duapuluh dua

10.4K 553 99
                                    


" Sa antar abang ketemu Luna ya " ucap Tama memecah keheningan saat menjemput Sabil sekolah Sabil hanya mengangguk seabagi jawaban

Sepanjang per jalanan Sabil dan Tama hanya diam, tak ada obrolan apapun seperti biasanya. Bahkan saat berada di toko perlengkapan bayi pun Sabil membiarkan Tama kebingungan mencari sesuatu untuk Luna, Sabil memilih menunggu Tama di mobil. Hampir 1 jam menunggu akhirnya Tama pun keluar dengan trolly yang full dengan perlengkapan bayi dari diapers perlatan mandi, bouncer, stroler baju dan banyak lagi.

" busett" pekik Sabil saat melihat belanjaan Tama

Setelah memasukan semua belanjaan ke mobil, Tama melanjutkan perjalanan menuju rumah Lian.

To : Nadia

S : ' nad gua sama bang tama lagi mau ke rumah bang lian buat nemuin Luna, gak papa kan?'

N : ' gak papa anjir, itu kan anak dia juga'

S : ' gua gak enak sama lu nad '

N : ' gak papa sa, aman ko. udah taro hp lu nanti bang tama liat lu lagi chat sama gua' (read)


Sabil tidak memberi tahu Lian kalau dirinya dan juga Tama akan berkunjung kerumahnya. Sesampainya dirumah Lian, Tama langsung memegangi lengan Sabil agar tidak pergi kemana-mana lebih tepat nya tidak menemui Lian. Tama meminta tolong satpam rumah Lian untuk menurunkan barang yang ia beli untuk Luna.

Ratih menyambut Tama dan Sabil dengan hangat, bahkan Ratih langsung memeluk Sabil.

" eh sayang" ucap Ratih lalu memeluk Sabil dan Sabil pun membalas pelukan Ratih

" baru pulang sekolah ya?"

" iya mah, ini Sabil sama bang Tama. Kata nya bang Tama mau ketemu Luna" ucap Sabil

" oh bagus dong, masih inget kalau dia punya anak " sindir Ratih

" yaudah yu sayang masuk, Luna lagi sama Lian di dalem " ucap Ratih sambil merangkul Sabil namun Tama langsung memegang Tangan Sabil, Ratih yang paham langsung menarik tubuh Sabil membawa ke ruang tengah.

Terlihat Lian sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel sedangkan Luna berbaring di bawah sofa tentunya menggunakan alas ya. Memang masih kaku ya om om satu ini kalau masalah anak wkwk

" Li, ada tamu " mendengar ucapan Ratih Lian langsung menoleh dan tersenyum lebar saat melihat Sabil datang namun senyumnya luntur saat melihat laki-laki yang berjalan di belakang Sabil.

" Sabil datang sama papah nya Luna katanya mau ketemu Luna " ucap Ratih pada Lian

Lian segera bangkit dan mendekati Sabil supaya Tama bisa mendekat pada Luna, Lian berdiri persis di samping Sabil. Saat Tama mendekati Luna, Lian sengaja merapatkan posisinya dengan Sabil hingga pundak Sabil menempel pada lengan Lian, dengan gerakan lembut Lian mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking Sabil.

" bentar ya Sa, mamah mau bikin minum dulu" ucap Ratih yang di angguki oleh Sabil

cup!

Lian mencuri kecupan pada pipi Sabil saat yakin tidak ada yang melihatnya, Sabil yang pipi nya memerah hanya bisa mencubit perut Lian hingga Lian meringis kesakitan.

" mah, Sabil ikuttt " ucap Sabil sambil berlari mengejar Ratih Liam hanya terkekeh pelan

Tama terus memandangi wajah Luna tanpa berani menyentuhnya, sejujurnya Tama ingin menangis karena merasa bersalah pada Luna, anak yang tak berdosa namun tak pernah mendapatkan kasih sayang utuh dari orang tuanya.

good girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang