Mungkin sudah selang beberapa jam setelah aku ditemukan oleh Hui di tengah Hutan Fang, aku kira sebelumnya aku akan mati begitu saja bersembunyi bersama dengan para makhluk buas yang tidak mau diburu oleh bangsa Fang.
Aku kira aku sudah cukup bertemu dengan Makhluk Buas Yang Bahkan takut dengan yang lebih buas, Tidak menyangka aku akan menemukan yang jauh lebih buas.
Bahkan aku menamainya, bukan berarti aku mengganti namanya. Aku menamainya seperti aku akan seketika lupa bahwa munculnya Era Luxury ini adalah karena konflik dari kaum kedua kami.
Aku sekarang duduk diantara sofa empuk, yang bahkan sudah lama tidak aku rasai. Betapa malangnya diriku. Aku hanya dapat merasakan rumput yang basah, tanah yang lembab, aku tidur diatas banyak batu-batu kasar yang tertanam di tanah.
Tidak bisa membayangkan jika aku tidak dapat ditemukan oleh Hui, Mungkin aku sudah tidak dapat merasakan Sofa empuk ini.
Aku Melihatnya, Fede. Dia yang sedang memasak di dapur, aku tak bisa berhenti melihatnya. Betapa indah struktur tubuhnya terbentuk membuatku berpikir bahwa mereka terlihat jauh lebih kejam. Semakin indah bentuk mereka, semakin banyak keahlian yang mereka dapat. Itu sebuah pelajaran yang suku Benhua dapat.
Bagaimana jika dia perlahan membunuhku? mengapa di menerimaku sekarang? apa dia tidak tahu bahwa aku adalah sasaran kaumnya? Rambut putihku menyala terang, sesuai rumor. Jika kau melihat Silver, dia akan menjadi Duit yang akan paling kau dambakan. Tentu jika kau mau membarter ku kepada kaum Luxurian.
"Kamu tak perlu khawatir, dia berbeda dari saudara sedarahnya." Ucapan itu keluar dari Dylan yang telah duduk disampingku. Terus meneliti ku setelah aku duduk di sofa bersamanya, tepat di ruang tamu. "Tidak semua darah Luxurian seperti yang kita kira, Percaya padaku awalnya aku juga bertanya. Seiring waktu kau akan mengertinya."
Menjijikan? Setelah aku bersusah payah terpisah dari keluargaku agar aku bisa memimpin generasi Benhua selanjutnya? Setelah aku tersiksa dengan kekuasaanku?
Aku sekali lagi melihat Fede dengan lekat sebelum aku berpaling kepada Dylan, aku berpura-pura menunjukkan wajah percayaku karena aku tahu pikiran ku yang asli bukanlah hal yang tepat setelah mereka mau menerima ku tinggal disini.
"Baiklah, Pemula. Mungkin masih sensitif bagimu. Bagaimana kalau kita saling mengenal?" Dylan menunjukkan lengkung senyum pada bibirnya. "Bagaimana kau bisa bertahan di Hutan Fang ketika disana ada puluhan Makhluk buas bersamamu?"
"A-aku" Aku melihat kembali ke arah Fede, tidak yakin menjawab ini secara detail. Ini merupakan informasi yang membuat kaumnya tergila-gila mengejarku.
Fede teralih dari alat-alat dapurnya, Melihat ke arahku dengan muka tenangnya. Aku menelan ludah secara perlahan membuka bibirku untuk setidaknya mengucapkan sesuatu, Tapi aku tahu dalam kondisi ini aku juga mencoba memahami mereka, terutama Fede.
"Ada sesuatu yang kupunya dan itu selalu membuatku ingin membunuh diriku sendiri."
"Kekuasaan mu?"
Suara itu membuatku jatuh takut, Dia tahu.
Fede membuka suaranya, Ia tahu tentang istilah kekuasaan ku. Aku tidak boleh takut, Dylan bilang bahwa dia berbeda. Maka Buktikan.
"Benar, karena kamu adalah kaum Luxurian. Kamu pasti tahu. Oh, itu benar. Kalian tahu kekuasaan itu mengancam kalian-"
"Wow, tenang." Dylan memegang kedua pundakku, Dia membuatku seketika terfokus kepadanya. "Aku hanya ingin mengenal dirimu, Pebe. Tidak lain, Aku tidak peduli dengan kekuasaan mu. Sekarang, kasih tau aku betapa luar biasanya kamu dapat bertahan di hutan fang itu dengan kekuasaan mu. Kalau itu aku, aku mungkin tidak dapat bertemu tuan Luxurian ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
POEBE (Era Luxury)
Action[Dystopian-Romance] DI dalam Dunia ini, Kota memiliki kecakapan nya sendiri seperti sebuah karakteristik tersendirinya. Sebagai contoh kota Arklem yang dikenal dengan kota penuh arloji dan pakaian renda, Mungkin juga dengan kota Mefto yang dikenal d...