Bab 01. Teror Pertama

19 1 0
                                    

Hallo, assalamu'alaikum guys. Gimana kabarnya hihi? Oh iya, mau update cerita terbaruku. Cerita akan di update di Kbm App.

Selamat membaca🖤

****

"Kamu serius kerja di Grand Aquila Hotel, Nan?"

Nandira yang tadinya sumringah senyum, memudar secara perlahan. Dengan respons Aris saat dirinya bilang sudah diterima kerja disalah satu Hotel di kota Subang, Jawa Barat.

Reaksi Aris yang terkejut, justru mengundang tanya dalam benak Nandira. "Iya, Ris. Emang kenapa? Kok kamu kaget gitu?" tanyanya.

Aris mengubah raut wajahnya menjadi biasa saja. Aris dan Nandira adalah sahabat dari kecil, keduanya sering menghabiskan waktu bersama.

"Nggak kok. Tapi kamu yakin mau kerja di sana? Lebih baik kamu pikirin lagi deh, Nan," pesan Aris pada Nandira.

Kening Nandira mengernyit. Ia tidak paham kenapa Aris berkata demikian? Bukannya senang dan memberikan apresiasi saat sahabatnya mendapatkan pekerjaan. Tapi, Aris malah bereaksi lain, dia terkejut dan terperangah mendengarnya. Ada apa?

"Emang kenapa?"

"Nggak sih, nggak papa, Nan."

Tidak mau berpikir panjang, Nandira mengangguk mengiyakan saja. Gadis berusia 20 tahun itu merasa bahagia, lamaran kerjanya diterima. Besok, dia sudah mulai bekerja.

"Yakin nggak papa, Ris? Wajah kamu kaget banget, kayak nyembunyiin sesuatu dari aku."

"Kaget aja, si pemalas ini akhirnya keterima kerja juga. Selamat, semoga betah ya, Nan. Aku senang kamu mendapatkan pekerjaan. Jangan lupa, jaga sikap saat ditempat kerja."

Lagi, Aris memberikan wejangan yang membuat Nandira bertanya-tanya. Dia mendongak, menatap wajah Aris yang sulit diartikan. "Iya-iya, bawel kamu ah. Mentang-mentang aku bobrok, jadi dikasih wejangan terus."

"Demi kebaikanmu, Nan. Kamu 'kan sasambar kalau bicara."

Semenjak obrolan itu, Nandira memilih pamit untuk pulang ke rumahnya. Karena hari sudah larut malam. Membahas pekerjaan, kenapa bulu kuduk Nandira malah meremang?

***

Hari pertama kerja di Hotel. Nandira tampak bersemangat, setelah berkenalan dengan para pegawai lain. Nandira memutuskan untuk langsung bekerja, sesuai arahan sang atasan.

Ia kebagian sift malam, bersama dengan para senior yang sudah lama bekerja. Dengan seragam Office Girl yang melekat di tubuhnya, Nandira merapalkan doa terlebih dahulu sebelum memulai, berharap diberi kelancaran.

"Bismillahirrahmaanirrahiim," gumamnya, mengusap wajah dengan pelan.

Gegas ia membawa peralatan bersih-bersih yang dibutuhkan, seperti sapu, ember dan lap pel. Semua pekerja, ditugaskan membersihkan ruangan pada yang bekerja.

Nandira kebagian membersihkan lobi di lantai 12.

"Hai, kamu anak baru ya? Yang kemarin dimasukin Mas Aris ke grup WhatsApp?" tanya seorang lelaki yang memakai pakaian sama dengannya. Nandira tidak tahu siapa, belum mengenalnya.

Teror Arwah Perempuan Penunggu Hotel (Pindah Ke Kbm App)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang