~...What If it's not about to be excited?...~

12 0 0
                                    

Hah?
Sekarang?
Kau sama saja membunuhku!
Aku lelah! Aku butuh istirahat!

Dua hari setelahnya, Maho masih belum mendapatkan pencerahan untuk lirik lagu baru itu. Rasa penasaran belum hilang dari dirinya, tapi sudah tidak terlalu mempermasalahkannya.

"SENPAI! MINGGIR!" Sebuah teriakan terdengar dibelakang Maho saat ia berjalan melewati gerbang. Tampak seorang pemuda sedang mengendarai sepeda dengan kecepatan tinggi, tapi tidak tampak melambat sama sekali.

"SENPAI! AWAS!" Teriakan serta sepeda yang semakin mendekat namun tidak melambat itu membuat Maho menjadi panik dan berlari menghindar agar tidak tertabrak.

Pemuda yang melaju kencang itu berusaha untuk berhenti dengan menggunakan kakinya, namun berakhir dengan dirinya terjatuh dari sepeda. Maho yang panik segera menghampiri pemuda tersebut. Bukannya terlihat sakit, pemuda itu malah tertawa yang membuat Maho menjadi kebingungan.

Faru kini berada di dalam UKS dan menerima perawatan setelah Maho melaporkan kejadian itu ke guru.

"Ini sudah ketiga kalinya bulan ini, Hanasaki-kun. Kenapa kamu belum memperbaiki sepeda mu?" Ucap Kyoka Sensei, Guru sekaligus penanggung jawab UKS. Kejadian Faru yang jatuh dari sepeda ini sudah bukan hal baru baginya.

"Ehehe, Maaf Sensei. Tapi saya memang belum dapat waktu untuk memperbaiki sepeda saya. Lagipula walau terjatuh, saya masih sehat-sehat saja." Ucapnya sambil tertawa. Kyoka Sensei yang kesal menekan sedikit bekas luka Faru yang sedang ia obati, membuat Faru sedikit meringis kesakitan.

"Kalo terjadi sesuatu dengan kamu, Sensei tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi tolong jaga dirimu, ok?" Ucap Kyoka Sensei sembari selesai mengobati Faru.

Kyoka Sensei kemudian pergi, disusul dengan Maho yang datang memasuki ruang UKS, ingin mengecek keadaan Faru.

"Hanasaki-kun, kau tak apa?" Tanya Maho sembari menyingkap tirai disebelah kasur Faru.
"Akashi-senpai, terimakasih sudah membantu ku." Ucap Faru berterima kasih.
"Aku sangat senang sekali bisa dibantu oleh Oshi lama ku." Lanjut Faru.
"Oshi Lama? Maksudmu?" Tanya Maho agak heran.
"Ya, aku awalnya sangat mengidolakan mu, Akashi-senpai. Namun semenjak aku melihat penampilan dari Photon Maiden, aku sekarang mengidolakan Izumo-senpai." Ucap Faru dengan penuh semangat, Maho yang mendengarnya sedikit tertawa.
"Ah! Maaf! Aku malah membahas tentang hal ini..." Ucap Faru.
"Tak apa, itu menandakan betapa dirimu sangat menyukai Idolamu kan?" Tanya Maho.
"Ya, dia sangat indah saat dia memegang mesin DJ itu... Rasanya seperti terpaku dan tak dapat melepaskan pandangan ku darinya..." Ucap Faru.

Kalimat barusan seperti kenangan yang kembali mengusik pikiran Maho. Perasaan yang sama seperti pernah ia rasakan, perasaan saat dua orang saling menatap, begitu terkunci hingga tak ingin lepas, memberikan debaran yang indah pada tiap detik yang dilalui...

"Senpai?"
"Eh? Ya?" Maho tersadar kembali dari lamunannya.
"Tadi kubilang, aku ingin mendengar lagu yang lebih keren dari Happy Around. Sejauh ini lagu kalian penuh kebahagiaan, tapi rasanya hanya itu saja. Aku ingin seperti, lagu yang dapat membuat hati lebih berdebar." Ucap Faru.
"Kamu ini... Aku rasa tak ada fand yang berani meminta lagu dari langsung ke pembuatnya... Kau ini memang penuh semangat..." Ucap Maho.
"Ya begitulah diriku! Aku hanya menjadi apa adanya saja, tak butuh untuk menjadi orang lain..." Ucap Faru dengan senyuman.

