Mile kini telah datang menjemput sang istri yang menghabiskan waktu nya bersama dengan Win selaku sahabat nya itu.
Apo tak kuasa menahan senyuman yang sedari tadi sudah langsung ia perlihatkan ketika sang suami benar benar menepati janji nya itu.
"Phi, akhirnya Win akan menikah," ujar Apo tak dapat menahan kabar bahagia mengenai sahabat nya itu.
"Benarkah?" tanya Mile pada Win yang memang cukup mengenal baik pria itu lantaran merupakan sahabat satu satunya yang di kenalkan oleh Apo pada Mile.
Anggukan kepala Win berikan pada Mile, dan tentu saja Win dengan cepat meminta doa agar hingga hari H nya nanti dapat berjalan dengan lancar.
"Tentu saja! Aku akan selalu mendoakan mu Win."
Bukan Mile, melainkan Apo lah yang dengan menggebu gebu membalas perkataan dari Win. Ia terlalu bahagia jika ada hal bahagia datang pada sahabat nya itu.
"Ah, bisa kita pergi sekarang? Atau kau masih ada urusan dengan Win?" tanya Mile pada Apo.
Dengungan pelan Apo berikan dan tak lama ia segera beranjak dari tempat duduknya, sembari menggandeng Mile.
"Aku pergi dulu yaa," ujar Apo meminta izin pada sahabat nya sembari melambaikan tangannya.
"Hush ~~ sana," ujar Win dengan kekehannya pelan.
Hanya berkisar beberapa menit setelah Apo meninggalkan Win sendiri, sebuah pesan asing masuk ke dalam handphonenya.
Manik Win membulat sempurna mendapati beberapa foto yang tak ia duga.
Rasanya ingin sekali ia berteriak. Namun tentu saja kewarasannya masih setia mendampinginya sehingga ia masih sadar jika ia berteriak melakukan hal bodoh seperti itu nantinya dapat merugikan dirinya sendiri.
Win berusaha mengambil nafasnya dalam dalam, dan membuangnya secara perlahan.
Sebisa mungkin ia tak mengeluarkan air mata nya.
Namun ....
Ia tak sanggup!
Dengan perasaan yang campur aduk, Win mengetikkan sebuah pesan singkat pada sahabat kesayangannya itu.
Ia tak banyak berharap akan balasan ataupun reaksi dari sahabat nya memenuhi ekspektasinya.
Tapi bolehkah ia berharap bahwa sahabat nya itu benar benar memahami nya dan memihaknya?
Haruskah ia menjadi pribadi egois terlebih dahulu agar semuanya sesuai dengan harapannya?
Waktu terus berjalan, dan Win tak dapat membendung rasa sakit hatinya terhadap orang yang ia yakini sebelumnya dapat mendampingi hidupnya kelak.
Seakan tertampar, justru Win mendapatkan berita tak mengenakkan yang di kirimkan oleh orang asing.
Jujur hati kecil nya ia hendak berteriak bahwa apa yang diinformasi kan hanyalah kebohongan semata. Namun bagaimana jika yang terjadi sebaliknya?
Semakin lama ia berfikir keras, maka semakin hebat rasa nyeri yang ia rasakan. Jujur rasa sakit hati nya jika ia berusaha memutar memori kisah nya dengan sang kekasih membuat dirinya tertekan.
Win menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya berusaha menutupi wajah nya yang sudah pasti jauh dari kata menyenangkan.
"Win," lirih seseorang yang terdengar setengah berlari dengan suara yang ia hafal betul siapa pemilik nya.
Perlahan Win mendongakkan kepala nya berharap dugaan nya benar benar menjadi kenyataan nya.
"A..-Apo," lirih Win dengan suara bergetar.
Tanpa aba aba Apo memeluki sahabat nya itu.
"Sepertinya aku tak boleh bahagia sepertimu Po. Apa di masa lalu aku pernah menyakiti orang lain, sehingga karma seperti ini datang padaku?" lirih Win terdengar menyakitkan.
