Chapter 10 ⚠️

8.6K 172 34
                                    


Sergio melingkarkan tangannya di pinggang Agatha dan mulai menggenjot Agatha dari bawah. Menekan lebih dalam setiap kali dirinya tenggelam. Agatha pun mulai menggerakan pinggulnya naik turun berlawanan dengan arah genjotan Sergio, menemui genjotan Sergio di tengah. Sergio memajukan kepalanya dan mulai mengenyot dua bantal kesukaannya.

Suara desahan Agatha sudah menggema memenuhi villa mereka menginap. Kedua tangan Agatha sudah bersarang di rambut Sergio, menjambaknya pelan. Sergio menggigit kecil pentil kanan Agatha yang dibalas erangan dan jambakan keras di rambutnya oleh Agatha.

"io, i-it feels so so good, ennghhh" (io, rasanya enak sekali) ucap Agatha dengan nafas yang tersenggal

"You feel so good, dumpling" geram Sergio diikuti dengan tamparan kecil di pantat Agatha yang terus naik turun diatasnya

"T-th-that ohhh, that's racist" gumam Agatha diikuti dengan tawa yang tersenggal

"Really? Right now?" tanya Sergio dengan tatapan tak percaya, genjotannya sedikit memelan

"Apa? Beneran tau. Kamu pasti panggil aku dumpling karena aku chinese. That's racist" protes Agatha dengan gemas, pinggulnya masih naik turun secara perlahan

"I didn't call you dumpling because you're chinese, smartass" ucap Sergio diikuti dengan cubitan kecil di pantat Agatha

"Terus? Kamu kan italian, it's racist tau" protes Agatha dengan tengil, sengaja memojokkan Sergio

Sergio kini sudah berhenti menggenjot Agatha dan hanya diam dengan kedua tangannya melingkar di pinggang ramping Agatha. Agatha juga sudah berhenti menggerakan pinggulnya naik turun dan sekarang hanya memutar pelan pinggangnya, memastikan penis Sergio masih memenuhi vaginanya dan bergesek dengan rahim miilknya itu. Agatha memandang Sergio dengan sedikit songong, memang sengaja mengolok lelakinya itu.

"I'm also chinese you know" gumam Sergio

"Only half"

Sergio pun memutar matanya dengan malas dan menatap dalam Agatha. "You really wanna know kenapa aku manggil kamu dumpling?"

Agatha pun mengangguk kecil dan memandang Sergio dengan penasaran. Sergio mulai menggerakan tangannya dari pinggang ramping Agatha dan meremas kedua bukit kembar kesayangannya itu. 

"Karena ini mirip sama dumpling, especially xiao long bao (soup dumpling)"

"Huh?"

"Tau kan kalo soup dumpling itu bentuknya mirip sama tete kamu ini. Bulet terus ada pucuknya, kaya tete kamu. Bulet" kedua jari telunjuk Sergio melingkari payudara Agatha "And ada pucuknya" lalu menoel kedua pentil Agatha bersamaan "Terus dua-duanya, kalo digigit pucuknya, keluar cairan" ucap Sergio sebelum mencubit kedua pentil Agatha bersamaan, membuat air susu Agatha menetes keluar

Agatha pun yang mendengar semua ini hanya bisa melongo dan tertawa kecil. Bisa-bisanya lelakinya ini memikirkan hal ini. "Kamu beneran obsessed sama tete aku ya" ucap Agatha dengan tawa kecil

"Isn't it obvious already?" tanya Sergio dengan tatapan malas

"Dasar" ucap Agatha sambil mencubit kecil hidung mancung Sergio. "Hidung kamu mancung amat sih, pantesan kontol kamu gede banget"

"Apa hubungannya?" tanya Sergio sambil tertawa geli

"Ga tau, aku tau dari google"

"Dasar bayi kecil" ucap Sergio dengan gemas meremas kedua payudara Agatha yang menggiurkan itu

"Bayi kecil ini bisa bikin bayi kecil ya" ucap Agatha dengan gemas, menangkup kepala Sergio

"Ga sabar hamilin kamu" ucap Sergio dengan tengil mengelus perut Agatha

Baby's Breath (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang