Canggung sekali. Baru beberapa langkah mereka meninggalkan ruangan Kepala Sekolah tapi si anak baru ini sudah membuat Jerricho tidak nyaman karena terus di perhatikan.
"Eum, Hai!" Akhirnya sapaan canggung itu keluar juga dari mulut Jerricho.
"Juga,"
"Kenalin, Jerricho Aditama"
Jerricho mengulurkan tangannya kearah si anak baru sambil tersenyum ramah. Mengeluarkan jurus Eyesmile andalannya.
"Jemicho Januartha" Balas Jemicho sambil menjabat tangan Jerricho
Ekspresi Jerricho terlihat terkejut untuk beberapa detik. Mulutnya membentuk huruf 'o' kecil lalu mengangguk-anggukan kepalanya paham.
"Kenapa ekspresi lo kaya gitu?"
Secepat kilat Jerricho menatap Jemicho yang sedang menatapnya heran.
"Apanya?"
"Ya itu ekspresi lo kek kaget gitu denger nama lengkap gue"
"Oh, enggak. Ya baru ngeh aja. Kamu anaknya yang punya Yayasan ya?"
"Iya"
"Oh"
Keduanya kembali fokus pada langkah kaki masing-masing. Jemicho yang hanya mengikuti Jerricho.
"Nah ini kelas kita. Nanti kamu duduk sama eum.. Yang kosong tempat duduknya sih cuman aku."
"No problem. Gue bisa duduk sama siapa aja"
"Oke. Simpen aja tasnya di sini. Abis itu kita keliling. Kamu mau tau tempat apa dulu dari sini? Ekskul? Perpustakaan?"
"Rooftop"
"Hah?"
"Rooftop. Budek ya?"
Jerricho mendengus. Ah, kalau begini orangnya kesan pertama Jerricho benar-benar tidak bagus padanya. Sangat mirip sekali dengan cerita orang-orang atau bahkan kakak-kakak kelas yang membullynya kalau anak orang yang punya kuasa itu suka seenaknya.
"Maksudnya tuh ngapain nanya Rooftop gitu bukannya ekskulnya atau perpustakaannya atau kantinnya."
"Buat bolos"
"WHAT?"
Yang benar saja! Anak ini bahkan belum setengah hari jadi murid di sini tapi yang di rencanakannya sudah bolos sekolah.
"Kamu belum ada setengah hari loh masuk ke sekolah ini"
"Tau"
Jerricho menghela nafasnya, lelah sekali menghadapi anak baru yang satu ini.
"Yaudah lah terserah. Yuk aku anter liat-liat yang lain dulu abis itu baru liat rooftop sesuai request-an kamu"
"Oke thanks. By the way lo bisa pake lo-gue kok kalo mau ngobrol sama gue. Gak perlu formal."
"Okay"
Tak terlalu menanggapi, Jerricho lebih memilih berjalan menuju perpustakaan terlebih dahulu karena perpustakaan ada di lantai yang sama dengan kelasnya.
"Nah, ini perpus bisa di bilang lengkap banget sih. Tapi sebelum masuk baca dulu peraturannya tuh" terang Jerricho sambil menunjuk sebuah papan pengumuman di dinding perpustakaan yang langsung nampak begitu pintu perpustakaan itu di buka.
"Ini tempat favorit lo ya?"
"Hah? Kok tau?"
"Lo pake kacamata soalnya"
Excuse me? Sejak kapan kacamata menjadi tolak ukur tempat kesukaan seseorang? Ya, meskipun tebakan dia bener. Tapi ya, sudahlah.
Setelah menunjukan perpustakaan, Jerricho mengajak Jemicho ke ruang ekskul, aula, lapangan, kolam berenang, kantin, dan beberapa ruangan yang menurut Jerricho penting untuk di ketahui semua murid. Hingga akhirnya kini mereka sedang berjalan menaiki tangga menuju Rooftop seperti request Jemicho sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMAN (JENO NCT FANFICTION)
Fanfiction"Namanya juga hidup. kadang di bawah kadang nyusruk ke bawah banget." - Jerricho "Lu bisa gak sih marah yang bener-benar marah kek gue? Ngamuk kek sekali-kali!" - Jemicho "Emang sesat temenan sama kalian tuh" - Rendi Bahasa Baku/Non Baku Cerita ini...