Hari berganti pagi, kini Aldo dan Ashel yang bergegas ke rumah sakit setelah mendengar kabar Miran semakin memburuk
Saat sampai mereka langsung berjalan cepat di koridor rumah sakit, hingga sampailah mereka di depan kamar Miran
"Gimana keadaan opung sekarang Flo?" Tanya Aldo dengan raut wajah panik
"Tenang dulu do, masih di tanganin dokter" ucap Floran
"Kamu yang tenang ya sayang, aku yakin bang Miran bisa lewatin ini semua" ucap Ashel yang diangguki Aldo
"Duduk dulu yuk" lanjutnya sambil menarik tangan Aldo
Tak lama dokter keluar dari ruangan Miran, membuat semua orang disana berdiri dan menanyakan keadaan temannya
"Gimana keadaannya dok" ucap mereka serentak
"Maaf, disini ada keluarga dari pasien" tanya dokter itu
"Saya dok, saya sodaranya" ucap Aldo
"Pasien kehilangan darah cukup banyak sehingga ketika dibawa kesini kondisi Asien sudah dalam keadaan yang mengkhawatirkan" ucap dokter itu
"Luka tusuk yang dialami pasien terkena pada jantung pasien, sehingga tak ada yang bisa kami lakukan" lanjutnya
"Mohon maaf, kami sudah mencoba semaksimal mungkin, tapi takdir berkata lain" lanjut dokter itu yang membuat semua orang disana menjadi lemas, semuanya sedih, nuansa rumah sakit yang sepi kini terdengar suara tangisan Aldo dan teman temannya
Aldo semakin merasa bersalah, sahabatnya sekaligus sekretarisnya telah berpulang karena ulah dia yang kekanak kanakan
"Pung maaf pung, jangan pergi" ucap Aldo sambil menangis, airmata tak berhenti keluar dari Aldo
"Semua salah gue, anjing banget aghh, semuanya salah gue" lanjutnya pada teman temannya
"Engga do, ini bukan salah Lo" ucap Zee sambil mengelus punggung Aldo
"Lo gak salah sama sekali do, udah ya, kita ikhlasin opung, biar dia tenang di surga" ucap Oniel yang kemudian memeluk Aldo
"Tapi gue yang ngelibatin kalian, gue yang bolehin kalian, karena gue ngelibatin kalian, opung meninggal Niel" ucap Aldo
"Kita ini temen do, kita ga setaun dua taun temenan, masalah lo, masalah kita juga, kalo ada yang cari gara gara sama Lo, dia cari gara gara sama kita juga, jadi ini bukan salah Lo sama sekali do" ucap Floran
"Gue denger denger tuh si Justin, nyerahin diri ke polisi" ucap Zee yang membuat semua orang menengoknya, memang Zee tau betul bahwa teman temannya pasti ingin membalaskan dendam pada Justin
"Cari aman tuh orang, liat aja kalo nanti bebas" ucap Lulu
******
Waktu terus berlalu kini hari sudah menunjukan pukul 12, mereka telah memakamkan Miran, dan kini sedang duduk di samping kuburan Miran
Disana tertulis jelas di makam itu, Nama Almiran Fatih
Tak lama kemudian mereka pulang menuju rumah masing masing
Hingga akhirnya hari berganti malam
***
Didalam kamar
Terlihat Aldo yang masih termenung memikirkan Miran sepertinya
"Gue minta maaf pung, gue salah, gue nyesel" ucap Aldo bermonolog
Hingga akhirnya Ashel datang dari kamar mandi
"Sayang, udah yaa, kita ikhlasin bang Miran" ucap Ashel yang hanya disenyumi Aldo
"Sayang, besok mau anter aku ga" ucap Ashel
"Kemana sayang?" Tanya Aldo
"Aku mau coba cek USG, aku mau tau, anak kita itu cowok atau cewek" ucap Ashel
"Kalo cowok pasti kaya aku" ucap Aldo sambil menarik turunkan alisnya
"Kata siapa?, tapi nanti kalo kaya kamu, dia jadi buaya dong, engga ah, mending jangan kaya kamu, kamu mah buaya" ucap Ashel yang membuat Aldo memanyunkan bibirnya
"Kalo cewe, pasti cantik kaya aku" ucap Ashel
"Jangan, jangan kaya kamu, kamu mah cerewet, Pundungan" ucap Aldo membalas ucapan Ashel tadi
Malam itu mereka habiskan dengan bergurau dan berkhayal bagaimana nanti jika anak mereka sudah lahir
TBC........
HALLO GAES, MAAF BARU UP, LAGI SIBUK, ACAR BUKBER DIMANA MANA, ADUHH PUSINGG CUYY, GIMANA PUASA, LANCAR ??, SEMANGAT TERUS YAH, BABAYYYYYYYY