~ Mencari Kebenaran - Finding the Truth ~

13 2 0
                                    

"Towamaki-san!" Seruku sembari membuka pintu toko Kue Towamaki, masih memakai baju yang sama saat aku tampil tadi.
"Akashi-san... Ada apa, tiba-tiba lari seperti itu?" Tanya nya sedikit kebingungan.
"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku? Kenapa?" Tanyaku dengan serius walau sedikit terengah-engah. Seketika raut wajah Towamaki-san berubah juga menjadi serius.
"Oh, jadi kau sudah ingat. Akhirnya, waktunya telah tiba." Ucapnya dengan pandangan serius.

Tak lama kemudian, Rinku dan lainnya menyusul ku yang tadi tiba-tiba berlari setelah selesai tampil.
"Maho-chan! Kenapa kamu tiba-tiba lari?" Tanya Rinku dengan terengah-engah sambi memegang bahuku, masih menggunakan baju yang kami pakai saat tampil.
"Kalau kau ada sesuatu yang penting, setidaknya katakan dulu pada kami..." Ucap Muni.
"Benar, Maho-san. Kami jadi mencemaskanmu..." Ucap Rei. Semuanya...
"Berhubung semua anggota Happy Around! sudah disini, jadi lebih mudah menjelaskannya." Ucap Towamaki-san.
"Maksudmu" Tanyaku.
"Apakah kalian besok luang? Aku ingin membicarakan perihal sesuatu dengan kalian semua besok siang, apakah bisa?" Tanya Towamaki-san.
"Eh? Aku sih tidak keberatan." Jawab Rinku.
"Bisa, sih." Jawab Muni.
"Tapi mengapa?" Tanya Rei.
"Apa ini... Perihal Izumu-kun?" Tanyaku.
"Izumu-kun? Yang bareng kamu ke pameran musik itu?" Tanya Muni yang membuat ku terkejut.
"Kau ingat, Muni? Bukannya kamu bilang waktu itu kalo aku pergi sendiri?" Tanyaku heran.
"Kau ini ngomong apa sih? Bukannya dia yang minta saran kencan ke kami?"
"Muni-chan, ssshhh! Kan kita udah janji gak bongkar itu!" Ucap Rinku menyuruh Muni untuk menjaga rahasia.
"Itu pasti karena efek lagu itu, ternyata benar lagu buatan kalian adalah kunci dunia ini." Ujar Towamaki-san.
"Maksudmu?" Tanyaku.
"Kalian akan mengerti besok, jadi bersabarlah"

Aku hanya bisa menghela nafas. Akhirnya aku bersama yang lainnya kembali ke sekolah untuk berganti pakaian lalu pulang. Saat berjalan pulang, pikiranku berada diatas awan, mencari jawaban atas kejadian yang tidak wajar ini... Apa yang sebenarnya terjadi?

<-_-_-_->

Aku bersama Rinku dan yang lainnya duduk melingkar di sebuah meja dalam Toko Kue Towamaki. Hari itu toko itu ditutup demi pertemuan ini. Tidak hanya dihadiri oleh kami, Happy Around dan Towamaki-san, namun juga dengan dua orang yang aku kenali.
"Yaho, Akashi-Senpai!" Ucap Faru.
"Kita bertemu lagi, Akashi Maho." Ucap Tsubaki Eiji.
"Towamaki-san, kenapa mereka ada disini?" Tanyaku.
"Mereka juga terlibat dalam hal ini." Jawab Towamaki-san.
"Hal ini? Maksudnya?" Tanya Rinku.
"Rado, penjelasan aku serahkan padamu." Ucap Tsubaki Eiji.
"Kamu ini... Yaudah deh." Ucap Towamaki-san.
"Sebelumnya, aku akan mengatakan hal yang akan mengejutkan kalian. Bersiaplah." Lanjut Towamaki-san, membuat aku, Rinku dan yang lainnya merasa deg-degan.
"Sebenarnya dunia ini, hanyalah kata-kata diatas kertas. Artinya dunia ini hanyalah dunia buatan."

Eh? Gimana? EH??!!!!

"BOHONG!" Seru Rinku.
"Jangan mengatakan omong kosong seperti itu!" Seru Muni.
"Maksudnya dunia diatas kertas?" Tanya Rei.
"Towamaki-san, apa maksud semua ini?" Tanyaku.
"Biar aku jelaskan..." Ucap Towamaki-san.

Setelah itu, Towamaki-san menceritakan semuanya. Dunia tempat kami berdiri saat ini adalah dunia yang ditulis oleh Izumu-kun atas desakan makhluk yang punya kekuatan luar biasa bernama Zax, yang mampu menciptakan dan mengabulkan apapun melalui Karya seni. Tsubaki Eiji, Hanasaki Faru, dan Towamaki Rado adalah protagonis dari cerita yang pernah ditulis oleh Izumu-kun. Alasan kenapa mereka bisa ada di dunia ini adalah karena Izumu-kun membutuhkan nama untuk figuran dan tak ingin membuat nama baru karena malas.

"Dan Zax menggunakan setiap dunia yang ceritanya ditulis oleh Izumu untuk menambah kekuatan dan membuatnya tetap hidup." Lanjut Towamaki-san.
"Lalu, kenapa Izumu-kun bisa ada di dunia ini jika dia adalah penulisnya? Lalu kenapa dia hilang?" Tanyaku.
"Itu karena Izumu selalu menulis dengan pandangan orang pertama, sehingga dia menempatkan diri sendiri dalam cerita itu. Dan setelah dirasa ceritanya sudah bisa berdiri sendiri, Zax akan menghentikan Izumu untuk menulis dan memaksa nya untuk menulis cerita baru." Jelas Tsubaki.
"Jika memang demikian, seharusnya ceritanya berakhir jika sang tokoh utama tidak ada, jika tokoh utamanya adalah Izumu-san. Lalu, bagaimana bisa dunia ini bertahan?" Tanya Rei.
"Setelah Izumu-Senpai dipaksa berhenti, Dunia itu akan bernarasi sendiri dalam pandangan orang ketiga hingga nantinya menemukan protagonis baru. Dalam kasus ini, Tsubaki-Senpai, Aku, Rado, dan kamu, Akashi-Senpai." Jawab Faru. Aku adalah... Tokoh utama dalam cerita ini?
"Aku? Tapi kenapa?" Tanyaku.
"Aku juga tidak paham, tapi sejauh ini dunia akan memilih mereka yang dekat dengan Karakter Izumu untuk nantinya menjadi protagonis baru." Jawab Faru.

Semua hal ini membuat ku pusing, namun aku mengerti dan percaya. Karena pada kenyataan nya, aku melupakan seseorang yang sangat aku hargai, Izumu-kun.

"Oke, aku ngerti meski masih merasa agak aneh. Anggap aja kalo ini semua benar, terus kita mau apa?" Tanya Muni.
"Aku ingin kita menyelamatkannya." Ucap Rado.
"Menyelamatkannya? Tapi bagaimana?" Tanya Rei.
"Jika kita bisa menyadarkan nya dan membangunkan tekadnya, maka kita bisa membantu Izumu mengalahkan Zax." Jawab Rado.
"Kau bercanda? Kalo gitu doang mah, harusnya dia udah lepas dari Zax dari awal dong." Ujar Muni.
"Kamu tidak tau siapa Izumu, Ohnaruto Muni. Dia penyendiri sedari TK, jadi dia sudah kehilangan harapan hidup sebelum di manfaatkan oleh Zax." Jawab Tsubaki.
"Gitu? Tapi kok kalian tahu? Kan kalian cuma karakter dalam cerita kayak kami, tapi kok kalian tahu betul tentang semua ini?" Tanya Muni.
"Itu karena semua protagonis memiliki Koneksi khusus dengan Izumu." Jawab Faru.
"Kalo gitu, kenapa Maho gak tau? Harus nya kalo emang dia protagonis, dia juga harusnya tahu tentang semua ini." Tanya Muni.
"Akashi-san masih belum sepenuhnya tersinkronisasi dengan Izumu, makanya tidak tahu. Serta aku, Tsubaki dan Faru didasarkan pada orang yang terpenting bagi Izumu." Jawab Rado.
"Orang yang terpenting bagi Izumu-kun?" Tanyaku.
"Ya, contohnya, aku didasarkan pada karakter Ayahnya Izumu yang baik namun tegas dan kaku." Jawab Tsubaki.
"Kalo aku sih, dari teman satu-satunya Izumu-Senpai saat SD." Jawab Faru.
"Sama, aku didasarkan pada satu-satunya teman Izumu saat SMP." Jawab Rado.
"Kalau aku?" Tanyaku, aku juga penasaran.
"Kamu bakal tau kok kalo udah waktunya, Senpai!" Ucap Faru dengan riang.
"Oh... Jujur aja, sebagian besar sama sekali gak paham, hehe. Tapi maksudnya lagu kami adalah kunci dunia ini itu, apa?" Tanya Rinku. Benar juga, kenapa lagu yang aku buat adalah Kunci Dunia ini?
"Ada hal yang menjadi koneksi antara Protagonis dan Izumu di tiap ceritanya, yang bisa membuka gerbang antara dunia tulisan dan tempat Izumu berada. Contohnya ya, lagu kamu." Jawab Rado.
"Begitu, berarti kalian juga punya?" Tanya Maho.
"Tentu, hal yang jadi koneksi ku dan Izumu adalah Toko kue ini, karena tema duniaku adalah Makanan Manis"
"Kalau aku adalah buku yang jadi semacam Jurnal kami, karena genre duniaku adalah Horor." Jawab Tsubaki.
"Kalo aku sih, sepeda ku yang sering blong itu. Alasan aku banyak jatuh juga karena genre duniaku adalah Komedi. Ahahaha." Jawab Faru.

Jadi hal yang terkoneksi bagiku adalah laguku, karena genre dunia ini adalah Musik?

"Tapi dunia ini punya empat lapisan, sehingga dengan satu benda saja tidak akan bisa menerobos ke Dimensi yang aku maksud. Oleh karena itu, aku ingin Maho san bergabung dalam hal ini." Ucap Rado.
"Tentu, Demi Izumu-kun kan aku lakukan apapun. Jadi siapa yang akan keluar ke dunia itu untuk menyelamatkan Izumu-kun?" Tanyaku.
"Ya kamu lah, Senpai."
"Hah? Kok aku?" Tanyaku syok.
"Kami yang disini hanya lah figuran, diri kami yang asli ada di dunia kami masing-masing. Jadi yang bisa keluar ke dimensi sana dan menyelamatkan Izumu, adalah dirimu. Akashi Maho." Ucap Rado.

Aku... Menyelamatkan Izumu-kun... Tapi apa aku bisa? Keluar kota saja jarang, dan kini aku harus keluar dimensi? Tapi... Jika Izumu-kun menderita, maka aku tidak akan tinggal diam.

"Aku mau." Aku memantapkan diriku sembari mengepalkan tanganku.
"Itulah yang aku tunggu, Akashi-san." Ucap Rado.

Rado kemudian berdiri lalu mengatakan, "Baiklah, kita disini dengan satu tujuan. Agar kreator sekaligus teman kita, Izumu bisa terbebas dari belenggu Zax. Untuk mencapainya, kita harus bekerja sama. Mari kita mulai, Operasi Portalgonis!".
"Tunggu, apa?" Tanyaku.
"Iya, Portalgonis. Operasi membuka Portal menuju dimensi lain oleh para Protagonis!" Jelas Rado.
"Woah! Keren!" Ucap Rinku.
"Nama yang agak... Unik." Ucap Rei.
"Aneh banget." Ucap Muni.
"Do, serius deh..." Ucap Faru.
"Keren juga." Ucap Tsubaki.
"Hah? Otak lu kenape, Tsubaki?" Ucap Faru.

Kuakui nama yang aneh, tapi tak masalah. Tujuan kami hanya satu, yakni menyelamatkan Izumu-kun. Tunggu, Izumu-kun. Kami pasti akan menyelamatkan mu!

...

...

"Oh... Udah mulai berani..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D4DJ: Stewed Mix (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang