Nove

196 21 1
                                    

🌹
🌹

Hari ke enam pelayaran ini,cukup membosankan karena tidak banyak hal yang bisa jaehyun dan rose lakukan,mereka hanya bisa melakukan hal-hal yang juga membosankan,seperti malam ini besok pagi mereka akan sampai di albania dan rose tidak sabar,karena dia sudah mati bosa di dalam kapal ini.

Namun dia bersyukur karena jaehyun selalu menemaninya dan tidak mendiaminya,jadi rasa sepi itu sedikit terobati—ngomong-ngomong rose mulai merindukan ayah dan kakaknya padahal baru seminggu bagaimana jika bertahun-tahun? Mungkin dia akan terbiasa.

“Rose kau sedang mandi?”.

“Ya,ada apa je?".

“Makan malam sudah siap aku tunggu oke”.

“Oke sebentar lagi”.

Klekk...

Rose keluar dari kamar mandi dan menghampiri jaehyun yang sedang duduk di meja makan hingga tidak menyadari kedatangan rose.

“Jeje”. Rose memeluk tubuh jaehyun dari belakang membuat jaehyun sedikit terkejut lalu menarik rose ke hadapannya.

“Astaga rose apa yang kau pakai ini?”

“Bagus bukan”.

“Hai disini dingin tidak seharusnya kau menggunakan pakaian ini”. Jaehyun menggeleng tidak percaya melihat penampilan rose yang menggunakan pakaian yang cukup terbuka.

 Jaehyun menggeleng tidak percaya melihat penampilan rose yang menggunakan pakaian yang cukup terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup? Tidak jaehyun ini lumayan terbuka.

“Aku tidak merasa dingin lagi pula ada kau yang bisa aku peluk,tubuh mu kan hangat”. Jaehyun menghela nafas sebentar lalu memegang kedua bahu rose.

“Rose kau harus mengerti kita hanya berdua disini,di kamar ini dan kau jangan lupa aku laki-laki normal hal seperti ini bisa memancing jiwa laki-laki ku keluar jadi lebih baik kau ganti pakaianmu”.

“Lalu apa masalahnya? Aku tidak masalah dengan itu”.

“Kau gila? Aku tidak mungkin melakukan hal itu bersamamu karena aku sudah berjanji pada kakakmu”.

“Tapi je”.

“Sudah cukup sekarang kita makan dan setelahnya kau ganti pakaianmu itu”.

Rose memilih mengalah dan menuruti permintaan jaehyun, walaupun merasa kecewa karena jaehyun menolak,padahal jika rose boleh jujur rose menyukai jaehyun, terlalu cepat memang tapi apa boleh buat,hati tidak bisa atur mau berlabuh kemana.

Setelah makan rose masih belum mengganti pakaiannya dan masih memperhatikan jaehyun yang sibuk membersihkan meja lalu menaruh di depan kamar.

“Kau belum juga mengganti pakaian mu?”.

“Aku tidak mau”. Keras rose membuat jaehyun agak kesal.

“Kenapa sih? Kalau kau mau kau bisa menyentuhku”.

“Rose sudah cukup ini kelewatan”.

“Ishh terserah saja”. Rose berjalan ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya setelahnya dia kembali ke kamar dan langsung merebahkan dirinya.

“Hai kau marah padaku? Seharusnya kau senang rose karena aku tidak mau melakukan hal itu padamu”.

Rose kesal sangat kesal bahkan saat jaehyun memeluknya dari belakang pun dia merasa enggan,rasanya rose ingin menangis sekarang dia menurunkan gengsi dan harga dirinya pada laki-laki seperti jaehyun.

“Hiks”.

“Hai rose kau menangis?—”. Jaehyun membalik tubuh rose untuk berhadapan dengannya dan ya gadis itu menangis “—Hei maafkan aku, tolong jangan menangis seperti ini”. Jaehyun mencoba untuk untuk menenangkan rose yang menangis.

“Hiks aku yang salah,kau tidak salah hikss tidak perlu minta maaf,aku hanya merasa kesal pada diriku sendiri hikss”.

“Kalau begitu berhentilah menangis, bukankah besok kita sampai? Kau seharusnya senang”.

“Kau benar”. Rose menghapus jejak air matanya di bantu oleh jaehyun yang juga ikut mengelus pipi gembil rose.

“Sekarang kita lebih baik istirahat menunggu hari esok datang”.

..

Tepat pukul enam pagi mereka sampai di pelabuhan rahasia di negara albania,rose dan jaehyun baru saja menginjakkan kaki mereka di pelabuhan ini dengan wajah yang bahagia,rose benar-benar merasa bebas sekarang karena bisa terbang kemanapun dia mau tanpa ada bayangan sang ayah yang akan memarahinya.

Dua puluh tujuh tahun rose hampir tidak pernah keluar dari negara kelahirannya dengan alasan itu berbahaya untuknya,tapi kakaknya di bebaskan untuk berpergian kemanapun,tidak adil memang.

Tapi sekarang dia merasakan kebebasan itu,di korea nanti dia akan benar-benar memulai hal baru bersama kedua sepupunya yang sudah dapat dia lihat berjalan ke arahnya dan jaehyun.

“Max Matt!!!!”. Rose berlari ke pelukan kedua sepupunya itu,merasa senang dan rindu dalam waktu yang sama.

“Apa kabar kalian? Kalian baik-baik saja kan? Dan lihat kalian semakin tampan saja”. Maxim dan matthias cuma terkekeh saat melihat kakak sepupunya yang sedang terlihat bahagia ini.

“Kami baik-baik saja dan ya kami memang tampan—”.

“—Dari lahir hahaha”.

Maxim dan matthias menjawab dengan kompak dan di akhiri oleh tawa karena wajah cemberut rose.

“Ishh kalian ini,ternyata masih menyebalkan juga”.

”Oke oke oke sorry cantik”.

“Oke di terima haha,oh ya ini jaehyun dan jaehyun ini maxim dan matthias”.

“Senang bertemu dengan mu kak jaehyun”.

“Aku juga senang bisa bertemu kalian, aku harap semua baik-baik saja”.

“Pasti karena kami bedua di utus oleh kak niel dan semuanya akan baik-baik saja,kau tidak perlu khawatir tugas mu dan kami cukup dengan menjaga kak rose saja”.

“Aku mengerti”.

“Baiklah ayo kita harus segera pergi ke korea”.

“Ayo”.

- To Be Continue -

- Love In Italy -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang