- Love In Italy -

Dieci

🌹
🌹

Hari ini rose baru saja menginjakkan kakinya di korea selatan,tempat kelahiran laki-laki yang sedang menggenggam tangannya ini,dia merasa lega sekaligus gugup dan sedih.

“Mommy jagalah putri mu ini,untuk pertama kalinya putrimu ini pergi jaehyun dari daddy dan kakak niel, semoga mommy bisa melindungi rose di sini”.

Batin rose bedoa pada ibunya yang sudah lama pergi ke sang pencipta, dia berharap dan benar-benar berharap ini keputusan yang benar tanpa menyakiti siapapun.

..

Flashback hari kepergian rose..

Matteo berjalan menuju ke ruang rias putrinya di ikuti beberapa pengawal, namun dia merasa heran saat melihat keadaan sepi di area sekitar kamar rias rose,merasa tidak beres dia bergegas masuk ke kamar tersebut dan yang dia dapatkan hanya kekosongan.

“Sialan kemana rose pergi”.

“Josep!!!!”.

“Ya tuan”.

“Cepat cari rose kemampuan dia pergi kalian harus menemukannya”.

“Baik tuan kami permisi”.

Sedangkan di tempat lain ethan dan ayahnya merasa heran saat melihat pengawal matteo berhamburan dengan wajah yang panik,merasa tidak beres mereka bergegas pergi menyusul ke kamar rias milik rose, sedangkan nathaniel yang juga menyadari hal itu ikut pergi dan waktunya untuk dia berpura-pura tidak mengetahui apapun,saat dia sampai dapat dia lihat wajah emosi ketiga orang tersebut.

“Ada apa ini?". Tanya nathaniel.

“Adikmu kabur nathaniel,adikmu sudah mempermalukan daddy,kau juga cepat cari adik mu itu,daddy tidak mau tau dia harus di temukan dalam keadaan mati ataupun hidup”.

“Aku juga akan ikut mencarinya paman,aku tidak terima atas apa yang rose lakukan hari ini,apa dia pergi bersama jaehyun?".

Matteo baru sadar jika jaehyun juga tidak ada di sana.

“Laki-laki sialan itu,apa dia yang membawa rose pergi? Nathaniel cepat cari tau tentang laki-laki itu cepat!!!!”.

“Baik dad”.

“Paman rose dari awal adalah milikku dan aku hanya mau rose tidak ada yang lain jadi aku akan mencarinya walaupun sampai ke ujung dunia sekalipun”.

“Tenang saja ethan dia akan segera di temukan”.

Tapi mereka salah bahkan sampai sebulan ini pun mereka belum juga menemukan keberadaan rose yang entah dimana keberadaannya, sekarang matteo terus memerintahkan bawahnya untuk mencari rose hingga dapat walaupun harus menyusuri sampai ke pelosok dunia.

Flashback back end..

Tepat hari ini satu bulan kepergian rose dari rumahnya,banyak hal yang berubah di negeri asing ini,dalam satu bulan dia berusaha untuk belajar bahasa setempat walaupun cukup susah tapi dia akan mencoba—soal jaehyun laki-laki itu rutin menemuinya bahkan sering menginap di apartemen yang juga milik laki-laki tersebut.

Dalam satu bulan juga rose sudah kenal dekat dengan keuda orang tua jaehyun yang tidak bertanya lebih tentang dirinya dan menerima kedatangannya dengan senang.

Tepat 2 minggu lalu nathaniel mengirimkan uang untuk rose dan rose memilih untuk membuka cafe di sini hitung-hitung untuk menambah wawasan dan skillnya,hari ini launching pertama cafe rose yang di hadiri oleh jaehyun serta kedua orangtuanya dan jangan lupakan maxim dan matthias yang selalu bersama rose.

“Kau gugup?”.

“Sedikit tapi tidak masalah aku bisa mengatasinya”. Jaehyun tersenyum lalu merangkul bahu rose mendekat ke arahnya.

“Ehemm kalau kalian lupa kami masih ada di sini”. Ujar max dengan malas.

“Kalau kalian merasa terganggu pergi saja dari sini”.

“Hai kauu—”. Baru saja mat akan menjawab tapi di potong oleh yoona.

“Sttt sudah cukup anak-anak tampan, sekarang waktunya pembukaan ayo sayang”. Rose berjalan bersama yoona dan di ikuti oleh 4 laki-laki di belakang mereka.

Cafe rose resmi di buka dengan nama “La Vie En Rose” cafe bernuansa florist itu resmi di buka dengan dekorasi yang cantik sesuai dengan nama cafe tersebut,menu-menu yang di tampilkan asli dari resep buatan rose,rose hanya memiliki empat orang karyawan jika di perlukan dia akan mencari karyawan lainnya.

Dari semua kebahagiaan ini rose kembali teringat pada ayahnya,apa kabar ayahnya itu apa dia baik-baik saja? Apa dia masih marah ada rose? Atau masihkah dia mencari rose? Rose tidak ingin bertanya pada kakaknya walaupun dia bisa,dia hanya tidak siap mendengarkan jawab yang tidak dia inginkan.

“ To Be Continue "