2

62 5 0
                                    

Author POV

tiba tiba ..

Zee pingsan dan terjatuh . semua langsung panik termasuk Jackson dan juga Rio . " Zi , bangun Zi! " Minah lebih panik karena ini sudah dapat dia bayangkan ketika tahu kalau Jackson masih hidup . Ray langsung membopong Zee kedalam rumahnya . untung saja kedua orang tua Zee belum pulang . Ray membaringkan tubuh Zee ketempat tidurnya . Minah dan juga Stella mencoba menyadarkan Zee . tapi rasanya tidak ada gunanya . Zee tak kunjung sadar . " mungkin kak Zee sudah sekaligus tertidur . dia benar benar kelihatan lelah " kata Ray melihat ekspresi Minah dan juga Stella . Stella hanya menoleh pada Ray dan tersenyum kecil .

" kenapa lu bisa disini ? bukankah lu udah mati ?" tanya Rio tak percaya dengan apa yang ia lihat diluar kamar kekasihnya itu ( Zee ). " dan kenapa kalian tak memberitahuku sama sekali /' tanya Rio lagi menoleh pada kedua sahabatnya itu . keduanya hanya bisa merunduk .

semua terdiam..

***

besoknya ..

Zee terbangun dengan rasakit di kepala yang hebat . benar bena sakit . baru saja bangun tiduru dia sudah merasakana sakit kepala . dia merenggangkan otot otot tubuhnya . membuka tirai yang menutupi kamarnya dan segera jalan menuju kamar mandi . meraih sikat giginya dan memberikan pasta gigi putih itu ke sikat giginya. ia menatap cermin dengan muka lesu . " kenapa ini ? apa yang terjadi ? " air mata itu sudah mulai jatuh . Zee menyikat giginya ditemani dengan air mata yang tak mau berhenti . " kenapa ia hidup ? apa dia membohongiku ? aku rasa ingin gila " ia berjalan lesu menuju ke tempat tidur . ia nyalakan tv yang berada di depan tempat tidurnya . ia memiliki rencana untuk tidak masuk kantor hari ini . karena rasa sakit kepala yang hebat .

tiba tiba ada pesan masuk . ada yang dari nomor tak dikenal dan yang satunya dari kekeasihnya Rio . Zee tersenyum kecil ketika Rio mengiriminya pesan agar tidak lupa akan sarapan . sedangkan yang satu sangat membuat Zee terkejut . itu.. dari mantan kekasihnya dulu , Jackson.

pagi , Zee. bisakah kita bertemu saat makan siang ?

-Jackson-

"ini bukan mimpi ternyata " Zee tersenyum kecil dan melempar kepalanya kebantal kepala dan menatap langit langit kamarnya . Zee berpikir . kenapa dia datang lagi ? bukankah dia sudah mati ? apa dia mau kembali untukku . Zee memegang dadanya dan merasakan detak jantungnya . " apa itu akan kembali ?" tanyanya pada hatinya sendiri .

***

sementara itu ...

Rio kini sedang bersama dengan Jackson di sebuah cafe . mereka menikmati kopi pagi sambil melihat orang orang yang sibuk berlalu lalang di depan cafe . hening diantara mereka berdua . " apa yang akan lu lakuin lagi ?" tanya Rio dingin . kini sifat dinginnya yang dari SMA muncul kembali . Jackson membuka topinya . dia hanya diam . " kenapa lu kembali ? lu tahu ? semua orang udah tau kalau lu udah mati . bahkan, lu buat gw nggak nyangka ama kehadiran lu . " kata Rio lagi kemudian menyesap americano nya . " kenapa ? lu khawatir ?" tanya Jackson tersenyum sinis menatap Rio .

Rio hanya diam menatap Jackson tanpa ekspresi .

" bukankah sudah cukup gw beri lu waktu selama 3 tahun bersama dengan kekasih gw ?" tanya Jackson .

" bahkan , gw nggak pernah mau lu lakuin ini semua . tapi lu yang lakuin . " -Rio

" bukankah itu keinginan kalian berdua ?! tampak sekali ketika kalian berdua bertemu dulu " -Jackson

Rio menghela napasnya .

" sudah banyak waktuku terbuang hanya untuk bersabar melihat lu dan kekasih gw itu bersama . jadi sekarang lu harus ngasih gw waktu seumur hidup buat milikkin Zee . lu kan udah puasa sama Zee ? bukan begitu tuan muda ?" -Jackson

Rio mengepalkan tangannya di balik saku jasnya .

" gw tahu lu pasti marah . tenang saja . lu pasti bakal tahu semuanya nanti ." Jackson berdiri dari bangku dan tersenyum sinis pada Rio .

" ah .. tunggu . gw beri waktu lu 3 hari buat ninggalin Zee ." kata Jackson pergi .

Rio menatap tajam punggung lelaki bernama Jackson itu .
tangannya benar benar mengepal kuat di balik saku .

tiba tiba ia mendapat telpon dari Stella .

" ada apa?" -Rio

"..." -Stella

" apa ? baiklah , gw bakal kesana sekarang " -Rio

Rio dengan segera berlari keluar toko , dan berjalan menuju mobilnya . melajunya menuju rumah Zee.

***

" zi, makan yuk! " Stella membujuk Zee dari balik pintu kamar Zee yang terkunci . " Zi, are you okay ?" Minah bertanya pada Zee dari balik pintu . Zee diam sambil memegang lipstik merah . ia menatap ke kaca meja riasnya . rambutnya benar benar acak acakkan , bajunya pun bahkan belum ia ganti sejak bangun tidur , bibirnya kering sekali , mukanya bahkan terlihat sangat pucat . matanya lembab karena terus terus-an menangis .

Zee meraih silet di dalam laci meja riasnya . ia menatap sendu tangannya itu . " aku bingung dengan cintaku . maka, semuanya harus kuakhiri sekarang " Zee tersenyum kecil . namun dahulu ia memakai lipstik merah itu .

***

Rio berlari naik ke lantai atas . sangat terburu buru . diujung tangga telah ada Minah dan Stella . " apa yang terjadi ?!' tanya Rio . " zee, tidak mau makan . dia mengurung dirinya " kata Stella . Rio sangat khawatir . mereka terus memanggil nama Zee . namun tak ada jawaban dari Zee / " akan kudobrak pintunya " kata Rio . ia mengambil ancang ancang untuk mendobrak pintunya .

BRAKK!

pintu terbuka ..

***

maaf baru update , soalnya sibuk . pikiran lagi nge blank juga . makasih pembaca setia yaaaa...

-Pcy Wife-

RUN AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang