Chapter 9 ⚠️

14.2K 196 9
                                    


Tawa kecil yang Agatha keluarkan langsung di telan habis oleh lumatan Sergio. Sergio melumat ganas bibir Agatha dan tangannya yang kiri mulai menjelajahi badan wanitanya. Mulai dari pipi, pundak, payudara, perut ramping dan berhenti pada pinggang tepat dimana tali celana dalam Agatha melingkar di pinggang. 

Sergio melepaskan tautan bibir mereka dan menatap teduh ke Agatha. Agatha dengan malu menganggukkan kepalanya dengan bibir yang ia gigit. Sergio menarik bibir bawah Agatha dari antara gigi Agatha dan mengecup lembut bibir Agatha sebelum menurunkan badannya tepat di depan vagina Agatha. 

Sergio menarik celana dalam Agatha yang sudah sangat becek dan melempar celana dalam Agatha ke lantai. Sergio lalu membuka lebar kedua paha Agatha. Agatha yang sudah sangat merah mencoba menutup kedua pahanya dan menutup wajahnya. 

"Let me in baby"

"Mmm jangan, maluu" gumam Agatha

Sergio pun menarik kedua tangan Agatha dan mengecup lembut kedua tangan Agatha lalu mengecup bibir Agatha dan bergumam pada bibir Agatha. "Let me pleasure you baby, let me worship my angel" 

Sergio pun lalu kembali membuka lebar kedua paha Agatha dan menurunkan wajahnya agar setara tepat di depan vagina Agatha. Hidung Sergio yang mancung hanya 1 cm di depan klitoris Agatha. Dengan satu tatapan ke atas, ia bisa melihat Agatha yang menatapnya dengan teduh. Seluruh pertahanan Sergio langsung rontoh saat itu dan ia memajukan bibirnya agar menempel pada klitoris Agatha dan mulai menyedot. 

Agatha langsung mendesah keras, kakinya terbuka lebar dan kedua tangannya menekan kepala Sergio. Sergio meletakkan kedua tangannya di paha atas Agatha tepat di paha dalam dekat dengan vagina Agatha, menahan paha Agatha agar terbuka lebar untuknya. 

Sergio menyedot keras dan menggigit kecil klitoris Agatha sebelum menjauh dan menatap Agatha dari antara paha Agatha. Agatha menatap Sergio dengan tatapan terangsang dan merintih kecil. Hembusan nafas Sergio terus mengenai klitorisnya yang sudah terstimulasi oleh perlakuan Sergio. Tanpa aba-aba, Sergio kembali menyelam di kewanitaan Agatha dan kembali menerjang klitoris Agatha. 

crot crot crot

Agatha mencapai orgasmenya dengan deras, kedua tangannya menjambak rambut Sergio dan menekan kepala Sergio. Namun, Sergio tidak berhenti, ia terus mengstimulasi klitoris Agatha dan terus menyedot dan menjilat. Ia juga ikut menjilat dan menelan cairan Agatha yang keluar. 

"A-AAhhhhhh AHHhh u-udah uu-uudaahh hiks hiks udaah" ucap Agatha merintih dan sudah mengeluarkan air mata, diambang kenikmatan

"Give me one more baby" ucap Sergio sambil memasukkan jari tengah ke vagina Agatha

Sergio kembali menggenjot pelan jari telunjuk tangan kirinya di dalam Agatha dengan mulutnya yang sibuk menyedot dan menjilat klitoris Agatha. 

"A--ahh emmhh enghh udah, too much emmhh enghh" 

crot crot crot

Tidak menunggu lama, Agatha kembali mencapai orgasme dengan teriakan nama Sergio menyusul. Cairan Agatha langsung di telan habis oleh Sergio sebelum ia mengeluarkan jarinya dan menaikkan tubuhnya. Kini ia berlutut di antara paha Agatha dengan tatapan matanya melihat ke wanitanya yang berantakan. Rambut Agatha sedikit acak-acakan, tatapan matanya teduh, bibirnya dengan cemberut seksi, payudaranya naik-turun mengikuti tempo nafasnya yang sedikit tersenggal, paha-nya terbuka lebar menampakkan vagina tembem yang seksi masih mengeluarkan sedikit cairan. "fuck emang sexy banget cewe gue" batin Sergio. 

"Jahat emmh" gumam Agatha dengan manja

"Look at my sexy baby, falling apart for me. I think you're wet enough for me" gumam Sergio menaruh dahinya pada dahi Agatha. Sergio menempatkan kontolnya pada vagina Agatha yang basah dan mulai menggesek kecil, membiarkan cairan Agatha menjadi lubricant untuk kontolnya yang besar itu. Agatha kembali mengeluarkan suara-suara yang merdu membuat sedikit cairan pre-cum keluar dari kepala kontol Sergio. 

Baby's Breath (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang