Transmigrated in Ancient Times as a Hunter

Mengambil keputusan

logo

Home
Daftar Novel
APK
Hello, Bila
+

Back to home
Home
[Terjemahan] Transmigrated in Ancient Times as a Hunter
Chapter 74 – Dia juga bisa mengambil keputusan!

Setengah dari penduduk desa berkerumun di luar rumah mereka, menjaga jarak yang cukup jauh. Beberapa orang terus berdatangan…

“Yong Ge, kudengar keluargamu mempekerjakan pekerja. Apa menurutmu aku cocok?”

“Benarkah kamu membayar satu wen untuk sepuluh batu bata lumpur? Ikut sertakan aku! Aku sudah bermain lumpur sejak umur tiga tahun!”

“Yong Ge, Bibi Cuihua memperhatikanmu tumbuh dewasa. Kamu harus mempekerjakanku daripada yang lain… ”

Ketika Yong Ge membuka pintu, dia bingung dan secara naluriah menatap Cheng Duo.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Cheng Duo tidak turun tangan untuk melindunginya; sebaliknya, dia menatap Yong Ge dengan tatapan memberi semangat.

Yong Ge mengerti dan mengumpulkan pikirannya. “Semuanya… paman, bibi, kakak laki-laki, kakak perempuan… harap tenang dan dengarkan aku.”

Mengangkat tangannya, Yong Ge mulai berbicara, awalnya sedikit tergagap, tetapi merasakan tangan lembut menopang punggungnya, dia mendapatkan kepercayaan diri, dan suaranya menjadi tegas.

“Aku memang mempekerjakan orang untuk membuat batu bata lumpur, tapi kami sudah memiliki cukup pekerja untuk cetakan pertama.”

Penonton merasa kecewa sesaat, namun perkataan Yong Ge segera membangkitkan semangat mereka. “Namun, setelah cetakan berikutnya siap, aku akan mempekerjakan lebih banyak orang. Setiap orang akan memiliki kesempatan, jadi jangan khawatir.”

“Kapan batch berikutnya… cetakan itu siap?” seseorang di antara kerumunan itu bertanya, menyuarakan keprihatinan mereka yang paling mendesak.

“Yah, aku lupa bertanya pada Tukang Kayu Luo…” Yong Ge menggaruk kepalanya, terlihat malu.

Penampilannya yang malu-malu mengurangi rasa asing dengan berita yang baru saja dia umumkan, dan orang-orang tersenyum ramah.

“Baiklah, kalau begitu kita akan bertanya sendiri pada Tukang Kayu Luo!”

Mereka ingin mengucapkan beberapa kata baik pada Cheng Duo, tetapi ketika menoleh, mereka melihat separuh wajahnya tertutup bayangan gerbang, sehingga sulit untuk membedakan ekspresinya.

Karena Cheng Duo tetap diam, beberapa orang khawatir dia mungkin tidak bahagia. Setelah bertukar kata dengan Yong Ge, kerumunan itu perlahan bubar, kembali ke rumah masing-masing.

Setelah semua orang pergi, Yong Ge berbalik dan menatap Cheng Duo dengan penuh harap. “Cheng Duo, apakah aku mengatakan hal yang benar?”

"Benar." Cheng Duo tersenyum dan mendekat, mencium bibir Yong Ge. “Ini adalah hadiah. Yong Ge kami sangat pintar dan mudah diajar!”

Mata Yong Ge langsung berbinar, dan tatapannya ke arah Cheng Duo penuh kasih sayang.

Dia menganggap Cheng Duo luar biasa, mengajarinya memanah, menulis, dan sekarang membiarkannya menangani masalah. Tidak ada suami lain yang sebaik Cheng Duo-nya!

Cheng Duo segera menutup mata Yong Ge. “Berhentilah menatapku seperti itu. Kami belum makan malam. Ingat betapa laparnya kamu terakhir kali ketika perutmu keroncongan di tengah malam?”

Mata Yong Ge, yang tidak bisa melihat, masih membentuk senyuman. Dia melakukannya dengan sengaja; dia ingin Cheng Duo lebih menyukainya…

Saat keduanya berinteraksi dengan manis, seseorang merasa bahwa diamnya Cheng Duo berarti dia tidak senang dengan tindakan Yong Ge sendiri, yang menyebabkan konflik di antara keduanya.