Spontanitas Apo menyanggahnya dan mengatakan pada sahabat nya bahwa yang tengah ia alami adalah sebuah ujian kecil.
Jujur saja Apo sendiri tak tahu detail apa yang tengah terjadi pada Win, lantaran pemuda itu hanya mengatakan padanya bahwa 'Po, sepertinya kau tak dapat melihatku bahagia dengan kekasihku. Aku tak akan menikah. Maafkan aku.'.
Mendapati pesan seperti itu, tentu saja Apo dengan segera mengatakan pada Mile untuk kembali ke tempat pertemuan Apo dan juga Win. Ia sadar betul bahwa kalimat pesan yang di kirimkan oleh Win adalah sarat kesedihan yang ingin pemuda itu tunjukkan padanya.
Bagaimana pun Apo dan Win telah mengenal lama satu sama lain jadi tak aneh jika Apo menyadari kejanggalan Win, begitupun sebaliknya.
Mile yang sedari tadi mengekori Apo cukup terharu dengan persahabatan yang di miliki istrinya itu.
Sebagai orang yang tak memiliki kepercayaan penuh pada orang lain, tentu saja ia merasa cukup bangga dengan istrinya yang dapat melakukan itu pada orang lain, walaupun tak di pungkiri pada Mile sendiri ia telah membuka kepercayaan tersebut pada sang istri.
Alasan itu pula kedua nya dapat menikah.
Setelah cukup lama Apo menenangkan Win, barulah Apo mulai bertanya apa yang menjadi pemicu Win membuat pesan demikian, sekaligus dengan kondisi sekarang yang jauh dari kata baik sebelum Apo berpamitan pada nya sebelumnya.
"Ini," ujar Win yang tak banyak bicara, memilih memperlihatkan beberapa gambar yang di kirim orang asing padanya.
"Brengsek," desis Apo ketika melihat foto kekasih Win yang tak lain Bright dengan seorang wanita lain yang tak di kenal Win.
"Po, jangan berkata kasar," ujar Mile yang tiba tiba saja mengingatkan istrinya itu.
Mile mendekat dan memilih duduk pada bangku kosong yang ada di dekat mereka.
"Kau yakin foto ini valid?"
Gendikkan pelan Win berikan pada Apo. Namun entah mengapa hati kecil nya mengatakan bahwa mungkin foto foto itu memang benar adanya, terlebih seorang Bright sendiri saja semat menggantungnya tak mengajak nya menikah lama.
Jadi kemungkinan ia melamar Win atas unsur keterpaksaan besar bukan?
"Boleh aku lihat foto nya? Aku akan membantu menyelidiki kekasih mu apa kah memang berkhianat padamu atau sebaliknya."
"Sungguh kau mau membantu? Apakah bisa?" tanya Apo menatap ke arah Mile penuh harapan.
Dengungan pelan Mile berikan pada Apo. Tentu saja ia dapat melakukan nya lebih dari bisa. Hanya sekedar mencari orang bukan lah pekerjaan yang sulit untuk Mile yang sering mengintai para pelaku kriminal yang hendak mereka bunuh.
"Terimakasih," ujar Win pada akhirnya ketika melihat gestur yang di berikan oleh Mile bahwa pemuda itu memang benar benar akan membantunya.
Tanpa menunggu lama ketika foto itu di perlihatkan, Mile segera memberikan gambar tersebut pada Build dan juga Jeff yang memang biasanya mereka lah yang stand by pada ruangan base pencarian data mereka.
'Mengapa aku merasa familiar dengan wajah ini.' Monolog Mile dalam benak ketika melihat wajah yang tertera di dalam foto tersebut.
——•••——
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa 🥰
See you next chapter
Leave a comment and vote
.
.
CA
![](https://img.wattpad.com/cover/364420071-288-k694471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret [On Hold]
Fanfiction"Seharusnya aku mengatakan padamu dari awal akan semuanya..-" "Siapa kau sebenarnya?!!" "Tak bisakah kau mempercayaiku?" #MileApo Start : 06/03/2024