Chapter 1

56 14 5
                                    

Sc: https://pin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sc: https://pin.it/2nKIR6fLJ

Setelah hinggap pada daerah perbatasan Jeltones melalui Iklem, Mereka tiba dalam gerbang tinggi yang menjulang ke atas. Tentu dari tinggi beton itu dapat menghalangi yang ada diluar maupun di dalam, itu mengapa untuk melakukan penyerangan terhadap Kota Lux sungguh susah digapai. Setiap meter Beton ditanam alat tembak otomatis di atas Beton tersebut, Hal itu juga menyebabkan bahwa warga yang tinggal di dalamnya tidak dapat keluar dengan mudah. Hal ini membuat Frederick kecil sungguh makin penasaran dengan dunia luar itu, walau ia berharap bisa melakukan hal itu dalam ketidakpaksaan. Apa yang dijaga oleh petugas perbatasan, Antara melindungi Luxurian ataupun melindungi Kota-kota lainnya dari Luxurian. Semua bisa saja berbeda ketika para Kota lain penasaran dengan isi Kota Lux dan Luxurian yang penasaran dengan apa yang ada di luar Beton yang menghalangi kota mereka.

"Berhenti." Setelah mendekati perbatasan, Sebuah hal menakutkan selanjutnya akan terjadi. Sebuah penjaga dengan zirah tebal itu menghalangi Mobil mereka, tak ada pilihan lain selain sopir itu harus mematuhinya. Melakukan pemeriksaan adalah hal yang wajib sebelum keluar masuknya dari Kota Lux, tentu dalam perbatasan ini Kubu Lux masih mengizinkan para pedagang untuk dapat lolos dari pembantaian membabi buta itu. Salah satu alasan nya adalah mereka masih membutuhkan pedagang-pedagang itu untuk kedepannya, Setidaknya itu sebagai ancaman balik agar pedagang- pedagang itu harus membungkam mulut mereka apa yang telah terjadi dalam Kota Lux.

Penjaga berzirah itu datang menghampiri mereka, Berdiri tetap di samping pintu Mobil sopir tersebut. Sopir itu menghela nafas panjang dan sesegera membuka kaca mobil dengan perlahan. "Hari yang panjang bukan? Bukankah seharusnya kalian ikut bersenang-senang di belakang sana?" Tanpa rasa hormat Sopir itu mengangkat jempolnya mengarah ke belakang mobil dimana dari jauh nampak banyak asap pembantaian.

"Tidak ada urus bagi kalian, Bersyukurlah kalian tidak diincar oleh kami." Tangkas penjaga berzirah itu, menatap Sopir itu dengan sangat judes. Lalu berpaling melihat ke arah Hui, raut wajahnya memperlihatkan sebuah kecurigaan pada Hui. Hui hanya dapat melihat penjaga dengan tenang dan tidak panik, atau mereka tidak dapat keluar dari kota ini mungkin untuk selamanya. Bahwasanya memang Hui tidak seperti seorang pedagang, Pedagang mana yang memakai Tuxedo seperti Sopir yang disewa oleh bangsawan dari luar Kota Lux?

"Tuan, Saya akan memanen sebuah kebun sebentar lagi. Tahukah anda mungkin Mefang akan menaikkan harga dagangan nya sesuai dengan harga pertaruhan nyawa mereka untuk melewati Kota yang saling menyerang sesama saudara ini?" Ucap Hui dengan santai.

Tentu perkataan tersebut menyita perhatian Penjaga berzirah itu, Ia lekas memeriksa dek truk saking tidak bisa menghadapi omongan 2 pedagang ini. Pikirnya bahwa pendidikan rendah dan kelemahan mereka membuat mereka terlihat seperti orang yang tidak akan hidup lebih lama lagi, tapi akan lebih bagus baginya bahwa ia dapat menemukan kejanggalan pada dek itu dan sesegera menembak mereka dengan kekesalan nya.

*Ssk

Suara jerami tergenang dalam sunyi dan ketegangan mereka, memunculkan si Frederick kecil yang berusaha bersembunyi ketakutan. Sesegera Penjaga berzirah mengangkat Senapanya dan mengarahkan nya kepada sang Frederick kecil dengan spontan. "Wow, Wow, Wow. Mayday, Mayday. Penumpang Gelap!" Pekik Penjaga berzirah itu, Membuat beberapa Penjaga Berzirah lain yang sedang berjaga di daerah itu mengepung Mobil itu secara sekejap.

POEBE (Era Luxury)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang