan langsung menoleh padanya . Stella tak peduli dengan orang orang yang melihatnya . dia hanya ingin memperbaiki moodnya sekarang . tapi dia tidak tahu bagaiamana caranya . karena hari ini Zee tidak masuk kerja . ya.. kalian tahulah karena apa .
***
Siangnya ..
" makan yuk !" Rio memasuki kamar Zee . Zee hanya menoleh polos tanpa ekspresi pada Rio . Rio tersenyum . Zee tersenyum ketika Rio memeluknya .
Rio duduk di kursi pengemudi. Disampingnya telah ada Zee yang duduk. Zee tersenyum terus menatap pada Rio . " berhentilah menatapku " Rio mulai mengemudikan mobilnya . " kita kemana ? " tanya Zee. "Makan " kata Rio.
***
Besoknya ..
"Will you marry me ? " tanya Ken di depan semua karyawan kantor pada Stella . mama stella keluar dari ruangannya sambil bertepuk tangan . Stella terkejut. Matanya tak dapat berkedip sekarang . "terimalah. Kau harus tahu nak. Dia menurunkan pangkatnya sendiri agar bisa memulai dari awal dan menjadi suami " kata ibu Stella . Stella tersenyum . dia bukannya menerima bunga itu dia malah ikut berlutut dan memeluk Ken . Semua karyawan bertepuk tangan . "ini sangat hebat . makasih sayang " kata Stella .
***
Zee kini sudah baikan . Rio mengajaknya pergi ke suatu tempat dengan satu syarat . dia harus memakai baju hitam . Zee memilih memakai hot pants hitam , sweater hitam dan juga sneakers wedges hitam . ia keluar dari kamarnya dan menunggu kedatangan Rio .
Sedangkan dengan Rio.
Rio tersenyum pada kaca spion mobil . ia sudah tahu kenyataannya. Kini ia sedang dalam perjalanan untuk menjemput Zee .
Ia akan mengajak Zee ke pemakaman .
***
Jackson berdiri menahan kesedihannya melihat makam yang tertulis nama kakaknya itu .
"Jackson , lu kenapa disini?" tanya Zee . jackson berbalik dan tersenyum. " dia... Dia yang didalam sana adalah kakak kembarku . " kata Jackson tersenyum masam .
Zee terdiam. Rio tersenyum kecil.
" jackson , ya , namanya jackson juga . dia kembaranku . indentik . dia menyukaimu juga . dan karena hidupnya sisa sebentar . aku membiarkannya merasakan cintamu . dan merasakan mencintai dan dicintai. Dan sebagai gantinya aku harus bersembunyi . resikonya ketika ia meninggal aku tidak bisa memperlihatkan diriku . namun.. Karena aku begitu rindu padamu . aku tak dapat menahannya . maka aku keluar dari tempat persembunyianku dengan cara memata mataimh dan Rio . dan beginilah akhirnya " jelas Jackson panjang lebar .
"Kau kira cinta itu permainan?! Kau mengira cintaku bisa kau permainkan ? Aku bukan boneka !!" kata Zee memukul mukul dada Jackson .
Rio yang mulai cemburu . segera berjalan kearah mereka dan menghentikan mereka . Rio langsung memeluk Zee . zee menangis dan jackson terduduk kesal dengan pilihannya selama ini. " makasih jack ," kata Zee.
-the end-
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN AWAY
Storie d'amore"ketika dia mengejarku kembali" rasa sakit itu datang kembali ketika melihatnya. semuanya.. kebohongan layaknya kebohongan iblis membuatnya sangat berdosa . now.. I hate Him.. •Sequel dari Love Among the Popular teens