Maho kemudian sedikit menghela nafas, rasa penasaran dan bingung kembali menghampiri nya...

"Namun Lebih Berdebar ya... Kau dan Rado mengatakan hal yang sama... Setelah kamu mengatakan pendapat mu tadi, aku jadi tambah pusing dan bingung... Aku malah jadi takut jika misalnya lagu baru nya rampung, tak ada yang menyukai nya..." Ucap Maho, tersenyum sedih.

Faru yang melihat itu sedikit terdiam, tahu betapa sulitnya dalam membuat lagu yang dapat disukai semua orang, membuat nya sedikit merasa bersalah mengatakan pendapatnya sebelumnya.

"Tapi Senpai, Menurut ku, Senpai cukup melakukannya seperti biasa. Jika dengan musik kalian selama ini awalnya bisa memikat orang seperti ku, maka aku yakin tidak akan ada masalah dengan lagu baru ini..."

Ucapan Faru kembali membawa sebuah kenangan, yang rasanya tak pernah terjadi namun terekam samar dalam ingatan. Kata-kata itu seketika membawa kembali semangat dalam diri Maho.

"Terimakasih, Hanasaki-kun. Rasanya kata-kata itu begitu berarti, aku jadi semangat lagi!" Ucap Maho.
"Sama-sama, Senpai! Meski kamu bukan idolaku lagi, aku menantikan lagu baru dari Happy Around!" Ucapnya sembari mengacungkan jempol.
"Kalimat mu itu malah akan menurunkan semangat ku lho.. ahahaha." Balas Maho sembari tertawa. Entah kenapa bebannya terasa terangkat, begitu ringan.

Setelah hari itu, Maho di meja belajarnya, memikirkan lirik dari lagu baru itu. Dia berusaha untuk mencari apa yang dapat membuat seseorang lebih berdebar setelah mendengar nya...

"Eh? Tunggu... Daripada membuat lagu yang memberi lebih debaran, kenapa tidak tulis lagu tentang debaran itu sendiri?"

Bagai tombol yang ada di pikirannya dinyalakan, Maho segera menulis apa yang ada dipikiran nya ke dalam kertas. Tangan tak berhenti bergerak, seakan-akan Ide nya terjun bebas dari kepalanya langsung ke atas kertas. Hingga larut malam, akhir lirik itu pun jadi, lirik yang akan mengisi lagu baru yang selama ini menghantui nya... Lagu yang menceritakan debaran yang didapat saat mendengar dan menyanyikan lagu, More Doki.

Keesokan harinya, ia ingin memperlihatkan hasilnya pada Anggota Happy Around lainnya. Dia sudah bilang tentang lirik baru itu pada yang lain, sehingga ia juga harus bergegas untuk menunjukkan nya pada mereka... Namun seketika Maho terjatuh pingsan dalam perjalanan menunggu ke ruang musik sebagai akibat dari kurangnya tidur untuk menyelesaikan lagu itu... Lalu...

Hm? Dimana ini? Gelap...
"Endo..."
En... Endo?
"4r!$..."
Hah? Siapa? Endo? Endo... Kukira... Dia itu tidak ada...

Aku tersadar diatas kasur. Aku tidak tahu aku dimana pada awalnya, namun melihat langit-langit nya saja, aku tahu aku ada di dalam UKS. Oh iya, aku pingsan karena kurang tidur... Harusnya aku lebih...

"Kamu sudah sadar, Akashi Maho." Tepat disebelahku, seorang laki-laki yang sedikit besar, duduk tepat disamping kasurku.. Aku tidak tahu siapa dia...

"Siapa kamu?" Tanyaku
"Aku? Aku Tsubaki Eji." Jawabnya.

...

Hah?

D4DJ: Stewed Mix (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang