BELUM SEMPAT REVISI YAA, TANDAI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN TYPO PADA CERITA INI. YUK LANGSUNG AJA BACA.
"mereka memang nyebelin banget"
-amoraHAPPY READING...
Alana menarik lengan Amora menghampiri abangnya. Amora yang di tarik hanya bisa pasrah.
"apaan bang, tumen manggil manggil" tumben sekali pikir Alana.
"gaada si, cuman nyuruh gabung aja" balas abang alana, steven.
"iya lan, disini aja main sama kita kita" abi menyaut.
"anying kita kita ga tuh" ledek raka.
"halah, ngikut aja lo" kesal abi.
"yaudah Lan gabung aja, kasihan mereka tampang tampang memohon belas kasihan" ejek Amora sedikit terkekeh.
"gini gini gue idaman para cewe di sekolah loh, kali aja lo terpikat sama gue" tingkat kepedean abi tinggi sekali ya.
"idih, pede banget lo bang" Amora menahan tawa mendengar penuturan Abi.
"idaman satpol pp kali bi" steven ikut tergelak.
"raka, liat mereka. jahat sama abi" dengan tampang berusaha di imut imutkan.
Raka yang mendengar itu sontak saja menjauh dari Abi, bersembunyi di belakang Steven.
"bi, benaran deh gue geli banget sumpah" raka membalas sambil mengangkat dua jari nya.
"mora, mereka jahat sama abi" Amora dijadikan sasaran kedua.
Reflek Amora melemparkan bantal sofa tepat mengenai wajah Abi, bilang saja Amora tidak sopan. Tapi ia benar benar geli.
"ih bang sumpah deh, gue geli banget lo begitu. mending kayak biasa aja dah" balas Amora.
"huh, yaudah deh" Abimanyu seperti ngambek, ia memunggungi mereka semua dengan menghadap ke tv.
Mereka yang melihat tingkah Abi sontak semua tertawa. Ini yang Amora suka ketika berada di rumah Alana, terdapat kehangatan di rumah ini. Jika berada di rumah Amora selalu di isi dengan ketegangan.
Sedang asik menertawakan tingkah Abimanyu yang ngambekan, pintu utama terbuka. Menampilkan sosok pria tampan, pria itu mendekati Steven dan Raka lalu menduduki sofa tepat di samping Amora.
Amora memperhatikan pria tersebut. seperti tak asing, tapi siapa ya. Amora tampak berfikir dengan sedikit sedikit memperhatikan wajah pria tadi.
"kenapa lo merhatiin gue" lirik pria tadi memperhatikan Amora.
Sontak saja semua mata tertuju pada Amora. Alana yang melihat itu menyenggol nyenggol lengan Amora.
"cie Mora, kayanya dia suka sama lo bang" Alana semakin memanasi.
Amora yang mendengar itu mencubut sedikit paha Alana tanpa sepengetahuan orang lain.
"a-ah engga, engga kok. siapa yang ngeliatin lo" Amora gugup.
"nah tuh kan bang, dia aja gugup. fiks sih ini" Alana kembali memanasi.
Alana sialan, liat aja lo nanti lan -batin Amora.
"iya sa, kayanya mora suka samo lo deh" Abi ikut ikutan memanasi.
"bacot" Amora kesal dengan Alana.
"tuan putri ngambek" Alana terus saja meledek Amora yang membuat telinga mora memanas.
Amora teringat, sepertinya cowo yang berada di samping nya saat ini adalah cowo yang bertemu di taman tadi deh. siapa ya namanya. Amora mengingat, ah iya aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA
Teen Fiction"Yah udah, badan Mora sakit semua. Mora udah ga tahan Ayah, sakit" Amora meringkuk kesakitan di saat sang ayah terus menerus memukuli dirinya. "Gaada ampun buat kamu dasar jalang" umpatan kasar Ayahnya mampu membuat hati Amora terkoyak. "Mora mint...