Di tengah tengah Apo yang masih dalam ketermenungannya menatap sosok yang menjauh darinya, Win dengan minuman di tangannya kini mentap bingung ke arah Apo.
"Hei, ada apa? Kau terlihat serius menatap ke arah sana," ujar Win sembari mendudukkan dirinya di bangku kosong yang sebelumnya memang tempat nya.
Apo dengan cepat menatap ke arah sahabatnya dan sibuk menggelengkan kepala nya berdalih tidak terjadi apa apa, hanya sibuk memerhatikan sekeliling kafe yang mereka tempati saat ini.
Win mengerutkan keningnya sejenak, tak langsung memercayai perkataan sang sahabat, yang menurut nya 'janggal'.
"Kau yakin?" tanya Win kembali sembari sesekali menyesap minuman yang baru saja ia beli itu.
Hanya sebuah anggukan kepala yang pada akhirnya Apo berikan pada Win. Sungguh ia tak ingin membicarakan pemuda asing yang tak ia kenal itu lebih jauh. Ia hanya ingin tenang menikmati waktu senggang nya disaat sang suami tengah sibuk bekerja.
"Ku dengar kau akan kembali menulis?"
Sejenak Apo tengah berfikir sebelum ia menganggukan kepala nya sebagai tanda bahwa ia membenarkan atas pertanyaan yang baru saja di berikan oleh Win.
Win yang sebelumnya terlihat bersantai menyandarkan tubuhnya pada bangkunya kini menegakkan tubuhnya antusias mendengarkan perkataan Apo selanjutnya. Layak nya seorang penggemar yang menyukai idola nya.
Menyadari perubahan besar sikap sahabatnya, sontak Apo menatap Win penuh selidik.
"Jangan bilang kau benar benar menjadi penggemar dari novel - novel karyaku?"
"Of course Apo Nattawin, bukankah aku pernah mengatakan padamu bahwa aku penggemar berat tulisan mu. Apakah kau tak mengingat aku sampai marah padamu karena kau membunuh karakter yang ku sukai dalam tulisanmu dulu?"
Apo mengusap tengkuk nya yang tak gatal.
Ia baru saja teringat hal konyol yang di lakukan sahabatnya kala itu!
"Baiklah ... baiklah aku percaya padamu penggemar ku nomer satu?"
Wajah berbinar dengan kedua ujung bibir terangkat dapat terlihat jelas oleh Apo saat ini pada wajah sang sahabat.
"Ku kira kau akan vakum lama, beralasan kau sudah menikah dan tak mau melanjutkan menjadi penulis," ujar Win penuh selidik.
Apo terkekeh mendengar ucapan Win yang jujur saja ada benar nya, tetapi tentu saja tak sepenuhnya benar, melainkan ia kemarin ini hendak memberikan waktu pada dirinya sendiri sebagai self healing keluar dari pekerjaannya yang menuntutnya selalu berada di depan laptop, dan jangan lupakan ia ingin menikmati fasilitas dari suaminya, dimana sang suami telah memberikan semua yang di butuhkan dengan cuma cuma, bahkan di luar prediksi nya ia juga akan mendapatkan bodyguard yang selalu bersembunyi terkadang tanpa sepengetahuannya.
Tak ingin berlama lama berperang dengan rasa penasarannya, Win pun menanyakan tema tulisan yang sedang Apo kerjakan saat ini. Jujur saja Win menyukai tulisan Apo yang selalu ada unsur aksi ataupun misteri di dalam nya.
Mendengar hal itu Apo sekali lagi tergelak tawa. Sungguh menggoda sahabat nya yang dalam mode seperti sekarang ini itu menyenangkan!
"Lihat saja nanti brother," ujar Apo pada akhirnya tak memberikan jawaban telak yang Win inginkan.
Spontan Win mendengus ketika Apo jelas jelas mengatakan demikian.
Hanya kekehan kecil yang dapat Apo respon pada sahabatnya itu dengan jari jari tangannya yang kembali sibuk pada keyboard laptop nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret [On Hold]
Fanfiction"Seharusnya aku mengatakan padamu dari awal akan semuanya..-" "Siapa kau sebenarnya?!!" "Tak bisakah kau mempercayaiku?" #MileApo Start : 06/03/2024